Pemain Muda Rasakan Persaingan Keras

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 31 Oktober 2012 | 22.04


JAKARTA, KOMPAS.com -- Kerasnya persaingan dalam kejuaraan dunia bulutangkis yunior yang berlangsung di Chiba, Jepang, langsung dirasakan pemain Indonesia. Tiga dari empat wakil di tunggal putra sudah tersisih di babak ketiga, Rabu (31/10/2012). Tinggal Panji Akbar yang menjadi tumpuan.


Fikri Ihsandi Hadmadi menjadi pemain pertama yang tersisih. Dia menyerah dari tunggal putra India, Rohit Yadav C, dengan skor 11-21, 15-21. Andalan Indonesia dari klub Djarum Kudus, Thomi Azizan Mahbub juga senasib dengan Fikri. Ia harus takluk di tangan pemain muda India lainnya, Pratul Joshi lewat pertarungan sengit tiga gim, 21-23, 21-14, 20-22.


Sementara itu, Arief Gifar Ramadhan juga harus mengakui keunggulan tunggal putra harapan Jepang, Kento Momota, saat dikalahkan dengan skor 16-21, 10-21.


Tumbangnya tiga pemain ini membuat peluang Indonesia untuk mencuri gelar dari nomor ini semakin berat.


Panji Akbar, satu-satunya pemain yang melaju ke babak keempat, punya misi yang sulit. Panji melaju setelah berhasil menang dari wakil Hongkong, Tak Ching Chang, dalam dua gim langsung, 21-15, 21-16.


Di babak keempat Panji akan menghadapi Akira Koga dari Jepang. Jika bisa melaju bahkan sampai semifinal, Panji kemungkinan harus menghadapi lawan paling berat, yakni Viktor Axelsen. Pemain asal Denmark ini merupakan juara dunia yunior tahun 2010. Pemain bertubuh jangkung ini tahun lalu juga tampil sebagai runner-up setelah ditaklukkan pemain Malaysia Zulfadli Zulkifli 18-21 21-9 19-21.


Axelsen pemain muda yang sudah matang dalam permainan. Dia layak dijagokan untuk menang. Pekan lalu, Axelsen sudah menunjukkan kehebatannya dengan tampil sebagai runner-up di turnamen Super Series Perancis Terbuka. Meski tidak juara, dalam perjaanannya ke final, Axelsen menaklukkan pemain-pemain papan atas dunia, seperti Kenichi Tago dari Jepang dan juara dunia yunior 2008 asal China, Wang Zhangming.


"Peluang kita untuk ambil gelar dari tunggal putra memang berat. Persaingan lebih ketat. Tapi, ini bagus buat pengalaman mereka. Bagaimana menghadapi level permainan seperti ini," kata Manajer tim Indonesia, Maria Francisca.


Di sektor tunggal putri, nasib Indonesia sedikit lebih baik. Dua wakil masih tersisa untuk bertarung di babak keempat. Kedua pemain itu, yakni Rina Andriani dan Hana Ramadhini.


Pada babak keempat, Kamis (1/11/2012), Rina akan menghadapi unggulan 3/4 asal Jepang Nozomi Okuhara, sedangkan Hana meladeni pemain China Qin Jinjing.


Peta persaingan di sektor putri sedikit mengendor dengan tidak tampilnya 3 kali juara dunia yunior Ratchanok Inthanon. Pebulu tangkis berusia 17 tahun ini sudah memilih jalan meniti karier sepenuhnya di level senior. Ratchanok yang permainannya sudah semakin matang punya ambisi yang lebih besar yakni meraih gelar Super Series ataupun Premier Super Series.


Absennya Ratchanok tidak hanya menguntungkan pemain Indonesia. Para pesaing lainnya, seperti Tai Tzu Ying dari Taiwan langsung ditempatkan sebagai unggulan pertama. Tzu Ying telah mengukir prestasi manis di turnamen Super Series Jepang Terbuka bulan September lalu. Namanya kini disejajarkan dengan pemain China, Wang Yihan dan Wang Xin, atau Saina Nehwal dari India dan juga pemain Korea Selatan Sung Ji Hyun, atau pemain veteran asal Denmark Tine Baun dan pemain Jepang Eriko Hirose.


Pemain Taiwan ini menunjukkan determinasi yang tinggi dalam setiap permainannya. Di usianya yang masih di bawah 19 tahun, Tzu Ying sudah menikmati posisi terhormat sebagai pemain papan atas dunia di peringkat 11 dunia.












Anda sedang membaca artikel tentang

Pemain Muda Rasakan Persaingan Keras

Dengan url

http://thespreadofavianinfluenza.blogspot.com/2012/10/pemain-muda-rasakan-persaingan-keras.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pemain Muda Rasakan Persaingan Keras

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pemain Muda Rasakan Persaingan Keras

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger