JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi kriminal di Ibu Kota Jakarta terus terjadi dan semakin tak mengenal korban maupun lokasi kejadian. Di wilayah Jakarta Selatan, misalnya, meskipun angka kejahatan menurun, tetapi kualitas kejahatan di tempat tersebut mengalami peningkatan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (6/11/2012). Peningkatan kejahatan secara kualitas tersebut, menurut Rikwanto, dapat terlihat dari beberapa peristiwa, seperti penembakan terhadap Liong Lenny Ernawati di Jalan Cidodol Raya, Kebayoran Lama, Selasa (23/10/12) silam. Perempuan berusia 44 tahun ini tewas akibat tembakan di leher dan punggung dalam perjalanan pulang bersama sang suami, Sin Harjo Budiarta, mereka mengendarai mobil pikap.
Sebelum penembakan terjadi, Lenny dan Harjo sempat dibuntuti oleh empat orang yang menggunakan dua sepeda motor. Penumpang di salah satu motor memecahkan kaca mobil Lenny dan melesakkan tembakan ke arah perempuan malang ini.
Contoh peristiwa kriminal lain di wilayah Jaksel adalah perampokan yang menimpa Michelle Widyawati dan Ratna Komalasari. Dua wanita ini menjadi korban perampokan saat menumpang taksi. Menurut pengakuan Michelle, ia dan ibunya dirampok saat menggunakan taksi Primajasa, Sabtu (27/10/12). Adapun Ratna menjadi korban sehari setelahnya, Minggu (28/10/12). Kedua kasus itu memiliki kesamaan motif yang diawali dengan sopir taksi yang menghentikan laju kendaraan sehingga memungkinkan tiga orang tak dikenal menyerbu masuk ke dalam taksi dan melucuti harta korban.
Menurut Rikwanto, meningkatnya kualitas kejahatan ini tentu memerlukan perhatian dan pembahasan semua pihak. "Peran serta lingkungan, RT dan RW perlu ditingkatkan," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (5/11/12).
Selain peran serta lingkungan, pengamanan terhadap tempat-tempat kegiatan ekonomi pun perlu ditingkatkan. "Seperti di kantor-kantor pegadaian, perlu dikaji apa cukup dengan satpam saja? Maka perlu manajemen pengamanan yang dilakukan pada tiap-tiap objek," kata Rikwanto.
Rikwanto juga mengakui, kondisi fisik wilayah Jaksel, yang memiliki banyak lorong dan jalan berliku, juga memengaruhi tingkat kejahatan di wilayah tersebut. Kondisi topografi seperti ini, kata Rikwanto, memudahkan pelaku melarikan diri.
Hingga kini, baik kasus penembakan Lenny maupun perampokan yang menimpa Michelle, masih belum menemui titik terang. Penyidik kepolisian masih berusaha menggali keterangan dari pihak-pihak terkait.
Anda sedang membaca artikel tentang
Topografi Wilayah Pengaruhi Kualitas Tindak Kriminal di Jaksel
Dengan url
http://thespreadofavianinfluenza.blogspot.com/2012/11/topografi-wilayah-pengaruhi-kualitas.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Topografi Wilayah Pengaruhi Kualitas Tindak Kriminal di Jaksel
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Topografi Wilayah Pengaruhi Kualitas Tindak Kriminal di Jaksel
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar