Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Bambang Gentolet: Djudjuk Jadi Panutan di Srimulat

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 07 Februari 2015 | 22.14


Solo - Salah satu pelawak senior anggota Srimulat Bambang Gentolet (74) menyatakan, almarhumah Djudjuk Djuwariyah semasa hidupnya sosok seorang pemimpin yang menjadi panutan bagi anggota Grup Srimulat.


"Wafatnya Mbak Djudjuk bukan hanya kami yang merasa kehilangan seorang sosok komedian legendaris, tetapi saya kira secara nasional juga kehilangan primadona Srimulat itu," kata Bambang Gentolet, saat mengantarkan jenazah Djudjuk diperistirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum Astana Bonoloyo Solo, Sabtu (7/2) siang.


Ia menuturkan, yang sangat berkesan saat lawan main di grup Srimulat dengan Djudjuk, ketikan dirinya ditampar pipinya dua kali oleh almarhumah.


"Saya ditampar oleh Mbak Djudjuk sungguhan dan terasa sakit. Namun, saya tidak apa-apa itu, dalam banyolan Srimulat dan membuat penonton ketawa sehingga rasa sakit menjadi tidak terasa," ujarnya.


Hal tersebut juga dirasakan oleh pelawak senior asal Yogyakarta Marwoto Kawer dan Yati Pesek yang merasa kehilangan sosok Djudjuk.


"Mbak Djudjuk ini juga menjadi panutan pelawak juniornya, disiplin dan selalu konsisten dalam penampilan di grup Srimulat. Saya dulu pernah menjadi tamu istimewa di Srimulat saat di Surabaya," ucap Marwoto.


Almarhumah Djudjuk yang dilahirkan di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1947 pertama bergabung dengan Srimulat di Surabaya, 1968 sebagai penari. Almarhumah menikah dengan pendiri Srimulat, yakni Teguh Slamet Rahardjo pada 1970.


Almarhumah meninggalkan empat orang anak yakni Eko Saputro, Ari Wibowo, Mia Permata, dan Sintia Perdana serta sembilan cucu.


Penulis: /FIR


Sumber:Antara


22.14 | 0 komentar | Read More

Reza Rahadian Pilih Film Berdasarkan Intuisi

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 05 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Aktor Reza Rahadian dikenal selalu bermain dalam film yang berkualitas dan diterima oleh penonton. Reza sepertinya tidak pernah bermain dalam film yang "aneh".


Meski demikian, Reza mengaku dirinya bukanlah sosok yang pemilih dalam menerima tawaran film. Aktor Terbaik Festival Film Indonesia (2013) itu tidak pernah membuat dirinya ekslusif, harus bermain dengan sutradara atau aktor dan aktris tertentu.


"Soal picky, saya nggak pernah pilih siapa orang film yang saya mau untuk kerja bareng," kata Reza yang ditemui di peluncuran film Kapan Kawin? di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/2).


Menurut Reza dirinya membuka diri untuk bekerjasama dengan sineas-sineas baru. Dalam menerima tawaran film, Reza mendasarinya dengan intuisi. Jika intuisinya berkata bahwa film ini cocok dengannya, maka Reza bakal langsung teken kontrak.


"Kalau saya bukan berdasarkan film itu harus bagus. Tapi berdasarkan intuisi. Saya suka, saya baca skenarionya, saya bisa bentuk karakter baru yang saya mainkan, ya akan saya ambil kesempatan itu. Nggak ada syaratnya filmnya harus bagaimana," terang Reza.


Penulis: Rizky Amelia/CAH


22.14 | 0 komentar | Read More

Dewan Kesenian Balikpapan Bakal Gelar "Kampoeng Seni 2015"

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 04 Februari 2015 | 22.14


Balikpapan - Dewan Kesenian Balikpapan (DKB) memeriahkan Hari Jadi ke 118 Kota Balikpapan yang jatuh pada 10 Februari, dengan menggelar acara seni dan budaya bertajuk "Kampoeng Seni 2015".


"Acara yang bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat (MONPERA) Balikpapan itu akan dibuka Minggu (15/2) sekitar pukul 10.00 Wita hingga selesai," kata Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut Teguh Suwito di Balikpapan, Rabu (4/2).


Ia mengatakan pergelaran tersebut untuk memperkenalkan beragam kesenian daerah yang ada di Kota Balikpapan kepada masyarakat luas.


"Kegiatan ini juga bertujuan melestarikan seni budaya Bangsa Indonesia agar nantinya tidak punah dan dicaplok serta diakui oleh bangsa luar sebagai kesenian milik mereka," kata Teguh.


Adapun kegiatan yang akan ditampilkan pada kegiatan tersebut, antara lain pergelaran tarian Hudoq dan Barong Sai, kesenian tradisional Kuda Lumping dan Reog.


Selain itu, akan digelar Festival Band se-Kalimantan Timur, lomba baca puisi tingkat SMP dan SMA, lomba melukis dan mewarnai tingkat PAUD, TK, SD dan SMP.


Penulis: /LIS


Sumber:Antara


22.14 | 0 komentar | Read More

Nugie: Lagu Anak-anak Masih Kurang Diapresiasi

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 03 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Penyanyi Nugie menyayangkan bahwa industri musik di Indonesia masih sulit menerima lagu anak-anak. Hal itu terbukti saat band, The Dance Company, dimana Nugie adalah salah satu personelnya, mengeluarkan album The Dance Company for Kids yang ternyata album tersebut kurang diapresiasi oleh berbagai pihak.


"Contohnya pihak televisi mengatakan bahwa tidak ada segmennya untuk lagu-lagu kita, padahal mereka punya program acara pencarian bakat anak-anak. Tapi, ternyata di acara tersebut tidak diperdengarkan lagu anak-anak," pungkas Nugie pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/2).


Album mereka yang berisi delapan lagu anak-anak tersebut juga ditolak di beberapa radio dengan alasan yang sama. Dengan begitu, Nugie mengatakan bahwa memasarkan lagu anak-anak termasuk perjuangan The Dance Company untuk memberi hiburan yang pas untuk anak-anak.


"Ya itulah yang terjadi di industri musik kita. Sangat disayangkan," imbuh Nugie.


Namun begitu, Nugie mengatakan bahwa isu yang menyangkut anak-anak adalah prioritas baginya. Jadi, ia akan selalu berusaha ikut serta dalam aktifitas apapun yang menyangkut anak-anak.


Penulis: Kharina Triananda/AF


22.14 | 0 komentar | Read More

Tarian "Soundtrack" Ufa Sofura dalam "Cerita Cinta Dance Cinema"

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 01 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Terinspirasi dari soundtrack film-film fenomenal Indonesia, Ufa Sofura seorang penari dan koreografer memadukan tarian melalui pertunjukan bertajuk Cerita Cinta Dance Cinema di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (1/2).


Tarian dapat menginterpretasikan suatu situasi, bahkan soundtrack film sekalipun bisa menjadi ide untuk seseorang menciptakan tarian. Dengan film ber-genre drama atau drama percintaan, Ufa menghadirkan tari-tarian indah bertemakan cinta.


Cinta di sini bukan hanya sekedar cinta sepasang kekasih pada umumnya, tetapi juga meliputi cinta agama, cinta keluarga, cinta sekolah, cinta persahabatan, cinta bangsa dan juga cinta budaya.


Ufa Sofura berkolaborasi dengan penari-penari dari berbagai manajemen dan sekolah tari di Jakarta, meliputi Gigi Art of Dance, MOU, P7 Crew, USDC, Alpha Plus, Interlude, Steps Dance Academy, dan Forever Dance Crew. Mereka semua digabungkan agar dapat menjalin kerja sama dan saling memotivasi antara sesama manajemen tari yang cukup berperan di industri tari.


Pertunjukan berdurasi 40 menit ini dibuka dengan tarian lagu Jagoan dari film Petualangan Sherina yang ditampilkan oleh tiga penari wanita dan tiga penari pria, lengkap dengan kostum seragam SD serta tas sekolahnya.


Kemudian dihadirkan juga tarian lagu Di Mana Malumu yang ditampilkan oleh lima wanita, sesuai dengan tokoh-tokoh yang ada di film Ada Apa Dengan Cinta.


Selain itu, Ufa dan Collaboration of Dancers juga menyuguhkan tari-tarian dari lagu seperti Jalan Cinta dari film Ayat Ayat Cinta, Merpati yang Terluka dari film 7hari/24jam, Cinta Sejati dari film Habibi Ainun, dan Mengejar Matahari dari film Mengejar Matahari.


Selain itu, juga Cinta Terlarang dari film Arisan, Instrumen Betawi dari film Ca Bau Kan, Instrumen Jawa dari film Sang Penari, Gie dari film Gie, Indonesia Tanah Air Beta dari film Soekarno, dan Laskar Pelangi dari film Laskar Pelangi.


“Saya sangat antusias sekali menggabungkan beberapa komunitas tari Indonesia. Saya harap kami dapat terus bersatu memajukan dan mengembangkan seni tari di Indonesia. Semoga para penonton dapat terhanyut ke dalam gerak tarian yang menggambarkan arti lagu, “ ujar Ufa Sofura.


Dari sekedar hobi sewaktu sekolah hingga memulai menjadi penari industri di tahun 2007 hingga saat ini, Ufa Sofura sudah mendapatkan berbagai penghargaan sebagai Best Dancer.


Ufa juga berpengalaman dalam menari untuk beberapa acara dan pertunjukan seperti menari untuk misi budaya di Amerika dan berbagai pertunjukan musikal. Ia juga mendapat beasiswa dari Shine with Charm untuk mengikuti workshop tari intensif Urban Dance Camp di Lörrach, Germany.


Kegiatannya saat ini adalah mengajar di Gigi Art of Dance sebagai pengajar tetap dan menjadi freelance choreographer di berbagai acara.


Penulis: Eko Priyatmono/EPR


Sumber:PR


22.14 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger