Sanksi WBC Tak Berpengaruh Bagi Indonesia

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 07 Maret 2013 | 22.04


JAKARTA, KOMPAS.com - Sanksi dari Dewan Tinju Dunia (WBC) kepada Indonesia terkait kematian petinju profesional tidak berpengaruh bagi petinju Tanah Air. Hal itu terjadi, karena tidak ada petinju Indonesia yang masuk peringkat di WBC.


Demikian dikemukakan Pelaksana Tugas Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Haryo Yuniarto, di Jakarta, Kamis (7/3/2013).


"Tak ada masalah dengan sanksi WBC. Saya sudah mengecek, tidak ada petinju Indonesia yang masuk peringkat WBC," kata Haryo Yuniarto.


Menurut Haryo, sanksi WBC itu sudah diterimanya pekan lalu, dan ia sudah melapor kepada Menpora Roy Suryo.


Perwakilan WBC di Indonesia, Chandru G Lalwani, dalam siaran pers mengatakan, sanksi yang diberikan WBC itu berupa larangan bagi petinju berperingkat di badan tinju WBC bertanding di Indonesia. Larangan itu juga berlaku bagi petinju Indonesia yang akan bertanding keluar negeri, baik di  badan tinju WBC maupun yang berafiliasi ke WBC.


Sanksi ini ditetapkan WBC sejak pertengahan Februari, sampai batas waktu yang tidak ditentukan.


"Ada sembilan Federasi yang berafiliasi ke WBC, dan Indonesia berada di bawah Oriental Pacific Boxing Federation (OPBF)," kata Chandru G Lalawani, yang pernah mengemban tugas di Pengurus Harian KTI Pusat.


Menurut Chandru, sanksi yang dijatuhkan WBC kepada Indonesia ini adalah untuk kedua kalinya sejak tahun 2005. Ketika itu WBC menjatuhkan sanksi selama enam bulan, karena kasus serupa. Meskipun menjatuhkan sanksi, WBC kala itu memberikan bantuan berupa kepelatihan kepada manajer dan pelatih tinju di Indonesia.


"Sebenarnya sanksi WBC kepada Indonesia akan dijatuhkan pada November 2012 lalu, ketika berlangsung Konvensi WBC di Meksiko. Namun WBC batal menjatuhkan sanksi. Sanksi itu jatuh ketika muncul lagi kasus kematian awal Januari 2013, setelah dilakukan voting selang beberapa pekan," kata Chandru.


Terakhir, petinju Indonesia yang tewas adalah Tubagus Setia Sakti pada pertandingan tinju di TVRI yang dipromotori Syarifuddin Lado, Sabtu (26/1/2013) malam. Petinju remaja asal Lampung Tubagus tewas akibat pendarahan di otak, setelah kalah TKO dari Ical Tubedo pada ronde ke delapan, dalam pertandingan perebutan gelar juara ad interm kelas terbang junior 49 kg versi Komisi Tinju Profesional Indonesia (KTPI).


Tubagus yang mengalami kejang-kejang usai pertandingan, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI) sebelum menghembuskan nafas yang terakhir.


Promotor Syarifuddin Lado mengaku sudah menjalani prosedur yang ditetapkan BOPI, mulai timbang badan dan cek kesehatan sehari menjelang pertandingan.


"Saat timbang badan Tubagus dinyatakan laik tanding, dan berat badannya pun under beberapa ons dari berat ideal di kelas terbang yunior 49 kg," ungkapnya.












Anda sedang membaca artikel tentang

Sanksi WBC Tak Berpengaruh Bagi Indonesia

Dengan url

http://thespreadofavianinfluenza.blogspot.com/2013/03/sanksi-wbc-tak-berpengaruh-bagi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sanksi WBC Tak Berpengaruh Bagi Indonesia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sanksi WBC Tak Berpengaruh Bagi Indonesia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger