BANGKOK, Kompas.com — Tunggal putri Thailand, Ratchanok Intanon, mendapat sambutan luar biasa setelah berhasil menjadi juara dalam Kejuaraan Dunia (World Championships) bulu tangkis di Guangzhou, Minggu.
Ratchanok yang baru berusia 18 tahun menjadi juara yang lengkap setelah di final mengalahkan juara Olimpiade, Li Xuerui 22-20, 16-21, 21-14 di hadapan para pendukungnya.
Gambar Ratchanok yang tengah memegang trofi di Guangzhou menjadi berita utama media massa Thailand. "Bulu tangkis Thai mengaum. May mengejutkan China dan menjadi juara," tulis media massa Thailand. May merupakan nama panggilan Ratchanok. Lainnya mneulis, "May, juara bersejarah".
Senin (12/8/2013), Ratchanok menerima penghargaan "anak yang berbakti" bersama 95 orang lainnya. Penghargaan ini merupakan bagian dari tradisi merayakan hari ibu di Thailand yang jatuh bersamaan dengan hari kelahiran Ratu Thailand, Sirikit.
Salah satu yang terharu menyambut keberhasilan Ratchanok adalah Kamala Thongkorn. Wanita pemilik pabrik tempat orangtua Ratchanok bekerja sebagai buruh ini adalah orang yang paling berjasa dalam awal karier Ratchanok. Kamala yang tak tega melihat Ratchanok yang baru berusia lima tahun ikut ayah ibunya ke pabrik, memasukkan Ratchanok ke klub bulu tangkis miliknya.
"Ini kemenangan yang lain lagi. Kami tak pernah menyangka ia akan mencapai sukses dalam waktu yang sangat cepat," kata kamala, 54, yang juga menjadi ibu angkat Ratchanok. "Kami sangat bangga kepadanya."
Editor : Tjahjo Sasongko
Anda sedang membaca artikel tentang
Ratchanok Dipuja Sepulang dari China
Dengan url
http://thespreadofavianinfluenza.blogspot.com/2013/08/ratchanok-dipuja-sepulang-dari-china.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ratchanok Dipuja Sepulang dari China
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ratchanok Dipuja Sepulang dari China
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar