Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Lewat Biola, Celine Harumkan Nama Indonesia di Malaysia

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 16 November 2013 | 22.14


Jakarta - Di usianya yang menginjak 12 tahun, Celine Liviani Tandiono selalu penuh semangat untuk mengukir prestasi. Maka, setiap tahunnya, Celine tak pernah absen mengikuti sejumlah perlombaan musik klasik, yang tentunya selalu berakhir dengan menggondol gelar juara.


Seperti baru-baru ini saat mengikuti M.K Joy Works Recital festival 213, Celine berhasil meraih gold award untuk Violin kategori grade 7-8. Lewat repertoire Spring From Concerto in E Op.8 No.1 - Chopin, Concerto 1st Movement - Mozart serta Theme From “Schindler’s List” - John Williams yang dimainkan dengan apik lewat gesekannya. Ia berhasil memikat dewan juri yang beranggotakan Winnie Cheah dan Khong Choy Yuet.


“Aku sih mainnya santai saja tanpa berpikir harus menang. Yang penting kan bermain sebaik-baiknya. Tapi, tersanjung juga waktu jurinya bilang very confident, good expression, good performance, “ kisah anak ketiga dari pasangan Iwan tandiono dan Ifiwati Wibowo ini dengan penuh semangat di Jakarta, Sabtu (16/11).


Prestasi yang diukir Celine di ajang M.K Joy Works Recital festival 2013 ini menambah deretan prestasi yang pernah ditorehkan sebelumnya. Jelang usianya yang memasuki masa remaja, Celine sudah pernah meraih banyak penghargaan, di antaranya juara 2 Violin pada Malaysia Youth Piano Competition, Juara harapan 1 piano modern pada Malaysia Youth Piano Competition, Kuala lumpur-Malaysia, 3rd Winner Violin pada ASEAN International Concerto hingga meraih Penghargaan MURI dan sertificate of Honour setelah mempergelar Resital Flute di Jakarta dan Surabaya, sebagai Flutis termuda (10 tahun) mempergelar resital dengan mahakarya Bach, Mozart, Bizet, Faure, Perilhou dan Suprana.


Dengan deretan prestasi yang begitu membanggakan, siswi 6 SD di Merlion International School, Surabaya itu tetap mempunyai tanggung jawab sebagai seorang pelajar. Diusianya yang masih tergolong belia, Celine pintar membagi waktu antara hobinya di musik klasik dengan tanggung jawabnya sebagai seorang pelajar.


“Nilai akademisnya bagus, sering ranking 1. Celine itu jam 21.30 malam sudah tidur, dan jam 6 pagi sudah siap berangkat sekolah. Ngga perlu disuruh untuk belajar atau latihan. Sejak kecil punya disiplin dan tanggung jawab sama hidupnya,” kisah sang bunda, Ifiwati Wibowo yang sukses membesarkan empat anaknya sebagai musisi klasik.


Memainkan rangkaian nada indah lewat Violin hanyalah salah satu kepintaran Celine. Selain Violin, bocah kelahiran Surabaya, 21 April 2001 itu juga piawai memainkan Flute dan Piano. Setiap hari tak kurang 2-3 jam waktunya dihabiskan untuk berlatih.


Practice makes perfect. Kalau hari biasa latihannya ya 2-3 jam aja, kalau mau perlombaan atau mau perform bisa 6 jam sehari. Tapi, karena ini hobiku ya dinikmati aja,” ujar remaja yang kini duduk di kelas 1 SMP Singapore National Academy.


Dengan aktivitasnya yang begitu padat sebagai pelajar dan musisi, Celine tetaplah seorang remaja biasa yang memiliki kehidupan laiknya remaja masa kini. Lantas apa yang kegemaran Celine diluar hobi bermusiknya?


“Aku suka Harry Potter dan semua tentangnya. Harry Potter dan kisahnya, menurutku sangat jenius,” tutup Celine dengan semangat. 


22.14 | 0 komentar | Read More

Film Versi Kedua Lebih Tampilkan Sisi Manusia Bung Karno

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 15 November 2013 | 22.14


Jakarta - Hanung Bramantyo mengatakan akan membuat versi kedua dari film yang menceritakan tentang sang proklamator kemerdekaan Indonesia, Bung Karno. Dikatakannya, versi kedua ini akan diikutsertakan ke festival-festival film nasional dan internasional.


Hanung mengungkapkan bahwa pembuatan versi kedua ini idenya berasal dari dirinya sendiri. Hal itu menurut Hanung, disebabkan karena ia ingin film Soekarno diterima di ruang yang lebih luas lagi.


Menurut Hanung, festival dimaksud tidak harus festival film internasional yang besar-besar, seperti Cannes atau Oscar. Yang biasa-biasa pun tidak masalah baginya.


Yang jelas menurutnya, pada versi kedua ini, dirinya ingin lebih menonjolkan sisi manusia dari Soekarno. Durasinya sendiri juga akan lebih pendek dari versi yang akan diputar di bioskop-bioskop Indonesia.


"Untuk yang versi komersil, yang akan diluncurkan pada Desember mendatang, Bung Karno akan saya tampilkan sebagai seorang pahlawan. Tapi, kalau untuk versi festival, saya akan menampilkan Bung Karno sebagai seorang lelaki yang memerdekakan Indonesia," ujar Hanung, di sela-sela jumpa pers "8th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF)", di Jakarta, Jumat (15/11).


Hanung pun mengatakan bahwa dirinya akan menyuguhkan sisi manusia Soekarno, di mana tidak ada manusia yang sempurna. "Dua versi ini bisa memberi pandangan lebih luas tentang Soekarno. Tidak hanya dari satu sisi," lanjutnya.


Versi komersil dari film Soekarno, menurut Hanung lagi, tentu saja akan lebih memperlihatkan sosok yang sangat sempurna. Hal itu terutama karena Bapak Proklamasi itu sangat dihormati oleh seluruh masyarakat Indonesia.


"Di versi komersil, tentu kita akan mendramatisir detik-detik proklamasi, karena masyarakat Indonesia pasti mengharapkan itu. Namun untuk versi festival, tidak perlu terlalu didramatisir," ungkapnya.


Hanung sendiri mengaku sudah merencanakan untuk membawa versi komersil film Soekarno itu ke festival film Amsterdam dan Jepang, setelah diluncurkan di Indonesia bulan depan.



22.14 | 0 komentar | Read More

Tommy Page Menyapa Penggemar di Summarecon Mal Bekasi

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 14 November 2013 | 22.14


Bekasi - Ratusan penggemar Tommy Page berteriak histeris menyambut kehadiran penyanyi berkebangsaan Amerika Serikat itu, di Summarecon Mal Bekasi (SMB), Kamis (14/11) sore.


Rangkaian konser Tommy Page bertajuk "Tommy Page Come Home", Summarecon Mal Bekasi terpilih menjadi tempat penyelenggaraan meet and greet bagi para penggemar.


Penyanyi yang menjadi icon musik pop di era 90-an ini, membawakan 3 lagu andalannya. Salah satunya, lagu yang menjadi legenda berjudul "A Shoulder to Cry On" dibawakannya dengan memainkan keyboard.


Saat membawakan lagu tersebut, penyanyi bernama lengkap Thomas Alden Page, juga dihibur oleh penampilan pesulap Denny Darko's, yang melakukan aksi melukis dengan pasir secara live.


Setelah puas menyuguhkan penampilannya di atas panggung, Tommy Page kemudian bertugas menjadi penjual tiket konsernya.


Konser Tommy Page akan digelar di Wisma Nusantara Jakarta pada Jumat (15/11) dan di Grand City Mal Surabaya pada Sabtu 17 November 2013.


"Kehadiran Tommy Page diharapkan mampu menjawab kerinduan bagi penggemarnya yang ada di wilayah Bekasi dan sekitarnya," ujar Cut Meutia selaku GM Communications Summarecon Mal Bekasi.


Bahkan, Frida (32), penggemar Tomy Page asal Ciputat-Tangerang Selatan, rela mengantri sejak pukul 10.00 WIB, agar dapat foto bareng dengan idolanya.


"Senang banget, hampir 23 tahun menunggu kehadiran Tommy Page," ujar Frida.


Dirinya mengenal Tommy Page sejak Kelas V SD. Saat itu, ketenaran Tommy Page sebanding dengan boys band, New Kids on The Block (NKOTB).


Lain halnya dengan, Megawati Burhan (38) yang menjadi penggemar Tommy Page sejak Kelas IX SMP.


"Sejak SMP Kelas 3 sudah mengidolakan Tommy Page. Awalnya, dengar lagu di Radio Prambors yang berjudul Medly In Love," ujar Megawati yang datang dari kediamannya di Depok, Jawa Barat.


Tommy Page menyempatkan diri untuk berfoto bersama penggemarnya. Mereka yang mendapatkan kesempatan itu, adalah 25 orang yang terpilih dari kegiatan program belanja di Summarecon Mal Bekasi.


22.14 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 13 November 2013 | 22.53





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























22.53 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























22.41 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Rabu, 13 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























22.04 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 12 November 2013 | 22.53





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























22.53 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























22.42 | 0 komentar | Read More

Di Acara Penuh Seleb + Lady Gaga, Bintangnya Malala


New York - Di sana ada seorang bintang pop flamboyan, seorang penyanyi legendaris, seorang bintang televisi, beberapa supermodel, dan salah satu pilantropis paling berkuasa sedunia. Bahkan hadir juga seorang mantan menteri luar negeri yang mungkin akan menjadi calon presiden Amerika.


Namun dari semua tokoh perempuan terkenal yang hadir dalam acara penghargaan Glamour Women of the Year Senin (11/11) malam waktu New York, tidak ada yang menerima kekaguman dan pujian melebihi gadis remaja ini, yang satu tahun lalu mungkin tidak ada yang kenal, Malala Yousafzai, 16, aktivis pendidikan asal Pakistan.


"Kami mencintaimu, Malala!" teriak sekelompok gadis dari sebuah balkon di Carnegie Hall, tempat diselenggarakannya acara itu. Malala memberi tanda kecupan jarak jauh, dan memulai pidato yang sungguh mengesankan.


"Saya percaya bahwa senjata tidak punya kekuatan sama sekali," kata Malala, yang menjadi pusat perhatian setelah militan Taliban menembak kepalanya pada Oktober 2012 karena mengkritik pemahaman kelompok itu atas Islam dalam membatasi akses pendidikan anak perempuan. Sejak itu dia menjadi tokoh global, mendirikan The Malala Fund untuk mendukung pendidikan anak gadis dan belum lama ini meluncurkan memoir "I Am Malala."


"Saya percaya bahwa senjata tidak punya kekuatan karena senjata hanya bisa membunuh,” kata dia, “namun sebuah pena bisa memberi kehidupan."


Bukan hanya penonton yang berpihak ke Malala; para penerima penghargaan juga sering mengucapkan namanya saat di panggung, dan bahkan penyanyi flamboyan Lady Gaga mengatakan harapannya agar cover majalah Glamour bulan ini yang mencantumkan fotonya bisa diganti dengan Malala.


"Jika bisa melepas cover diriku di Glamour, aku akan memberikannya pada Malala," kata dia.


Lady Gaga juga mengeluh dirinya dibuat terlalu cantik dalam cover itu.


"Aku tidak terlihat seperti itu ketika bangun tidur pagi hari," kata dia.


Penghargaaan untuk prestasi seumur hidup diberikan kepada penyanyi veteran Barbra Streisand, yang bersyukur terlahir dengan suara bagus.


"Suara itu akhirnya membuatku mampu berteriak dan pendapatku didengar," kata Streisand, 71, yang juga menyuarakan opininya soal presiden.


"Belum pernah ada presiden perempuan," kata Streisand, "namun kuharap ini segera berubah.”


Dia, tentu saja, merujuk ke mantan menlu Hillary Rodham Clinton, yang juga hadir.


Tokoh lain yang menimbulkan suasana emosional adalah Kaitlin Roig-DeBellis, guru kelas 1 sekolah dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut, yang menyelamatkan nyawa murid-muridnya dengan menyembunyikan mereka di kamar mandi, ketika seorang maniak melepas tembakan membabi-buta di dalam sekolah Desember 2012.


Juga mendapat penghargaan adalah Melinda Gates, istri Bill Gates, yang mendirikan yayasan Bill & Melinda Gates Foundation.


Usai acara, Lady Gaga mendekati Malala agar bisa berfoto berdua.


"Jangan pernah takut menyuarakan pikiranmu," kata penyanyi itu, yang terkenal karena melakukan persis apa yang dia katakan itu.


Supermodel Iman juga sangat tersentuh oleh pidato Malala.


"Dia mengubah kedudukan para gadis, game-changer for girls," kata Iman. "Semoga gadis-gadis muda di sini tahu lebih banyak tentang Malala, dan lebih sedikit tentang Kardashian."


22.14 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























22.04 | 0 komentar | Read More

KOMPAS.COM - Not Found





Harian Kompas  |  Kompas TV


Selasa, 12 November 2013










  • Channel

  • Channel








KOMPAS.com tidak dapat menampilkan link yang Anda tuju saat ini

Silakan tunggu beberapa saat lalu refresh halaman ini atau gunakan fasilitas search di bawah ini untuk mencari berita KOMPAS.com





Go
























22.03 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger