Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Tewas di Tepi Jalan dengan Kepala Berlubang

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 23 Februari 2013 | 22.53




Pembunuhan


Tewas di Tepi Jalan dengan Kepala Berlubang





Penulis : Ratih Prahesti Sudarsono | Sabtu, 23 Februari 2013 | 21:16 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com — Eman Arochman (60), warga Pangkalan Jati, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, ditemukan tewas di pingir jalan di Jalan Taman Simanjuntak Barat, Kelurahan Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (23/2/2013) pagi. Pada kepala belakang korban terdapat luka berlubang akibat tusukan benda tajam.


Menurut petugas Polsek Jatinegara, pihaknya mengetahui kejadian itu dari warga yang menelepon ke kantor polisi. Kepala Polsek Jatinegara Komisaris Suminto dan anggotanya segera menuju lokasi dan menemui orang pertama yang menemukan mayat tersebut, yakni Yadi Mulyadi (49) dan Carudin (39), petugas kebersihan wilayah setempat. Keduanya menemukan korban tergeletak di pingir jalan. Saat itu, Yadi dan Carudin tengah menyapu jalan.


Polisi yang memeriksa di lokasi mendapatkan beberapa luka senjata tajam di tubuh Eman. Luka-luka tersebut berupa luka terbuka di kepala bagian belakang, luka sobek di paha kiri, kaki kiri patah, dan luka sobek di pantat.


















22.53 | 0 komentar | Read More

Mahfud: Anas Diperlakukan Tidak Adil


JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Mahfud MD mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selayaknya tak bekerja di bawah tekanan. Hal ini diungkapkannya terkait kasus dugaan gratifikasi dalam proyek Hambalang yang menjerat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua PB HMI, sebagai tersangka.

Mahfud mengungkapkan, KPK tak boleh menetapkan seseorang sebagai tersangka karena ada desakan secara politik. "Anas kader terbaik HMI. Sejarah akan membuktikan kalau dia diperlakukan tidak adil. Itu yang akan memukul KPK," ujar Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Menurut dia, sebelum penetapan Anas sebagai tersangka, ada peristiwa politik yang mendahului. "Ada yang minta Anas dijadikan tersangka atau tidak, itu kan sudah politis. Itu sebenarnya yang harus dihindari (KPK)," kata Mahfud.

Terkait proses hukum, Mahfud mengatakan, KAHMI akan memberikan bantuan hukum terhadap Anas. Namun, ia menekankan, KAHMI tak akan terlibat dalam hal-hal yang bersifat politik terkait kasus ini.

Sebelumnya, KPK secara resmi mengumumkan status tersangka pada Anas dalam jumpa pers, Jumat (22/2/2013). Mantan Ketua PB HMI itu ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan menerima hadiah atau janji yang berkaitan dengan kewenangannya sebagai anggota DPR 2009-2014. Sebelum menjadi ketua umum, Anas merupakan Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR.

Menurut Johan, Anas tidak hanya diduga menerima pemberian hadiah terkait perencanaan, pelaksanaan, dan pembangunan pusat olahraga Hambalang, tetapi juga terkait proyek-proyek lain. Mengenai nilai hadiah atau gratifikasi yang diterima Anas, Johan mengatakan akan mengeceknya terlebih dahulu. Dia pun enggan menjawab saat ditanya apakah gratifikasi yang diduga diterima Anas itu dalam bentuk Toyota Harrier.

KPK menjerat Anas dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Penetapan Anas sebagai tersangka ini diresmikan melalui surat perintah penyidikan (sprindik) tertanggal 22 Februari 2013. Sprindik atas nama Anas tersebut, kata Johan, ditandatangani Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. Johan juga menegaskan, penetapan Anas sebagai tersangka ini sudah berdasarkan dua alat bukti yang cukup.

"Saya juga menegaskan, jangan kait-kaitkan proses di KPK dengan proses politik," kata Johan.

Anas telah menyatakan mundur dari jabatan Ketua Umum DPP Demokrat pada Sabtu (23/2/2013) siang. Ia menuding ada intervensi di balik penetapannya sebagai tersangka. Namun, Anas tak secara eksplisit siapa pihak yang telah melakukan intervensi.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang
Krisis Demokrat






Editor :


Inggried Dwi Wedhaswary









22.41 | 0 komentar | Read More

Pemain Broadway Kagum dengan Kerjasama Tim Hanoman The Musical


Pertama kalinya dilibatkan dalam teater musikal karya Mirwan Suwarso yang mengedepankan budaya lokal, Sydney James secara terang-terangan mengungkapkan kekagumannya atas kerjasama tersebut.

Lelaki yang sebelumnya bermain peran di panggung broadway dalam permainan Lion King, American Idiot, dan The Wiz itu bahkan membandingkan kerjasama tim Mirwan dengan rekan-rekannya di New York.

"Di sana dilakukan secara individual dan tak sekompak disini. Lebih hebat lagi, orang-orang disini mencintai budaya mereka. Tak seperti orang Asia di New York yang tak ingin menunjukkan budaya mereka di atas panggung," katanya saat ditemui usai pagelaran premiere Hanoman The Musical di Tennis Indoor Senayan, Jakarta hari Sabtu (23/2).

Selama dua minggu, Sydney bersama rekan-rekannya selalu bersama-sama berlatih keras dalam mempersiapkan pertunjukan Hanoman The Musical yang pada pertengahan tahun ini akan dibawa tur ke Amerika Utara dan Eropa.

"Kesulitannya menyatukan berbagai elemen dalam waktu yang singkat," pungkasnya.


22.14 | 0 komentar | Read More

Bimasakti Kalahkan Tonga BSC Saat Perpanjangan Waktu


MALANG, KOMPAS.com -- Untuk kali pertama dalam Speedy NBL Indonesia Seri III Malang, pertandingan diakhiri dengan overtime. Bertarung di kandang, GOR Bimasakti, melawan Tonga BSC Jakarta, Bimasakti Nikko Steel Malang dipaksa bermain sengit hingga overtime. Perseteruan itu berakhir dengan skor 93-87 untuk Bimasakti.


Hasrat ingin bangkit dari tiga kekalahan beruntun, menjadi motivasi tersendiri bagi Bimasakti. "Tim kami memang tampil buruk di tiga terakhir. Maka itu, mereka punya semangat lebih agar bisa meraih kemenangan," ungkap William "Bill" Frazier McCammon, pelatih Bimasakti.


Sejak awal kuarter, Bimasakti bermain tenang untuk mendominasi pertandingan. Ketenangan Bimasakti ini, berbanding terbalik dengan Tonga BSC yang bermain cepat. Menghadapi zone defense yang diperagakan oleh para pemain Bimasakti, Orlando Uneputty dkk banyak mengandalkan tembakan-tembakan luar.


Bimasakti sempat meninggalkan Tonga BSC 11-0 sebelum Haritsa Herlusdityo melancarkan tembakan-tembakan untuk mengejar ketertinggalan. Meskipun dalam persentase field goals yang sangat rendah (28%), Tonga BSC berhasil menempel ketat Bimasakti 15-13 di kuarter pertama. Bimasakti hanya mampu unggul dua poin.


Konsistensi serangan bertubi-tubi dari Tonga BSC, mulai memberi hasil di kuarter kedua. Terlepas dari akurasi yang sangat buruk, Tonga BSC sangat terbantu dengan banyaknya jumlah tembakan yang dilepaskan.


Di sisi lain, zone defense Bimasakti pun terlalu longgar. Kecepatan dan tembakan-tembakan Herman Kurniawan yang seharusnya masuk dalam jangkauan pertahanan selalu terlambat diantisipasi. Tonga BSC pun berbalik unggul 36-33 di kuarter kedua.


Laga berjalan semakin ketat di kuarter ketiga. Kedua tim bergantian saling memimpin dalam mencetak angka. Tidak ada lagi yang mampu memimpin hingga 10 angka lebih seperti di kuarter pertama. Unggul dari sisi postur, Bimasakti lebih berani melakukan penetrasi dan permainan di bawah ring Tonga BSC.


Sementara itu, anak-anak asuh Bintoro, pelatih Tonga BSC, tetap mengandalkan tembakan-tembakan jauh berakurasi baik. Tonga BSC tetap unggul 56-52 di kuarter ketiga.


Kejar-mengejar angka terus terjadi hingga kuarter keempat. Namun, Bimasakti mendapat banyak keuntungan dari free throw hasil pelanggaran Tonga BSC. Jika Bimasakti mendapat banyak poin dari free throw, Tonga BSC mendulang banyak poin dari shooting jarak jauh Haritsa. Haritsa mencetak 16 poin hanya di kuarter empat untuk membawa laga ke masa overtime.












22.04 | 0 komentar | Read More

BRI Layani e-Tax Payment Pelindo IV


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Pelindo IV (Persero) untuk pembayaran pajak secara online (e-Tax Payment) melalui layanan Cash Management System (CMS) BRI. Penandatanganan perjanjian tersebut dilakukan oleh pihak Pelindo IV yang diwakili oleh Senior Manager Akuntansi dan Aset, Yosef Benny Rohy. Sementara itu, BRI diwakili Kepala Divisi Bisnis BUMN 1, M. Sodo Harisetyanto dan disaksikan oleh Direktur Keuangan PT Pelindo IV, Sumardiyo.


Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali menjelaskan, BRI bangga bisa melayani sistem pembayaran pajak secara elektronik ini dengan Pelindo IV. Sebagaimana diketahui, Pelindo IV merupakan perusahaan pelabuhan dengan wilayah terluas di Indonesia. "Tiap bulan, transaksi pembayaran pajaknya bisa mencapai Rp 15-20 miliar," kata Ali di Jakarta, Sabtu (23/2/2013).


Kerja sama pembayaran pajak (e-Tax Payment) melalui Cash Management System ini nantinya akan meliputi 29 Kantor Cabang PT Pelindo IV yang meliputi wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Ali yakin dengan sistem IT BRI yang customized dan didukung oleh jaringan kerja yang terbesar dan tersebar, pembayaran pajak PT Pelindo IV akan lebih cepat, akurat dan terintegrasi.


E-Tax Payment ini, sambung Ali, melengkapi layanan jasa perbankan yang telah diberikan Bank BRI kepada PT Pelindo IV. Dari tahun 2010, sistem Pelindo dan Bank BRI telah terhubung secara online melalui Host to Host System untuk memberikan kemudahan bagi pengguna jasa kepelabuhanan dalam bertransaksi di seluruh unit kerja BRI maupun melalui e-channel BRI.


Ali menjelaskan, baik BRI dan Pelindo IV optimis bahwa kerja sama yang telah dilakukan dapat ditingkatkan guna mendukung pembiayaan proyek-proyek investasi PT Pelindo IV di tahun 2013. Sekedar informasi, layanan Cash Management System BRI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2011, CMS BRI berhasil melayani 757 nasabah perusahaan dengan volume transaksi mencapai Rp 48,6 triliun.


Sementara pada 2012 lalu, nasabah yang dilayani oleh CMS BRI melonjak drastis hampir 100 persen, menjadi 1.472 nasabah, dengan volume transaksi mencapai Rp 98,5 triliun. Peningkatan, baik dari segi pengguna maupun volume transaksinya, akhirnya menyebabkan peningkatan Penerimaan Non Bunga (Fee Based Income) dari bisnis ini.


Dibandingkan tahun 2011 lalu, Fee Based Income nya mengalami kenaikan 22,31 persen, yakni dari Rp 4,49 miliar di tahun 2011 menjadi Rp 5,49 miliar di akhir 2012 lalu.












22.03 | 0 komentar | Read More

Kini SBY Pegang Kendali Demokrat Sepenuhnya

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 22 Februari 2013 | 22.53


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Sesuai dengan pakta integritas partai ini, Anas pun harus bersedia mundur dari jabatannya. Lantas siapa yang akan menggantikan kepemimpinan Anas di Demokrat?


Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan, jika Anas mundur, maka tugas partai kini diemban sepenuhnya ke Majelis Tinggi partai. "Karena akan ada kekosongan, sesuai dengan anggaran dasar dan rumah tangga kami, diambil alih oleh Majelis Tinggi," ujar Max saat dihubungi wartawan, Jumat (22/2/2013).


Max menyatakan, Majelis Tinggi akan melakukan rapat untuk menyikapi kasus ini. Ada sembilan orang yang seharusnya bergabung ke Majelis Tinggi. Namun, setelah Anas menjadi tersangka, maka akan tersisa delapan orang yang akan melakukan rapat itu. Kedelapan orang dalam Majelis Tinggi itu adalah Susilo Bambang Yudhoyono (Ketua), Edhie Baskoro Yudhoyono, Toto Riyanto, Max Sopacua, Marzuki Alie, Jero Wacik, Jhonny Allen, dan TB Silalahi.


Max mengaku belum mengetahui pasti kapan Majelis Tinggi akan menggelar rapat. Max juga tidak mengetahui apakah mekanisme di internal partai memungkinkan adanya pelaksana tugas (Plt) sampai akhirnya dilakukan kongres luar biasa (KLB) untuk mencari ketua umum baru. "Kita lihat saja. Tidak mungkin enggak ada yang urus partai ini," ujar Max.


Anas jadi tersangka


Komisi Pemberantasan Korupsi menjerat Anas dengan pasal penerimaan gratifikasi atau hadiah saat dia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam surat perintah penyidikan (sprindik) Anas yang ditandatangani pada Jumat (22/2/2013), Anas disebutkan tidak hanya diduga menerima hadiah terkait proyek Hambalang, tetapi juga proyek-proyek lain.


"Penerimaan hadiah atau janji berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pembangunan pusat olahraga di Desa Hambalang dan atau proyek-proyek lainnya, KPK telah menetapkan saudara AU (Anas Urbaningrum) sebagai tersangka," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Jumat malam.


Saat ditanya lebih jauh mengenai proyek selain Hambalang yang diduga berkaitan dengan Anas ini, Johan enggan menjelaskan lebih detail. "Proyek-proyek lainnya, ya tentu kemungkinan ada proyek lainnya," ujar Johan.


Johan juga tidak menjawab saat ditanya apakah hadiah atau gratifikasi yang diduga diterima Anas itu salah satunya adalah mobil Toyota Harrier. Menurut Johan, dirinya tidak berbicara mengenai materi kasus. Ia mengatakan, KPK akan memaparkan bukti-bukti dan materi kasus lebih jauh dalam proses persidangan. Demikian juga ketika ditanya soal besaran atau nilai hadiah yang diterima Anas. "Ya, itu mungkin bagian yang akan saya cek kembali," kata Johan.


KPK menjerat Anas dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Penetapan Anas sebagai tersangka ini diresmikan melalui surat perintah penyidikan (sprindik) tertanggal 22 Februari 2013. Sprindik atas nama Anas tersebut, kata Johan, ditandatangani Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto. Bersamaan dengan penetapan tersangka ini, KPK mencegah Anas bepergian ke luar negeri.


Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang












22.53 | 0 komentar | Read More

Akbar Tandjung: Anas Urbaningrum Tersangka, Murni Kasus Hukum


JAKARTA, KOMPAS.com — Tokoh senior Himpunan Mahasiswa Islam, Akbar Tandjung, mengatakan, terkait penanganan skandal Hambalang, dirinya memercayakan proses hukum yang berjalan di Komisi Pemberantasan Korupsi. Akbar memandang penetapan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang juga mantan Ketua HMI, sebagai tersangka adalah murni kasus hukum.


"Saya percaya kepada KPK. KPK pasti memiliki dasar hukum atas penetapan tersebut. Saya akan mendalami dan mempelajarinya," kata Akbar kepada Kompas.com, Jumat (22/2/2013).


Hal ini, kata Akbar, berdasarkan pemberitaan di media massa. Akbar, antara lain, menyimak pernyataan KPK yang mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat diintervensi terkait penanganan kasus hukum.


Akbar juga menyimak pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, bahwa dirinya tidak akan melakukan intervensi penyelidikan dan penyidikan kasus Hambalang.


Akbar, yang juga politisi senior Partai Golkar, juga menegaskan, Indonesia adalah negara hukum. Setiap warga negara wajib tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia.


Selain itu, Akbar mengatakan, dirinya sempat kaget dan juga sedih atas penetapan Anas sebagai tersangka. Terlebih, Akbar telah menganggap Anas sebagai kawan sekaligus adik. Terkait kasus Hambalang, Akbar mengaku pernah berkomunikasi dengan Anas.


"Saya tanyakan soal gratifikasi mobil. Anas mengatakan, dirinya membeli mobil pada tanggal 12 September 2009. Saat itu, dirinya belum menjadi anggota DPR," kata Akbar.


Sebelumnya, KPK telah menetapkan dua tersangka Hambalang, yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng serta Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar. Apa yang dituduhkan KPK terhadap Andi dan Deddy berbeda dengan Anas. Jika Anas diduga menerima gratifikasi, Andi dan Deddy diduga bersama-sama melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri atau pihak lain, tetapi justru merugikan keuangan negara.


Adapun pengusutan kasus Hambalang ini berawal dari temuan KPK saat menggeledah kantor Grup Permai, kelompok usaha milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Penggeledahan saat itu dilakukan berkaitan dengan penyidikan kasus suap wisma atlet SEA Games yang menjerat Nazaruddin.


Sejak saat itu, seolah tidak mau sendirian masuk bui, Nazaruddin kerap "bernyanyi" menyebut satu per satu nama rekan separtainya. Anas dan Andi pun tak luput dari tudingan Nazaruddin. Kepada media, Nazaruddin menuding Anas menerima aliran dana dari PT Adhi Karya, BUMN pemenang tender proyek Hambalang.


Menurut dia, ada aliran dana Rp 100 miliar dari proyek Hambalang untuk memenangkan Anas sebagai Ketua Umum Demokrat dalam kongres di Bandung pada Mei 2010. Nazaruddin juga mengatakan, mobil Harrier yang sempat dimiliki Anas itu merupakan pemberian dari PT Adhi Karya.


Sementara itu, Anas membantah tudingan-tudingan Nazaruddin tersebut. Dia mengatakan bahwa Kongres Demokrat bersih dari politik uang. Anas bahkan mengatakan rela digantung di Monas jika terbukti menerima uang Hambalang.


"Saya yakin. Yakin. Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," ujar Anas pada awal Maret tahun lalu.


Baca juga:
Sekelumit Sosok Anas Urbaningrum
Masihkah Anas Siap Digantung di Monas?
Anas Urbaningrum Dicegah ke Luar Negeri
KPK Belum Tahan Anas Urbaningrum
Rekam Jejak Anas Urbaningrum di Skandal Hambalang


Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang













22.41 | 0 komentar | Read More

Sophia Muller Bagikan Pandangan dan Pengalaman Hidupnya Lewat Novel Biografi


Jakarta - Malang melintang di dunia hiburan tanah air membuat jam terbang serta pengalaman Sophia Muller cukup banyak. Berangkat dari hal tersebut, perempuan berdarah Bugis-Jerman itu ingin mengabadikan dan membagikannya kepada publik lewat sebuah novel biografi yang tengah ia garap.

"Niatnya sudah enam tahun lalu, cuma baru terealisasi sekarang," ungkapnya saat ditemui di kawasan Senayan, Jumat (22/2).

Novel yang mengisahkan tentang kisah masa kecil hingga dirinya sekarang ini masih dirahasiakan dan belum diberitahukan judulnya oleh perempuan kelahiran Berlin, 18 Agustus 42 tahun silam itu.

"Nanti akan ditulis oleh Albertine Endah," katanya.

Di dalam buku tersebut, Sofie akan menceritakan bagaimana pandangan orang terhadap dirinya yang memandang bahwa ia telah mendapatkan apa yang ia inginkan adalah keliru.

"Makna hidup lebih dari itu. Kalau terkenal di dunia showbiz Itu hanya sebatas materi. Bukan itu yang saya cari," tukasnya.


22.14 | 0 komentar | Read More

Vettel Prediksi Pertarungan Bakal Sangat Ketat


BARCELONA, Kompas.com - Pebalap Red Bull Racing, Sebastian Vettel, merasa yakin pertarungan di lintasan Formula 1 pada musim 2013 ini bakal ketat. Juara dunia tiga musim terakhir ini menilai, situasinya akan mirip dengan yang terjadi tahun lalu, di mana ada tujuh pebalap berbeda yang memenangi tujuh seri awal.

Musim lalu, F1 memperlihatkan bagaimana ketatnya persaingan di seri-seri awal. Buktinya, ada tujuh pebalap yang memenangi tujuh seri pembuka, termasuk dua orang yang untuk pertama kalinya memenangi balapan F1.

Meskipun demikian, seiring bergulirnya kejuaraan, sembilan dari 10 seri terakhir hanya dikuasai tiga pebalap dari dua tim. Vettel yang akhirnya mengklaim kemenangan dan untuk ketiga kalinya secara berturut-turut menggondol trofi paling bergengsi ini.

Nah, untuk musim ini Vettel berpendapat situasinya tak akan jauh berbeda.

"Saya tidak berpikir ini akan jauh berbeda dengan tahun lalu, karena akan sangat dekat. Jadi, ini tidak akan menjadi pertarungan dua atau tiga pebalap," ujar Vettel kepada situs resmi F1, Jumat (22/2/2013).

"Pada paruh pertama musim, saya berharap situasi yang sama dengan 2012, di mana kita melihat banyak pemenang berbeda. Kemudian, pada paruh kedua, beberapa yang favorit sudah akan terlihat. Untuk menjadi satu dari mereka, anda harus mencetak banyak poin di setiap balapan dan harus konsisten."

Musim ini, Vettel mengincar gelar keempat. Pebalap berusia 25 tahun ini pun berharap Red Bull memulai kejuaraan dengan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

"Ya, saya harus mengatakan demikian. Meskipun anda sulit membandingkan mobil yang kami miliki sekarang dengan yang tahun lalu. Apa yang kami miliki kurang lebih sama dengan yang kami miliki di Brasil - dengan ada langkah maju. Tetapi dari level personal, saya bisa mengatakan bahwa saya lebih senang sekarang dibandingkan yang saya miliki tahun lalu.

"Kami masih memerlukan sedikit tambahan waktu dan berita bagusnya adalah masih ada hari-hari untuk melakukan uji coba. Sejauh ini, segalanya berjalan dengan baik di sini," tambah Vettel, mengenai uji coba resmi kedua pra-musim di Barcelona, yang berakhir pada Jumat ini.







Editor :


Aloysius Gonsaga Angi Ebo









22.04 | 0 komentar | Read More

Kadin Kembangkan Industri Berbasis Budaya




Pengembangan Usaha


Kadin Kembangkan Industri Berbasis Budaya





Penulis : Fransiskus Pati | Jumat, 22 Februari 2013 | 21:44 WIB













RUMGAPRES/ ABROR RIZKI


Ilustrasi: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka MUNAS KADIN ke VI di JCC Jakarta, Jumat pagi (24/9/2010).




TERKAIT:





JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri Indonesia  mengembangkan industri tradisional yang berbasis budaya sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi usaha kecil dan menengah.


Selain itu, program tersebut juga ditujukan untuk mengembangkan budaya bangsa.   Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya, Putri K Wardani di Jakarta, Jumat (22/2/2013).


Putri mengatakan, program tersebut baru dicanangkan sehingga membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Menurut Putri, industri berbasis budaya di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang dan bersaing secara ekonomi dan budaya sebab sudah melibatkan banyak pelaku usaha.


Kadin hanya mendorong pengembangan dengan mengkoordinir dan melakukan pembinaan bagi para pelaku.   Putri menyebutkan beberapa bidang industri yang akan dikembangkan meliputi Bisnis Jamu Gendong, Industri Komestik dan Obat Tradisional, Industri Kain Tradisional, Bisnis Kuliner, dan Seni Budaya.


 "Kadin Indonesia merasa industri berbasis budaya tersebut masih perlu dibina dan dikembangkan lebih lanjut karena saat ini hanya menyumbangkan sekitar 1,0 persen dalam Produk Domestik Bruto dan ekspor," kata Putri






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja
















22.03 | 0 komentar | Read More

Bangunan Tua 11 Lantai di Slipi Dirobohkan

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 21 Februari 2013 | 22.53





Bangunan Tua 11 Lantai di Slipi Dirobohkan





Penulis : Imanuel More | Kamis, 21 Februari 2013 | 22:37 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah bangunan tua dengan 11 lantai di Jalan S.Parman, Slipi, Jakarta Barat dirobohkan. Alasan perobohan karena bangunan tersebut dinilai sudah rapuh.


"Sudah seminggu terakhir mulai dibongkar-bongkar. Malam ini baru benar-benar dirobohkan," kata Asep, petugas parkir komplek gedung di Kavling 76 Jalan S Parman, Jakarta, Barat, Kamis (21/2/2013).


Bangunan tersebut terletak di depan gedung MCF MAF. Menurut Asep, sebelumnya bangunan tersebut adalah kampus ITBK. Saiful, karyawan di Gedung MAF, menuturkan gedung tersebut sebenarnya masih digunakan. Pengosongan baru dilakukan sekitar satu bulan lalu.


"Mungkin mau dibangun gedung baru," kata Saiful.


Perobohan dilakukan tepat pukul 22.00 WIB. Lalu lintas dari arah Grogol menuju Slipi dihentikan sementara untuk menghindari terjangan serpihan bangunan.


Saat bangunan roboh, gumpalan debu yang menyerupai asap tebal langsung meninggi hingga ke ruas tol dalam kota. Perobohan bangunan ini sempat menyebabkan kemacetan. Namun, tersendatnya arus lalu lintas tidak berlangsung lama lantaran volume kendaraan yang melintas tidak begitu banyak.


















22.53 | 0 komentar | Read More

Nazar: Pimpinan KPK Galau Tetapkan Status Anas


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengatakan ada pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi yang galau dalam menentukan status hukum Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum terkait kasus Hambalang. Hal ini disampaikan Nazaruddin seusai diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM), Kamis (21/2/2013) malam.


“Yang saya lihat begini, Mas Anas yang mau ditersangkakan, tapi malah pimpinan KPK yang galau,” kata Nazaruddin. Menurut dia, kegalauan pimpinan KPK itu terjadi karena ada konflik kepentingan.


Nazaruddin menilai, bukti keterlibatan Anas dalam kasus Hambalang sudah cukup jelas sehingga pimpinan KPK seharusnya tidak ragu menetapkan Anas sebagai tersangka. “Kalau tidak tersangka, kita pertanyakan kredibilitas pimpinan KPK,” ucapnya.


Hanya saja, menurut Nazaruddin, ada dua pimpinan KPK yang tidak ingin Anas menjadi tersangka. Saat didesak untuk mengungkapkan dua nama pimpinan yang dimaksudnya itu, Nazaruddin mengatakan, pimpinan itu adalah dua orang yang tidak memaraf draf surat perintah penyidikan (sprindik) Anas. “Anda, kan, tahu siapa yang belum neken sekarang itu, ya, dua itu,” ujar Nazaruddin.


Sebelumnya, KPK memastikan akan menggelar perkara kasus Hambalang pada Jumat (22/2/2013) besok untuk mengetahui perkembangan kasus tersebut. Melalui gelar perkara ini, KPK akan menentukan apakah penyelidikan aliran dana Hambalang dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan atau tidak. Jika naik ke tahap penyidikan, itu artinya ada tersangka baru dalam kasus ini.


Terkait dengan kasus Hambalang, nama Anas kembali santer disebut setelah beredar dokumen semacam draf (sprindik) atas namanya. Dalam dokumen itu, Anas disebut sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian hadiah saat dia masih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Setelah melakukan penelusuran sekitar dua pekan, KPK menduga draf sprindik yang beredar melalui media itu merupakan dokumen asli terbitan KPK.


Menurut Nazaruddin, Anas menerima Toyota Harrier dari PT Adhi Karya, BUMN pemenang tender Hambalang. PT Adhi Karya, katanya, sudah mengeluarkan uang Rp 700 juta untuk pembelian mobil Harrier. “Kalau soal versi Hambalang, KPK sebenarnya datanya semua lengkap. Kalau dari PT Adhi Karya itu yang mengatur semua Teuku Bagus. Kalau dari Mas Anas, pelaksananya Mahfud. Sebenarnya semua sudah lengkap termasuk uang soal Harrier, itu sudah lengkap semua,” ungkapnya.


Informasi yang diperoleh Kompas menyebutkan, Anas diduga diberi mobil mewah Toyota Harrier oleh Nazaruddin pada 2009. KPK telah memperoleh bukti berupa cek pembelian mobil mewah tersebut sejak pertengahan tahun 2012. Keberadaan cek pembelian ini sempat tak diketahui.


Nazaruddin diketahui membeli Toyota Harrier di sebuah dealer mobil di Pecenongan, Jakarta Pusat, September 2009, seharga Rp 520 juta. Mobil itu kemudian diatasnamakan Anas dengan nomor polisi B 15 AUD.


Adapun Anas melalui pengacaranya, Firman Wijaya, mengaku sudah mengembalikan mobil itu kepada Nazaruddin. Atas permintaan Nazaruddin, menurut Firman, mobil itu dikembalikan dalam bentuk uang. Firman pun mengungkapkan, Nazaruddin mendapat untung Rp 105 juta karena Anas mengembalikan uang lebih dari harga mobil yang sebenarnya.  "Harga mobil tersebut Rp 670 juta, tapi Nazar menerima Rp 775 juta. Nazar mendapat lebih Rp 105 juta," ujarnya.


Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang













22.41 | 0 komentar | Read More

Pengacara Yulia Rachman Anggap Keputusan Hakim Ada yang Ganjil


Jakarta - Akhirnya sidang perceraian Artis dan presenter Yulia Rachman dan suaminya yang juga seorang pesulap Demian Aditya sampai pada titik akhir dengan dikabulkannya gugatan cerai Yulia atas suaminya itu. Tapi ada hal yang ganjil dari keputusan hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan terkait keputusannya itu. Yakni Demian tidak diberi tanggung jawab menafkahi anaknya Kyandra Aldya Arka. Hal itu diungkapkan oleh Petrus Balapatyona, sebagai Kuasa hukum Yulia Rahman dikantornya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/2)


"Saya menilai keputusan Hakim cukup ganjil dimana tidak dinyatakan Demian tidak wajib menafkahi Anaknya Arka," ungkap Petrus.


Namun demikian kliennya tidak akan melakukan banding terhadap keputusan Hakim, namun itu bisa jadi bahan pertimbangannya.


"Kami menegaskan tidak akan ada upaya banding dari pihak kami, namun hal itu akan menjadi pertimbangan kami kemajelis hakim," lanjutnya.


Hal tersebut bertolak belakang dengan keputusan hakim yang menyatakan Yulia Rahman diharuskan memberikan kesempatan 2 hari dalam sebulan (Sabtu - Minggu) untuk Demian bertemu dengan anaknya.


"Harusnya kalau dia (Demian) menuntut hak atas anaknya yah berarti dia harus juga ikut menanggung biaya perawatan dan pendidikan, jangan lepas tangan begitu saja," lanjutnya


22.14 | 0 komentar | Read More

Bos Sabet Gelar Etape I



Le Tour de Langkawi 2013


Bos Sabet Gelar Etape I





Penulis : Helena Fransisca Nababan | Kamis, 21 Februari 2013 | 21:22 WIB













LANGKAWI, KOMPAS.com -- Unggul dalam mass sprint, Theo Bos, pebalap Blanco Pro Cycling Team menyabet gelar kemenangan etape pertama Le Tour de Langkawi (LTdL) 2013, Kamis (21/2/2013). Lintasan etape pertama sejauh 162,7 kilometer dari Kangar ke Kulim ia tuntaskan dalam empat jam dan 17 detik.


"Hari ini lumayan mudah karena rekan-rekan setim mengontrol balapan. Mereka selalu ada di bagian terdepan sehingga menyulitkan tim-tim lain," ujar Bos.


Sementara bagi timnas Indonesia, lintasan datar etape I menjadi ajang ujian.


LTdL 2013, balapan kelas 2HC atau balapan sepeda lebih dari satu etape yang diatur Persatuan Balap Sepeda Internasional (UCI) hanya boleh diikuti tim-tim divisi I, II, III, dan sedikit saja timnas itu, kali ini diikuti lima tim divisi I. Tahun lalu hanya diikuti dua tim.


"Para pebalap divisi I itu memiliki kecepatan tinggi. Lintasan sejauh 162,7 kilometer hari ini mereka lahap dengan cepat. Sebelum ke Langkawi mereka sudah membalap sebagai pemanasan. Timnas belum ikut balapan apapun sehingga kami mengusahakan yang terbaik," ujar Dadi Suryadi, salah satu pebalap timnas yang dihubungi di Langkawi, Malaysia.


Hasilnya, enam pebalap Indonesia menerapkan strategi bertahan di rombongan besar. "Kami memilih menghemat tenaga hingga akhir balapan dengan tidak melakukan break away," kata Dadi yang adalah pebalap pendakian itu.



















22.04 | 0 komentar | Read More

Citibank Indonesia Optimistis





Citibank Indonesia Optimistis





Penulis : Dewi Indriastuti | Kamis, 21 Februari 2013 | 20:22 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com -- Citibank Indonesia optimistis menghadapi kondisi perekonomian Indonesia. Setidaknya, sudah ada beberapa perusahaan yang menggandeng Citibank untuk penerbitan obligasi tahun ini.


"Tahun ini ada beberapa obligasi dollar AS yang akan dieksekusi. Kami juga aktif pitching atau melakukan penawaran," kata Managing Director head of Corporate and Investment Banking Citibank Indonesia, Kunardy Lie kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/2/2013). 


Pada awal tahun 2013, Citibank sebagai penasihat keuangan telah melayani nasabah korporasi melalui transaksi pasar modal. Korporasi itu adalah Bekasi Fajar Industrial Estate dalam block trade sebesar 70 juta dollar AS, Indika Energy dalam penerbitan obligasi senilai 500 juta dollar AS, dan reopening Lippo Karawaci senilai 130 juta dollar AS.



















22.03 | 0 komentar | Read More

Hercules dan Petinggi Gerindra Temui Basuki

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 20 Februari 2013 | 22.53


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima kunjungan Ketua Gerakan Raya Indonesia Baru (GRIB) Hercules Rosario. Hercules tidak sendiri, ia didampingi oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Muhammad Taufik.


Seusai bertemu dengan Basuki, Hercules tak banyak berbicara kepada wartawan. Hercules mengatakan, selama Basuki menjadi Wakil Gubernur DKI, ia belum pernah memberikan ucapan selamat kepada Basuki.


"Selama beliau menjadi Wagub, saya belum pernah ketemu. Kita ucapkan selamat bertugas membangun Jakarta. Saya ke sini bersama Ketua Gerindra DKI dan kita hanya bersilaturahmi. Kita silaturahmi saja sebagai anggota Gerindra," kata Hercules di Balaikota Jakarta, Rabu (20/2/2013) petang.


Sementara itu, Ketua DPD DKI Partai Gerindra M Taufik mengatakan hal serupa. Taufik mengatakan bahwa ia tak hanya sekali mengunjungi Basuki, tapi sudah untuk yang beberapa kalinya. Pertemuan dengan Basuki tersebut, kata Taufik, merupakan pertemuan sesama kader Partai Gerindra.


"Kita memang rutin bertemu sesama kader dan memang pertemuan barusan untuk silaturahmi," kata Taufik.


Taufik juga memuji gaya khas kepemimpinan Basuki yang terkenal tegas dan galak terhadap oknum-oknum yang memiliki pandangan berbeda dengan Basuki. Ia mengharapkan agar pejabat Pemprov DKI mulai terbiasa dengan ritme kerja Jokowi-Basuki.


"Pak Wagub bagus banget dong. Kalau ada yang terseok-seok, memang belum terbiasa saja. Nanti lama-lama, mau tidak mau mereka juga harus bisa mengikuti ritme kerja sekarang," ujar Taufik.


Tak lama setelah Hercules dan Taufik mengunjungi Basuki, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pun bertemu dengan Basuki. Pertemuannya berlangsung selama kurang lebih 30 menit. Kedatangan Fadli ditemani pemain biola legendaris, Idris Sardi. Fadli mengatakan, pertemuan itu hanya bersilaturahim dan sama sekali tak ada hubungannya dengan permasalahan partai atau pemenangan Partai Gerindra pada Pemilihan Umum 2014.


"Tadi silaturahmi saja dengan Pak Ahok (panggilan akrab Basuki) dan saya juga menyumbangkan ide," kata Fadli, Rabu malam.


Fadli mengatakan, Idris Sardi menyumbangkan ide agar konser musik sering dilaksanakan di Jakarta, terutama musik-musik budaya asli Jakarta. Ia menyampaikan hal tersebut kepada Basuki karena Fadli merasa bahwa kebudayaan asli Jakarta semakin lama semakin tergerus oleh budaya barat.


"Saya mengharapkan agar dalam pemerintahan Pak Jokowi-Pak Basuki ini dihidupkan kembali budaya Jakarta-nya, terutama musik-musik tradisionalnya, dapat melalui festival atau karnaval budaya," kata Fadli.


Ketika ditanya mengenai kunjungan Hercules, Fadli mengaku tak tahu dan ia juga mengaku tidak bertemu Hercules dan Taufik di Balaikota. "Oh ya? Saya tidak tahu tuh, beneran. Ya, mungkin mau silaturahmi saja, kan tidak apa-apa silaturahmi," kata Fadli.


Sementara itu, Basuki menyampaikan bahwa pertemuannya dengan tamu-tamu dari Gerindra itu sebatas silaturahim. "Hercules kan Ketua GRIB, masih ada hubungannya dengan Gerindra. Tadi cuma mengobrol saja, tidak ada yang lain," kata Basuki seraya meninggalkan wartawan.












22.53 | 0 komentar | Read More

Golkar Lirik Jokowi untuk Dampingi Ical





Golkar Lirik Jokowi untuk Dampingi Ical





Penulis : Dian Maharani | Rabu, 20 Februari 2013 | 21:50 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Bendahara Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo melirik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan salah satu Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi calon Presiden Aburizal "Ical" Bakrie. Dua kandidat tersebut dinilai sebagai media darling sehingga dapat meningkatkan elektabilitas capres Golkar.


"Misal Pak Jokowi, kan, dia media darling. Dengan menggaet Jokowi ataupun pimpinan KPK, ini akan menggenjot elektabilitas Pak Ical sebagai capres Golkar pada Pemilu 2014 mendatang," ujar Bambang seusai diskusi "Distrust Rakyat Pada Partai Politik: Proyeksi Pemilu 2014" di Jakarta, Rabu (20/2/2013).


Menurut Bambang, salah satu dari lima pimpinan KPK saat ini juga menjadi media darling. Sebab, isu pemberantasan korupsi selalu ramai dibicarakan selama ini. Pimpinan KPK pun menjadi tokoh yang disukai masyarakat. Namun, ia enggan menyebutkan salah satu dari pimpinan KPK tersebut.


"Media darling Jokowi dan pimpinan KPK karena isu korupsi saat ini sangat seksi bagi publik," ujarnya. Namun, menurut dia, hal itu masih menjadi pendapat pribadi. Bambang menyadari beberapa hasil survei elektabilitas Ical selalu rendah dibandingkan dengan partai yang dipimpinnya. Golkar, lanjut Ical, akan bekerja keras mendongkrak elektabilitas Ical menjelang Pemilu 2014.


















22.41 | 0 komentar | Read More

Nikita Tanggapi Dingin Ajakan Damai Army dan Korbannya


Jakarta -  Nikita Mirzani menanggapi dingin permintaan damai yang dilayangkan Army dan kedua korbannya, Beverly dan Olivia Sandy.

Nikita mencium aura tidak baik terhadap kasusnya. Artis dan pemain film ini menduga ketiganya mengingkan Nikita kembali dijebloskan ke penjara.

"Kalau Niki pribadi hanya nyerahin ke Allah SWT, kepada Majelis yang Terhormat. Kepada pak Hakim yang mulia. Kalau mereka mau menzolimi Niki ya tidak apa-apa. Niki hanya bisa pasrah dan  bersabar aja, semoga permasalahan ini cepat selesai karena Niki sudah capek banget," ujar pemain film 'Nenek Gayung' itu, usai menghadiri sidang lanjutan kasus penganiayaan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (20/2).

Lebih lanjut artis kelahiran 17 Maret itu menyayangkan tindakan mantan Army sahabatnya itu yang membuatnya menderita.

"Aku dulu mau nolongin dia karena dia memohon-mohon minta dibantu. Setelah dibantu malah Niki yang di benturin. Jujur Niki kecewa dengan sikap Army," lanjut nya.

Akibat kasus hukum tersebut, banyak pekerjaan Nikita yang terbengkalai. "Job diluar kota gak bisa Niki ambil karena masalah ini, Ya Niki pasrah saja, semoga masalah ini cepat selesai," lanjut ibu satu anak itu.


22.14 | 0 komentar | Read More

Vietnam Siap Investasi 29 Juta Dollar AS untuk Olahraga 2013




Vietnam Siap Investasi 29 Juta Dollar AS untuk Olahraga 2013





Rabu, 20 Februari 2013 | 21:28 WIB













KOMPAS/PRIYOMBODO


Ilustrasi





HANOI, Kompas.com - Pemerintah Vietnam diperkirakan akan menginvestasikan dana 600 miliar dong Vietnam (VND) (hampir 29 juta dollar AS atau sekitar Rp 280,859 miliar - kurs 1 dollar: Rp 9.684) untuk pengembangan olahraga pada tahun 2013. Demikian pernyataan kantor berita resmi Vietnam, Rabu (20/2/2013).

Menurut Lam Quang Thanh, wakil kepala Administrasi Olahraga Nasional, lebih dari 46 miliar VND (2,2 juta dollar) akan dihabiskan untuk persiapan pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara (SEA Games ke-27) di Myanmar pada  Desember.

SEA Games dianggap sebagai kesempatan berharga bagi para atlet negara itu untuk meningkatkan pencapaian prestasi menjelang event-event lebih besar lagi seperti Asian Games di Korea Selatan tahun depan, dan Olimpiade Rio de Janeiro dua tahun kemudian.

Investasi ini tidak akan menyebar luas di semua olahraga, kata Thanh. Olahraga termasuk sepak bola, bola voli dan tenis meja, yang tertinggal di belakang bangsa lain, akan mendapat perhatian federasi, yang ditugaskan untuk mengambil tanggung jawab penuh atas pengembangan olahraga tersebut.

Dalam strategi pengembangan olahraga pada tahun 2020, Vietnam menetapkan harapan untuk berada di peringkat tiga besar SEA Games dan berencana untuk memiliki 45 atlet lulus kualifikasi dan mendapatkan medali pada Olimpiade tahun 2020.







Editor :


Aloysius Gonsaga Angi Ebo
















22.04 | 0 komentar | Read More

Menteri Perdagangan Kunjungi Sentra Tahu-Tempe


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah tengah berupaya mengatur tata niaga kedelai melalui program Stabilisasi Harga Kedelai (SHK). Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga beli kedelai di tingkat petani, sekaligus menjaga stabilitas harga jual kedelai di tingkat perajin tahu-tempe secara bersamaan sehingga nantinya dapat mendukung kelangsungan industri tahu dan tempe di Indonesia.


Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat berkunjung ke sentra kerajinan tahu dan tempe di Semanan, Jakarta Barat, Rabu (20/2/2013). Gita bertemu dengan 250 perajin dari 900 perajin yang sedang memproses pembuatan tahu-tempe di bawah binaan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Kopti Semanan.


Jumlah tenaga kerja yang terserap untuk industri tahu-tempe di Semanan mencapai 2.315 orang, dan sebagian besar berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. "Kami berharap industri ini dapat membuka lapangan kerja yang lebih luas lagi, khususnya bagi tenaga kerja mikro kecil," kata Gita.


Hingga saat ini, jumlah bahan baku kedelai yang dibutuhkan oleh para perajin sebanyak 61.910 kg per hari atau sekitar 53 kg per hari per perajin. Keseluruhan kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi melalui Primer Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Primkopti) Swakerta Jakarta Barat.


Kebutuhan kedelai nasional saat ini relatif besar, yaitu sekitar 2,5 juta ton, sedangkan tingkat ketergantungan terhadap impor masih tinggi, yaitu sebesar 1,8 juta ton atau 70 persen dari kebutuhan nasional. "Untuk itu, diperlukan kepastian pasokan dan harga kedelai melalui Program Stabilisasi Harga Kedelai," kata Gita.


Menurut Gita, fakta tersebut menunjukkan ketergantungan terhadap kedelai impor masih cukup tinggi, terlebih untuk kebutuhan bahan baku tahu-tempe yang membutuhkan kedelai dengan jenis dan kualitas khusus. Dengan program SHK, diharapkan dapat membantu mengurangi fluktuasi harga kedelai sekaligus menjaga keseimbangan antara ketersediaan dan permintaan kedelai.


"Apabila fluktuasi harga dapat dikendalikan, kenaikan maupun penurunan harga dapat diprediksi sebelumnya sehingga baik petani kedelai maupun perajin tahu-tempe dapat memperkirakan besarnya biaya produksi," tutur Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Srie Agustina.












22.03 | 0 komentar | Read More

Polisi Panggil Tim Ahli untuk Periksa Insiden di Manhattan Square

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 19 Februari 2013 | 22.53





Polisi Panggil Tim Ahli untuk Periksa Insiden di Manhattan Square





Penulis : Robertus Belarminus | Selasa, 19 Februari 2013 | 22:33 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berencana memanggil tim ahli untuk memeriksa lokasi kecelakaan di proyek pembangunan gedung The Manhattan Square, Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Insiden itu telah menewaskan lima orang pekerja dan mencederai dua orang lain.


"Penyidik akan meminta keterangan dari saksi ahli terkait pembangunan lubang membuangan air limbah, bahan yang digunakan, konstruksi, dan juga keselamatan kerjanya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/2/2013).


Menurut Rikwanto, pemeriksaan ini juga akan melibatkan tim ahli di bidang kimia. Hal itu dilakukan karena para korban diduga kuat tewas akibat gas beracun dalam lubang septic tank di tempat kejadian. "Di lokasi itu ada empat lubang (septic tank), tetapi hanya satu lubang yang bermasalah. Maka, dipanggil juga ahli kimia untuk mengetahui kandungan gas beracun di lubang itu," ujar Rikwanto.


Rikwanto menambahkan, saat ini polisi masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk mengetahui kondisi air, udara, dan juga kondisi lubang tempat para para korban ditemukan.


















22.53 | 0 komentar | Read More

Menkeu: Saya Tak Terlibat Peningkatan Anggaran Hambalang


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengaku tidak terlibat dalam penyetujuan usulan peningkatan anggaran proyek Hambalang dari Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5 triliun. Menurut Agus, usulan itu dibahas Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat sejak Januari 2010 hingga akhir 2012.


“Di diskusi itu, Menkeu tidak terlibat. Tapi kalau di Kemenpora ada oknum yang berusaha melakukan pembobolan terhadap anggaran, harus diusut,” kata Agus di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (19/2/2013). Menkeu menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan korupsi Hambalang selama kurang lebih 10 jam.


Agus juga mengatakan, dirinya belum menjadi Menkeu saat anggaran Hambalang meningkat jadi Rp 2,5 triliun. “Anda tahu saya kapan jadi Menkeu? Tanggal 20 Mei 2010, dan fungsi di Kemenpora, proyek jadi Rp 2,3 triliun sejak Januari 2010,” ucap Agus.


Lebih jauh dia mengungkapkan, proyek Hambalang berubah dari pusat pendidikan dan pelatihan olahraga nasional (P3ON) menjadi pusat pendidikan, pelatihan, dan sekolah olahraga nasional (P3SON) pada akhir 2009. Saat itu, kata Agus, ada inisiatif dari Kemenpora untuk mengganti P3ON menjadi P3SON. Seiring dengan perubahan itu, terjadi perubahan usulan anggaran dari Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5 triliun.


“Sejak Januari 2010 hingga 2012, Kemenpora berdiskusi dengan komisi X DPR. Paling tidak ada 9 kali pertemuan, dan pertemuan itu seperti yang biasa membahas tentang proyek itu diubah jadi P3SON, termasuk kenapa anggaran dinaikan,” ungkapnya.


Agus pun mengatakan, Menpora selaku pengguna anggaran harus bertanggung jawab atas operasional anggaran proyek Hambalang. “Tolong paham, kalau ada yang masuk ke ruangan kakaknya lalu terima uang, itu salah,” sambung Agus tanpa menjelaskan lebih jauh mengenai kalimat akhirnya ini. Agus pun langsung masuk ke mobil dinas yang menjemputnya.


Dalam kasus dugaan korupsi Hambalang ini, KPK menetapkan mantan Menpora Andi Alfian Mallarangeng serta Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora Deddy Kusdinar sebagai tersangka. Mereka diduga melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang untuk menguntungkan diri sendiri atau pihak lain, tetapi justru merugikan keuangan negara.


Berita terkait dapat dibaca dalam topik:
Skandal Proyek Hambalang













22.41 | 0 komentar | Read More

Foto "Kemesraan" Raffi dan Wanda Hamidah di Tahanan BNN Beredar


"Kita enggak tahu ada foto itu".



Jakarta - Isu hubungan spesial antara Wanda Hamidah dan Raffi Ahmad sudah ditepis Wanda. Namun sebuah foto yang beredar di dunia maya, kembali membuat isu tersebut diperbincangkan. Foto itu disebut-sebut diabadikan saat Raffi merayakan ulang tahunnya yang ke-26, Minggu (17/2).



dalam foto tersebut, terlihat Wanda yang mengenakan baju berwarna merah, tengah menyandarkan kepalanya di punggung Raffi. Terlihat juga beberapa artis seperti Olga Syahputra, Deni Cagur, dan beberapa sahabat Raffi lainnya.



Namun saat dikonfirmasi, pihak BNN tidak mengetahui perihal foto tersebut.



"Kita enggak tahu ada foto itu. Karena di buku tamu tidak ada yang seperti di foto," ungkap salah seorang petugas BNN yang enggan disebutkan namanya.



Perihal kedekatannya dengan Raffi, dalam beberapa kali kesempatan wawancara, Wanda Hamidah selalu membantahnya.



"Aku hanya berteman. Ya, kita saling menguatkan," ungkap Wanda saat pembebasan dirinya dari tahanan BNN (31/1) kala itu.


22.14 | 0 komentar | Read More

Pelita Jaya Terlalu Kuat Bagi Pacific



Speedy NBL Indonesia


Pelita Jaya Terlalu Kuat Bagi Pacific





Penulis : Emilius Caesar Alexey | Selasa, 19 Februari 2013 | 21:52 WIB













KOMPAS/Aloysius Budi Kurniawan


Ilustrasi




TERKAIT:





MALANG, KOMPAS.com - Bermain dalam tempo stabil, tim bola basket Pelita Jaya Energi-MP Jakarta mampu mengakhiri perlawanan Pacific Caesar Surabaya dengan kemenangan 90-41 pada lanjutan rangkaian Speedy NBL Indonesia Seri III di GOR Bimasakti Malang, Selasa (19/2/2013).


Selisih 49 poin jelas menyatakan ketangguhan Pelita Jaya atas Pacific. Dominasi Pelita Jaya belum tampak di kuarter pertama. Permainan cepat Erick Sebayang dan kawan-kawan kurang terkendali dengan baik.


Pelita Jaya hanya memasukkan delapan dari 21 tembakan yang dilepaskan. Padahal, beberapa kali Pelita Jaya berada dalam posisi bebas untuk mencetak angka.        


Buruknya akurasi di awal laga terbenahi di kuarter kedua. Rata-rata field goals Pelita Jaya menanjak hingga 64 persen dari hanya 38 persen di kuarter pertama.


Hal ini tidak terlepas dari cemerlangnya tembakan-tembakan Ary Chandra dan Dimas Aryo Dewanto. Kedua pemain ini menyumbangkan total 16 poin dari 25 angka Pelita Jaya di kuarter kedua.        


Dua big man Pelita Jaya, Ponsianus "Komink" Indrawan dan Yudhi Mardiyansyah memberikan variasi baru dalam serangan-serangan Pelita Jaya.Big man Pacific, Hari Suharsono dan Airlangga Sabara bukan tandingan Komink dan Yudhi kali ini.


Komink berhasil mencetak delapan poin di kuarter ketiga dan membawa Pelita Jaya menjauh 59-32. Kesalahan-kesalahan dalam melakukan operan mengacaukan serangan-serangan Pacific.


Kelly Purwanto yang belum mencetak angka di tiga kuarter sebelumnya banyak memanfaatkan hal ini. Kelly berhasil mencetak enam angka dengan rata-rata field goals mencapai 50 persen.        


Poin terbanyak Pelita Jaya dicetak oleh Komink dengan raihan double-double 17 poin dan 11 rebound. Itu adalah double-double ke empatnya di pentas NBL Indonesia. Dimas dan Ary Chandra menyusul masing-masing dengan 13 poin.


Sementara pada kubu Pacific, tidak satupun pemain yang mampu mencetak dua digit poin. Sayang, raihan kemenangan PelitaJaya ini harus berbayar mahal. Sang kapten, Erick Sebayang, mengalami cedera.


"Kami masih memastikan cedera apa yang dialami oleh Sebayang. Kemungkinan ia akan absen hingga seri ini berakhir," ujar Raul Romero, physioterapist Pelita Jaya Energi-MP Jakarta.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja
















22.04 | 0 komentar | Read More

Pegawai Menyegel Ruang Dirut Merpati


JAKARTA, KOMPAS.com- Forum Pegawai Merpati menuding Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo, tidak melaksanakan Bussiness Plan (rencana kerja) yang sudah ditetapkan oleh Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Badan Pemeriksa Keuangan dan PT Garuda Airlines di masa manajemen yang lama yang berjangka waktu tahun 2011-2021.


Demikian disampaikan oleh I wayan Suarna, anggota Dewan Pembina Pengurus Pusat FPM setelah bersama rekan-rekannya melakukan aksi penyegelan ruang direksi utama PT Merpati Airlines  semenjak pukul 08.00 di Kantor Pusat PT Merpati Airlines, di Kemayoran Jakarta Pusat pada Selasa  (19/2/2013).  


Menurut Suarna, rencana kerja yang tidak dilaksanakan oleh Rudy itu adalah mengusahakan penyertaan modal negara untuk melakukan pengadaan lima buah pesawat.


Padahal rencana itu sangat penting untuk meningkatkan profit perusahaan.  "Dalam bisnis dunia penerbangan, rencana kerja yang paling utama adalah melakukan pengadaan pesawat.


Dengan hadirnya banyak pesawat itu bisa menutupi total biaya pengeluaran sebesar Rp 150 miliar perbulan," jelas Suarna. Suarna memaparkan bahwa pada Maret tahun 2011, pihak manajemen lama sudah mengajukan dana sebesar 600 milyar kepada Tim Rekstrukturisasi dan Revitaliasi untuk melakukan pengadaan pesawat.


Pengajuan tersebut baru disetuji  pada bulan November 2011 sebesar 561 miliar untuk pengadaan pesawat dan pembayaran utang. Akibatnya keterlambatan itu, PT Merpati terpaksa mengalami kerugian sebesar Rp 700 miliar.  


Pada awal tahun 2012, pihak manajemen yang lama kembali mengajukan permohonan bantuan dana kepada  Tim Rekstrukturisasi dan Revitaliasi sebesar Rp 250 miliar.


Namun sebelum dana tersebut dicairkan, mantan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines Sardjono Jhony Tjitrokusumo sudah mengundurkan diri.


Semenjak Merpati dibawah kepemimpinan Rudy, upaya untuk meminta penyertaan modal negara demi pengadaan pesawat, ditolaknya. Padahal jumlah pesawat yang dimiliki Merpati hanya tujuh buah.


"Namun ketika dia melihat Merpati mengalami kerugian besar yang mencapai Rp 1 triliun pada tahun 2012. Dirinya ingin kembali berniat meminta bantuan dana dari pemerintah, tetapi usahanya ditolak Tim Rekstrukturisasi dan Revitaliasi karena tidak mampu menjelaskan secara detail rencana penggunaan dana tersebut untuk menyelamatkan Merpati," ungkap Suarna         







Editor :


Tjahja Gunawan Diredja









22.03 | 0 komentar | Read More

Jokowi: Kematian Dera Bukan Karena Gagalnya KJS

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 18 Februari 2013 | 22.53


JAKARTA, KOMPAS.com -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menilai, kasus yang dialami Dera Nur Anggraini terjadi bukan karena gagalnya program Kartu Jakarta Sehat. Menurutnya, ketidaksiapan rumah sakit mengantisipasi lonjakan jumlah pasien menjadi pemicu utama meninggalnya bayi malang tersebut.


"Artinya sistem KJS berjalan, tapi kondisi RS-nya yang belum memungkinkan. Sistem jalan, tapi pendukungnya harus ditambah," kata Jokowi di Balai Kota Jakarta, Senin (18/2/2013).


Pria yang akrab disapa Jokowi itu menjamin, dengan anggaran Rp 1,2 triliun dari APBD DKI 2013, KJS akan berjalan baik dan tak ada lagi rumah sakit yang kesulitan mengurus reimburse. Ia juga meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk menambah jumlah kamar di kelas III rumah sakit pemerintah.


Dera adalah saudara kembar Dara Nur Anggraini, anak dari pasangan Eliyas Setia Nugroho dan Elisa Darawati, warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Putri kembar mereka lahir di RS Zahira, Jagakarsa, Jakarta Selatan.


Pada Sabtu (16/2/2013) malam, Dera meninggal dunia karena ada gangguan organ tubuh bagian dalam. Sebelum meninggal, Dera sempat dirujuk ke 8 rumah sakit, namun gagal karena fasilitas tak tersedia dan penuh.


Menurut Jokowi, upaya yang harus segera ditempuh adalah penambahan jumlah kamar, khususnya kelas III. Termasuk fasilitas ICU untuk pasien dewasa, dan bayi (NICU).


Untuk kasus Dera, mantan Wali Kota Surakarta ini mengaku tak memiliki landasan untuk memberi sanksi pihak rumah sakit. Sebab, berdasarkan pantauannya di lapangan, kondisi rumah sakit memang penuh dan terganjal kelengkapan fasilitas medis sehingga tak bisa menerima Dera.


"Kalau beneran penuh mau diapain? Ya kan? Wong kemarin habis Rp 50 juta lebih pun kita cover, bisa dilihat. Toh, duitnya ada. Tinggal saya telepon bagian keuangan," katanya.












22.53 | 0 komentar | Read More

Marsda TNI Hadiyan Komandan Pangkohanudnas


JAKARTA, KOMPAS.com - Jabatan Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas) diserahterimakan dari Marsda TNI FHB Soelistyo kepada Marsda TNI Hadiyan Suminta Atmadja, melalui upacara militer dengan Inspektur Upacara Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono.


Acaranya bertempat di Lapangan Upacara Makohanudnas, Halim Perdanakusuma, Jakarta Senin (18/2/2013).  Dalam siaran pers Pusat Penerangan TNI dijelaskan, serah terima jabatan Pangkohanudnas tersebut berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor : Kep/48/I/2013, tanggal 28 Januari 2013, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia.


Marsda TNI Hadiyan Suminta Atmadja adalah alumni Akademi Angkatan Udara (AAU) 1983. Ia. sebelumnya menjabat sebagai Pati Mabes TNI. Sedangkan  Marsda TNI FHB Soelistyo, alumni AAU 1982, yang selanjutnya menjabat sebagai Dirjen Renhan Kemhan RI. 


Panglima TNI mengatakan, pada  strata apapun jabatan adalah penghargaan sekaligus amanah dari bangsa dan negara. Maka, jabatan menuntut pertanggung-jawaban, baik kepada diri sendiri, keluarga, dan organisasi, maupun kepada bangsa, negara, serta Tuhan Yang Maha Esa.


Oleh sebab itu, jabatan harus diemban dengan sebaik-baiknya dan dilaksanakan dengan segala ketulusan, keteguhan dan bahkan pengorbanan dalam menunaikan tugas dihadapkan kepada dinamika perkembangan lingkungan strategi, tuturnya.  


Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan, perkembangan lingkungan strategis ke depan cenderung terus berubah dan berlangsung demikian dinamis, berikut segala isu dan implikasi yang menyertainya.


Power politic masih menjadi isu menonjol dalam perkembangan global, sehingga penggunaan instrumen militer menjadi alat politik kekuatan bagi kepentingan diplomasi guna mengangkat posisi tawar dalam penyelesaian masalah-masalah bilateral atau internasional.  


Sejalan dengan hal tersebut, kata Panglima TNI, dewasa ini dan ke depan, wilayah udara bukan lagi merupakan teritorial kosong yang tanpa makna. 


Akan tetapi, menjadi salah satu wilayah perebutan kekuatan, baik dari aspek geopolitik, ekonomi maupun pertahanan, dengan menonjolkan kemajuan teknologi, yang tengah menggejala dan berkembang dari masa ke masa.


"Oleh sebab itu, mudah dimengerti, apabila segala upaya, konsep dan penyelenggaraan Operasi Pertahanan Udara Nasional menjadi semakin strategis peran dan posisinya, dalam rangka menjaga dan memelihara kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI," ungkapnya. 






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja









22.41 | 0 komentar | Read More

VIDEO: Girlband SOS Gandeng Personel Phantom



Hidup Anda bisa seindah pelangi
Jika Anda pandai mewarnai.
Kami datang setiap hitungan detik,
membawa aneka ragam informasi.

Beritasatu.com mewarnai hidup Anda
dengan informasi aktual-penuh makna.
Beritasatu.com sumber informasi terpercaya.


22.14 | 0 komentar | Read More

Verawaty Tangani Klub Surabaya




Verawaty Tangani Klub Surabaya





Senin, 18 Februari 2013 | 21:46 WIB












SURABAYA, Kompas.com - Perkumpulan Bulu Tangkis Surya Baja Surabaya mengontrak mantan pemain dan pelatih nasional Verawaty Fajrin, untuk memoles puluhan pemain muda yang bergabung di klub tersebut.
     
Pemilik PB Surya Baja Abdul Chodir kepada wartawan di Surabaya, Senin, mengemukakan rencana mendatangkan pelatih berkualitas sebenarnya sudah cukup lama dan kebetulan Verawaty Fajrin sedang tidak melatih setelah tugasnya di Pelatnas berakhir.
     
"Prosesnya tergolong cepat. Begitu saya kontak beliau dan saya tawari melatih di Surya Baja, mbak Vera langsung mengiyakan dan tidak nuntut macam-macam," ujarnya tanpa menyebut nilai kontrak dan bayaran pelatih baru tersebut.
     
Menurut Chodir, mantan juara dunia tahun 1980 itu sebenarnya sudah bergabung di klubnya sejak awal Februari lalu, tetapi pihaknya sengaja tidak ingin mengekspos kehadirannya.
     
Verawaty Fajrin yang pernah melatih PB Ragunan, lanjut Chodir, dinilai memiliki kesamaan visi dan misi dengan klub Surya Baja yang ingin melahirkan pemain-pemain berkelas dunia.
     
Kendati tergolong klub baru, PB Surya Baja memiliki puluhan atlet binaan dari berbagai daerah dan salah satunya telah sukses menembus persaingan sengit masuk Pelatnas Cipayung hingga saat ini, yakni Wisnu Yuli Prasetyo.
     
"Mudah-mudahan kehadiran pelatih baru dan berpengalaman bisa semakin mengangkat motivasi anak-anak untuk terus maju dan berkembang. Yang lebih penting, pelatih-pelatih muda yang kami miliki juga bisa menimba ilmu dari beliau," tambah Chodir.
     
Ditemui di sela-sela memimpin sesi latihan, Verawati mengatakan dirinya bersedia menerima tawaran melatih PB Surya Baja, karena klub ini memiliki prospek bagus dan visi yang sejalan.
     
"Saya sudah lama kenal baik dengan pak Chodir dan sudah seperti saudara. Kebetulan setelah tidak lagi dipakai Pelatnas, saya sedang kosong dan langsung saja tawaran itu saya terima," katanya.
     
Verawaty Fajrin sempat menangani Pelatnas Cipayung sejak Juli 2012 saat PB PBSI masih dipimpin Djoko Santoso. Namun, tenaganya tidak dipakai lagi setelah kepemimpinan PBSI dipegang Gita Wiryawan.
     
Saat ini, Verawaty sedang fokus menyiapkan anak-anak didiknya untuk menghadapi sirkuit bulu tangkis nasional seri pertama di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Maret 2013.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko
















22.04 | 0 komentar | Read More

DPR Tunda Pembahasan Pekerja Alih Daya di BUMN




Ketenagakerjaan


DPR Tunda Pembahasan Pekerja Alih Daya di BUMN





Penulis : Hamzirwan | Senin, 18 Februari 2013 | 21:16 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com- Pembahasan nasib pekerja alih daya BUMN di Komisi IX DPR, Senin (18/2/2013), ditunda. DPR meminta komitmen Kementerian BUMN hadir untuk membahas nasib buruh yang menjadi pekerja alih daya di lingkungan BUMN.


Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Irgan Chairul Mahfidz menunda rapat membahas nasib pekerja alih daya di Pertamina, PLN, Dirgantara Indonesia, dan Damri karena tidak ada pejabat Kementerian BUMN yang hadir.


Sebelumnya Komisi IX yang membidangi antara lain masalah ketenagakerjaan menjadwalkan rapat kerja dengan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri BUMN Dahlan Iskan untuk membahas masalah alih daya.


Rencananya seusai memberi pengantar, kedua menteri meninggalkan ruangan dan Anggota Komisi IX melanjutkan rapat dengar pendapat dengan pejabat eselon I dan direksi BUMN yang diundang.


Sejak rapat dibuka pukul 10.15, baru pejabat eselon I Kemenakertrans yang dipimpin Sekretaris Jenderal Muchtar Lutfie, Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan, Dirut PLN Nur Pamudji, Dirut Dirgantara Indonesia Budi Santoso, dan Dirut Damri yang hadir.


Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ribka Tjiptaning menilai sikap Menteri BUMN merupakan bentuk pelecehan terhadap DPR.


Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Gerindra Soepriyatno juga mengecam.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja
















22.03 | 0 komentar | Read More

Peluncuran Buku di Depan Polres Jaksel Rusuh

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 17 Februari 2013 | 22.53





Peluncuran Buku di Depan Polres Jaksel Rusuh





Penulis : Iwan Santosa | Minggu, 17 Februari 2013 | 22:13 WIB











JAKARTA, KOMPAS.com- Peluncuran buku "Negeri Pelangi" karya musisi Ras Muhammad, rusuh akibat diserbu massa tak dikenal, Minggu (17/2/2013) pukul 20.30. Lokasi kerusuhan terjadi di Cafe Teebox di seberang Polres Jakarta Selatan.


Wenri Wanhar seorang peserta diskusi peluncuran buku menceritakan, segerombolan massa membabi buta menyerbu dan membubarkan acara. "Polisi kabur karena massa banyak sekali datang. Ras Muhammad adalah musisi Reggae. Entah kenapa acaranya dibubarkan," kata Wenri penulis lepas yang juga pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) itu. Wenri mengaku belum mengetahui ada tidaknya korban akibat serbuan tersebut.


















22.53 | 0 komentar | Read More

Target Demokrat, Elektabilitas 15 Persen Tahun Ini





Target Demokrat, Elektabilitas 15 Persen Tahun Ini





Minggu, 17 Februari 2013 | 22:17 WIB













JAKARTA,KOMPAS.com - Partai Demokrat menargetkan angka elektabilitas partai ini tembus 15 persen pada tahun ini. Target tersebut dinilai relevan dengan kondisi partai sekarang.


"Pengendalian sampai dengan elektabilitas normal ya pasti, 15 persen target (elektabilitas) tahun ini," kata Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarief Hasan, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (17/2/2013). Dia pun menegaskan soal pengendalian ini memang target Majelis Tinggi Partai Demokrat sejak mencanangkan langkah penyelamatan partai.


Sejak awal, ujar Syarief, Anas tidak diutak-atik sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun dalam rangka konsolidasi partai, maka beberapa kewenangan diambil alih oleh Majelis Tinggi yang diketuai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).


Syarief juga mengungkapkan bahwa agenda Rapinas sesuai dengan jadwal dan tujuan bersama. "Kami membicarakan bagaimana partai lebih bagus dan elektabilitas lebih tinggi, dan persepsi masyarakat selama ini bisa tereliminasi," kata Menteri Koperasi dan UKM itu.


Hal senada diungkapkan Sekretaris Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum, Carel Ticualu. Ia mengatakan, dalam pengarahannya SBY berharap dapat meningkatkan elektabilitas hingga 15 persen. "Kami erharap sampai 15 persen, atau seperti 2009," tutur dia.


Rapimnas merupakan lanjutan langkah penyelamatan partai yang digulirkan SBY pada 8 Februari 2013. Pemicu langkah penyelamatan ini adalah anjloknya elektabilitas Partai Demokrat, berdasarkan hasil beberapa survei. Rilis dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), misalnya, menyebutkan hanya 8,3 persen responden yang memilih Partai Demokrat bila pemilu digelar hari ini. Capaian itu jauh lebih rendah dari hasil Pemilu 2009, bahkan separo-nya pun tak ada. (Ferdinand Waskita, Dodi Esvandi)


Berita terkait dapat dibaca dalam topik: Krisis Demokrat







Editor :


Palupi Annisa Auliani















22.41 | 0 komentar | Read More

Terkait Kasus Penganiayaan, Ayah Rihanna Sudah Maafkan Chris Brown


Rihanna, sang ayah dan Chris Brown.

Rihanna, sang ayah dan Chris Brown. (sumber: hollywoodlife)




"Setiap orang pasti punya kekurangan dan sisi negatif".



Seperti dikutip dari The Sun, sang ayah mengungkapkan, jika dirinya akan memberikan kesempatan kepada Chris Brown untuk memperbaiki diri.



"Setiap orang memiliki hak untuk mendapatkan kesempatan kedua," ujar sang ayah.



Atas kasus penganiayaan terhadap Rihanna, Brown sudah dihukum di tahun 2009. Namun belakangan Rihanna dan Brown kembali menumbuhkan benih cinta mereka. Hubungan tersebut, menurut sejumlah media hiburan, sudah direstui ayahanda Rihanna, Ronald Fenty.



"Chris memang melakukan kesalahan yang sangat mengerikan. Tapi saya percaya, bahwa dia (Brown) akan berubah dan memiliki hak mendapatkan kesempatan kedua," terangnya.



"Setiap orang pasti punya kekurangan dan sisi negatif. Semua orang juga punya sejarah kelam dalam kehidupannya. Namun itu tergantung bagaimana orang tersebut menjalaninya. Saat ini, jika dia (Rihanna) senang, saya juga senang," tegasnya.



"Saat ini, Chris sangat sopan dan baik kepada saya serta memperlakukan saya dengan hormat. Jadi kenapa tidak diberikan kesempatan baginya," tutur ayahanda Rihanna.


22.14 | 0 komentar | Read More

Jakarta Elektrik PLN Taklukkan BNI 46



Proliga 2013


Jakarta Elektrik PLN Taklukkan BNI 46





Penulis : Angger Andreas | Minggu, 17 Februari 2013 | 21:51 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com -  Tak ingin mengalami kekalahan kedua, Jakarta Elektrik PLN bermain optimal saat melawan rival sekotanya Jakarta BNI 46 dalam pertandingan pekan pertama Proliga 2013 di Hall A Basket Senanyan, Jakarta, Minggu (17/2/2013).


Sama-sama bermain tanpa di dampingi pelatih asing yang masih terganjal KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara), Jakarta Elektrik PLN lebih beruntung karena mampu menaklukkan lawannya dalam empat set dengan skor 25-12, 25-23, 29-31 dan 25-19 .


Tanpa perlawanan berarti di set pertama, Jakarta Elektrik PLN melibas lawannya dengan skor 25-12. Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pemain Jakarta BNI 46 di set pertama membuat Jakarta Elektrik PLN, sebagai runner-up tahun lalu, menang mudah kurang dari 15 menit di set pembuka itu.


Di set kedua, semangat para pemain Jakarta Elektrik PLN sempat mengendur akibatnya mereka kerap kali kalah dalam perolehan skor. Beruntung dipenghujung laga mereka bisa mengejar dan menyamakan kedudukan menjadi 24-24. Tak ingin berlama-lama di set kedua, Dian Wijayanti pun segera melancarkan smash keras yang tak mampu ditahan dengan sempurna oleh bloker Jakarta BNI 46.


Mendapat tekanan terus menerus dari Jakarta Elektrik PLN yang malam itu dipandu oleh kapten Berlian Marsheila, para pemain di Jakarta BNI 46 semakin frustasi di set ketiga. Kapten Jakarta BNI 46 Yola yang ditarik keluar lapangan hanya mampu tertunduk lesu dan menyembunyikan kekecewaannya di balik handuk yang ia bawa.


Dengan kemenangan di set ini, Jakarta BNI 46 memaksakan pertandingan berlanjut di set keempat. Satu hal yang sangat disayangkan, kondisi lapangan yang licin beberapa kali membuat para pemain kesulitan saat hendak melakukan loncatan dan meraih bola. Namun, kendala itu bukan masalah berarti bagi para pemain Jakarta Elektrik PLN yang malam itu menggunakan kostum hitam. Perlahan namun pasti poin mereka terus merangkak naik meninggalkan Jakarta BNI 46 yang malam itu menggunakan kostum putih-oranye. Smash keras Tiara Putri yang jatuh tepat di tengah lapangan saat set keempat akan berkahir, menghantarkan Jakarta Elektrik PLN meraih kemenangan di pertandingan malam ini.      





















22.04 | 0 komentar | Read More

BNI Kejar Traksaksi Penerimaan Valas Negara Rp 62 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.comPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mematok target bisa melayani transaksi setoran penerimaan negara dalam denominasi valuta asing (valas) senilai Rp 62 triliun pada 2013. BNI merupakan satu-satunya bank yang diakui Kementerian Keuangan sebagai bank yang dapat melayani transaksi penerimaan negara dalam bentuk valas.


"Dengan kerja sama Modul Penerimaan Negara (MPN) Valas, BNI dapat membantu Kementerian Keuangan mendapatkan informasi realtime terkait pembayaran pajak valas," kata Direktur Treasury & Financial Institutions BNI Adi Setianto, dalam siaran pers, Minggu (17/2/2013). Bagi BNI, imbuh dia, keuntungan dari pembukaan bank persepsi valas ini adalah potensi memperdalam basis konsumen.


MPN Valas merupakan sistem layanan penerimaan negara terpadu, yang dikembangkan Kementerian Keuangan. BNI meluncurkan pelayanan penerimaan negara valas ini di lima kota dunia, di lokasi kantor cabang luar negeri BNI. Peluncuran MPN Valas di Singapuran dan Hong Kong telah dilakukan pada 5-8 Februari 2013, sedangkan peluncuran untuk Tokyo, London, dan New York, dilakukan pada 11-15 Februari 2013.


Corporate Secretary BNI Tribuana Tunggadewi menuturkan kepercayaan Pemerintah kepada BNI untuk melayani transaksi ini, merupakan hasil dari kinerja bank pelat merah tersebut. Selain lima kantor cabang luar negeri yang sudah ada, BNI juga berencana menambah kantor serupa di Arab Saudi dan Osaka, Jepang.


Semakin banyaknya kantor cabang BNI di luar negeri, imbuh dia, akan mempermudah pengelolaan penerimaan negara, baik setoran pajak maupuan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berbentuk valas. "Untuk memastikan keoptimalannya, BNI sudah mengembangkan sistem yang terintegrasi dengan MPN Kementerian Keuangan," imbuh Tribuana.


Saat ini potensi penerimaan pajak dalam bentuk rupiah dan valas mencapai sekitar Rp 1.500 triliun per tahun, dengan porsi valas sekitar Rp 200 triliun. Dengan target melayani transaksi penerimaan negara berdenominasi valas sejumlah Rp 62 triliun, Tribuana menyebutkan BNI berpartisipasi mengelola 31 persen penerimaan valas negara dari sektor ini.


BNI merupakan satu-satunya bank yang memenuhi persyaratan untuk dapat menjadi bank persepsi MPN Valas, sesuai Peraturan Menteri Keuangan No 249 tertanggal 27 Desember 2010. Penunjukan BNI sebagai bank persepsi berlaku mulai 13 November 2012.








Editor :


Palupi Annisa Auliani









22.03 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger