Fisik dan Mental Penentu dalam Seleksi U14

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 26 Februari 2013 | 22.04



JAKARTA, KOMPAS.com-  Pelatih Tim Nasional Indonesia U14 asal Brazil, Paulo Kamargo, terus melakukan seleksi para pemain muda dalam persiapan mengikuti piala Asia U14 di Myanmar pada bulan Mei mendatang.


Seleksi yang akan berlangsung sampai pada 15 April bukan hanya dilihat dari masalah teknik permainan, namun lebih menekankan pada masalah fisik serta mental pemain yang dianggapnya kurang mendukung dalam bertanding nanti.


Hal ini disampaikan Sekertaris Timnas U14 Taufik Effendi, kepada Kompas di Jakarta, Selasa (26/2/2013).


"Secara teknis pemain muda saat ini telah menguasai teknik dalam pertandingan, sementara yang jadi masalah sekarang yaitu fisik dan mental yang harus ditingkatkan lagi untuk menghasilkan kualitas permainan lebih baik lagi," kata Taufik yang juga Ketua Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia (ASSBI).


Taufik menjelaskan, dari database penilaian sejumlah pemain muda, baik di pusat maupun per daerah mulai dari U12 dan U14 sejak tahun 2008 lalu yang kelahiran para pemain di atas tahun 2000, sangat memperihatinkan.


Dari data penilaian yang dirangkum ASSBI melihat, bahwa peran Sekolah Sepak Bola (SSB) lebih menjurus kepada masalah teknik permainan dilapangan untuk mendapatkan kemenangan.


Ia menambahkan, pengurus SSB kurang memantau perkembangan anak didiknya, baik secara fisik maupun mental. Mereka kebanyakan terlihat dipaksakan baik oleh orangtua maupun karena faktor ekonomi keluarga, sehingga kualitas yang dihasilkan oleh para pemain muda sulit untuk berkembang.


Dengan sistem pelatihan yang diberlakukan oleh SSB sampai saat ini, membuat pemain sulit untuk berkompetisi dengan pemain muda dari beberapa negara, yang penerapan materi jauh lebih baik secara strategi, fisik, serta mental.


Taufik mengatakan, ASSBI saat ini sedang menerapkan program latihan yang bukan hanya bergantung pada strategi, namun lebih kepada peningkatan fisik dan pembentukan mental, sehingga menciptakan pemain muda yang handal dan mampu mengharumkan nama baik Indonesia di kancah internasional.


"Berbagai kesulitan dan masalah dilapangan menjadi kendala untuk peningkatan kualitas pemain. Saatnya Indonesia bangkit dan berbenah untuk peningkatan prestasi yang lebih baik di masa depan, dengan belajar dari negara-negara yang menghasilkan pemain-pemain sepak bola berkualitas," ungkapnya.


Pelatih Timnas Riman, menjelaskan, dalam peningkatan kualitas pemain saat ini, strategi permainan bukan lagi menjadi faktor utama. Namun, ada faktor lain yang menjadi dasar serta pendukung dalam peningkatan prestasi, yaitu mental dan fisik pemain.


"Indonesia saat ini, telah belajar dari negara-negara lain yang lebih maju dengan persepakbolaannya, serta mempelajari prinsip pemberian materi bagi para pemain dalam peningkatan kualitas," ungkap Riman.


Taufik menambahkan, dari beberapa kota besar yang akan di singgahi untuk melakukan seleksi pemain, antara lain Jakarta, Makassar, Medan, dan Surabaya.


Nantinya, para pemain yang telah terpilih dalam proses seleksi akan bergabung di Jakarta dengan pemain dari daerah lain.


Para pemain yang terpilih di masing-masing kota direncanakan akan mengikuti proses seleksi tahap lanjutan untuk mendapatkan 23 pemain inti yang akan berlaga di pertandingan U14 bulan Mei mendatang.


Proses seleksi akan berlansung secara bertahap di beberapa daerah. Saat ini, seleksi pertama sedang berlangsung di kota Jakarta, telah memasuki pekan keempat.


Dari proses seleksi yang mencapai 90 orang, pelatih Paulo Kamargo, telah mencantumkan 33 pemain yang dianggapnya berbakat serta memiliki kualitas yang baik, dan siap mengikuti seleksi lanjutan dengan para pemain lainnya dari beberapa daerah yang sebentar lagi akan dicari oleh manajemen ASSBI.


Pemain muda asal klub Two Touch Kemal, menjelaskan, dirinya saat ini terpacu dengan sistem seleksi yang dilakukan. Menurut dia, cara yang dipakai oleh Paulo Kamargo, lebih menekankan pada masalah fisik dan karakter pemain di lapangan.


Sementara itu, sistem latihan yang dijalaninya selama di klub yang membimbingnya saat ini, lebih terfokus kepada strategi permainan, tanpa melihat dari masalah fisik dan karakter masing-masing pemain.


"Banyak pelajaran yang saya temukan dari seleksi Timnas U14 saat ini, sehingga mendorong saya untuk lebih maju dan terus belajar hal-hal yang baru," ungkap Kemal.


Taufik menegaskan, dalam seleksi tahap awal sekarang ini, akan terlihat perbedaan kualitas setiap pemain. Pemain yang tidak bisa mengimbangi permainannya, baik dari segi strategi, fisik, serta mental, akan didiskualifikasi oleh manajemen Timnas U14.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja









Anda sedang membaca artikel tentang

Fisik dan Mental Penentu dalam Seleksi U14

Dengan url

http://thespreadofavianinfluenza.blogspot.com/2013/02/fisik-dan-mental-penentu-dalam-seleksi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Fisik dan Mental Penentu dalam Seleksi U14

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Fisik dan Mental Penentu dalam Seleksi U14

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger