Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Jesse Eisenberg Jadi Lex Luthor di Film "Superman vs Batman"

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 01 Februari 2014 | 22.14


Hollywood - Jesse Eisenberg dikabarkan akan bermain dalam film Superman vs Batman yang tengah digarap sutradara Zack Snyder. Aktor yang terkenal karena masuk nominasi Piala Oscar dari film The Social Network itu akan memerankan Lex Luthor, musuh Superman.


"Lex Luthor sering dianggap musuh yang paling terkenal dari semua musuh Superman. Reputasi buruknya itu muncul sejak tahun 1940," kata Zack Snyder.


Ia menambahkan, "Apa yang hebat tentang Lex adalah bahwa ia berada di luar batas-batas penjahat jahat yang biasa.”


Sebelumnya, sejumlah pemeran lain untuk film itu sudah diumumkan. Ben Affleck akan tampil sebagai Batman sedangkan tokoh Superman akan diperankan Henry Cavill.


Kemudian, Jeremy Irons akan bermain sebagai Alfred, peran yang dipegang Michael Caine dalam The Dark Knight trilogi.


Bintang lainnya yang akan tampil dalam film itu yakni Laurence Fishburne (sebagai Perry White), Gal Gadot (Wonder Woman), dan Amy Adams (Lois Lane).


Banyak pihak menilai film ini akan istimewa. Sebab, menggabungkan dua pahlawan komil, Batman dan Superman. Namun, judul film itu sebenarnya belum dikonfirmasi.


22.14 | 0 komentar | Read More

Apa Rasanya Bekerja dengan Selebriti Dunia?

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 31 Januari 2014 | 22.14


Dunia glamor mungkin menarik sebagian besar orang untuk ikut bergabung di dalamnya. Jika Anda adalah "orang biasa-biasa" saja, mungkin akan terbersit dalam benak, bagaimana rasanya bekerja dengan orang terkenal atau selebriti?


Bekerja pada bos "orang terkenal" tentu ada plus minusnya. Tidak semua kisah bisa terkuak, tapi melalui artikel ini paling tidak ada sedikit gambaran tentang bekerja dengan seleb. Dan mungkin bisa menambah sedikit wawasan.


Deborah Shaw, mantan asisten pribadi untuk Charlton Heston mengatakan bahwa gaji yang diterima akan "sangat tergantung pada siapa Anda sedang berhadapan".


Dia menunjukkan bahwa asisten bekerja tanpa batas waktu dapat menikmati gaji sekitar £ 75.000 sampai £ 100.000 per tahun (kurs Rp 20.114), sementara mereka yang bekerja sesuai jam kerja mendapat £ 35.000 sampai £ 50.000 per tahun.


"Keanekaragaman tugas dalam pekerjaan juga merupakan salah satu hal yang menarik," kata Donna Coulling, asisten Helena Bonham Carter dan Rachel Weisz .


"Setiap hari adalah berbeda dan saya sering tidak tahu apa yang akan saya lakukan di hari kemudian. Dibutuhkan tipe orang tertentu untuk melakukan pekerjaan ini. Tidak semua orang bisa melakukannya," ujar Coulling lagi.


Banyak orang mengira, asisten selebriti akan sering menerima hadiah. Padahal tidak juga. Hal-hal yang dikatagorikan sebagai hadiah akan diterima di momen-momen khusus saja, seperti Natal, misalnya.


Ada satu tip lagi yang diingatkan Shaw dan Coulling sebelum Anda mengambil pekerjaan sebagai asisten selebriti, yaitu pastikan tugas-tugas yang akan Anda lakukan kelak.


"Anda bertanggung jawab untuk itu. Ada orang yang bisa melakukan tugas-tugas dadakan, tapi ada juga yang tidak. Kepastian tentang tugas akan menyelamatkan Anda dari tugas yang tak bisa Anda lakukan," kata Coulling.


Salah satu hal yang terkait dengan tip di atas adalah tugas merawat anak. Pastikan hal itu tidak ada dalam daftar pekerjaan, jika Anda tidak ingin susah kemudian.


Coulling adalah anggota dari sebuah lembaga semacam asosiasi asisten selebriti, dimana Shaw adalah ketuanya. Lembaga ini berdiri dengan tujuan untuk memberikan perlindungan kepada mereka yang berprofesi sebagai asisten selebriti. "Mereka juga bertemu secara pribadi untuk memberikan dukungan dan mungkin bertukar cerita tentang bos mereka," ujar Coulling.


Sementara Shaw menambahkan, "Anda harus menandatangani perjanjian kerahasiaan untuk bergabung. Jadi apa yang dikatakan di dalam ruangan, tetap di dalam ruangan."


Kebijaksanaan adalah kunci untuk permainan ini, dimana setiap asisten pribadi memiliki kontrak kerahasiaan dengan majikan mereka.


Harrison Cheung, yang bekerja sebagai asisten Christian Bale selama satu dekade, mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu dari sekian asisten yang bisa menarik keuntungan dari pekerjaannya.


Pada 2012 Cheung menerbitkan buku, "Christian Bale : The Inside Story of the Darkest Batman", yang mendokumentasikan waktunya dengan sang aktor .


Di antara tugas-tugas khas seperti mengatur tukang kebun, membalas surat penggemar, dan menjalankan tugas lainnya, Cheung juga menerima panggilan telepon tanpa batas waktu dan terpaksa untuk menghibur anggota keluarga yang mengunjungi.


Cheung memberi saran kepada "celebrity assistant wannabe" untuk memisahkan bisnis dan kesenangan.


"Ini terlalu mudah untuk terjebak ke dalam drama sehari-hari dalam kehidupan orang lain. Anda akhirnya tidak benar-benar menjalani hidup Anda sendiri. Anda menjalani hidup Anda demi karir orang lain," katanya.


Namun Coulling dan Shaw bersikeras bahwa sebagian besar asisten pribadi menikmati pekerjaan mereka dan mendapatkan hak yang sangat baik dengan majikan mereka.


"Saya kira itu sama dengan industri apapun, " kata Coulling.


22.14 | 0 komentar | Read More

Apa Rasanya Bekerja dengan Selebriti Dunia?

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 30 Januari 2014 | 22.14


Dunia glamor mungkin menarik sebagian besar orang untuk ikut bergabung di dalamnya. Jika Anda adalah "orang biasa-biasa" saja, mungkin akan terbersit dalam benak, bagaimana rasanya bekerja dengan orang terkenal atau selebriti?


Bekerja pada bos "orang terkenal" tentu ada plus minusnya. Tidak semua kisah bisa terkuak, tapi melalui artikel ini paling tidak ada sedikit gambaran tentang bekerja dengan seleb. Dan mungkin bisa menambah sedikit wawasan.


Deborah Shaw, mantan asisten pribadi untuk Charlton Heston mengatakan bahwa gaji yang diterima akan "sangat tergantung pada siapa Anda sedang berhadapan".


Dia menunjukkan bahwa asisten bekerja tanpa batas waktu dapat menikmati gaji sekitar £ 75.000 sampai £ 100.000 per tahun (kurs Rp 20.114), sementara mereka yang bekerja sesuai jam kerja mendapat £ 35.000 sampai £ 50.000 per tahun.


"Keanekaragaman tugas dalam pekerjaan juga merupakan salah satu hal yang menarik," kata Donna Coulling, asisten Helena Bonham Carter dan Rachel Weisz .


"Setiap hari adalah berbeda dan saya sering tidak tahu apa yang akan saya lakukan di hari kemudian. Dibutuhkan tipe orang tertentu untuk melakukan pekerjaan ini. Tidak semua orang bisa melakukannya," ujar Coulling lagi.


Banyak orang mengira, asisten selebriti akan sering menerima hadiah. Padahal tidak juga. Hal-hal yang dikatagorikan sebagai hadiah akan diterima di momen-momen khusus saja, seperti Natal, misalnya.


Ada satu tip lagi yang diingatkan Shaw dan Coulling sebelum Anda mengambil pekerjaan sebagai asisten selebriti, yaitu pastikan tugas-tugas yang akan Anda lakukan kelak.


"Anda bertanggung jawab untuk itu. Ada orang yang bisa melakukan tugas-tugas dadakan, tapi ada juga yang tidak. Kepastian tentang tugas akan menyelamatkan Anda dari tugas yang tak bisa Anda lakukan," kata Coulling.


Salah satu hal yang terkait dengan tip di atas adalah tugas merawat anak. Pastikan hal itu tidak ada dalam daftar pekerjaan, jika Anda tidak ingin susah kemudian.


Coulling adalah anggota dari sebuah lembaga semacam asosiasi asisten selebriti, dimana Shaw adalah ketuanya. Lembaga ini berdiri dengan tujuan untuk memberikan perlindungan kepada mereka yang berprofesi sebagai asisten selebriti. "Mereka juga bertemu secara pribadi untuk memberikan dukungan dan mungkin bertukar cerita tentang bos mereka," ujar Coulling.


Sementara Shaw menambahkan, "Anda harus menandatangani perjanjian kerahasiaan untuk bergabung. Jadi apa yang dikatakan di dalam ruangan, tetap di dalam ruangan."


Kebijaksanaan adalah kunci untuk permainan ini, dimana setiap asisten pribadi memiliki kontrak kerahasiaan dengan majikan mereka.


Harrison Cheung, yang bekerja sebagai asisten Christian Bale selama satu dekade, mungkin bisa dikatakan sebagai salah satu dari sekian asisten yang bisa menarik keuntungan dari pekerjaannya.


Pada 2012 Cheung menerbitkan buku, "Christian Bale : The Inside Story of the Darkest Batman", yang mendokumentasikan waktunya dengan sang aktor .


Di antara tugas-tugas khas seperti mengatur tukang kebun, membalas surat penggemar, dan menjalankan tugas lainnya, Cheung juga menerima panggilan telepon tanpa batas waktu dan terpaksa untuk menghibur anggota keluarga yang mengunjungi.


Cheung memberi saran kepada "celebrity assistant wannabe" untuk memisahkan bisnis dan kesenangan.


"Ini terlalu mudah untuk terjebak ke dalam drama sehari-hari dalam kehidupan orang lain. Anda akhirnya tidak benar-benar menjalani hidup Anda sendiri. Anda menjalani hidup Anda demi karir orang lain," katanya.


Namun Coulling dan Shaw bersikeras bahwa sebagian besar asisten pribadi menikmati pekerjaan mereka dan mendapatkan hak yang sangat baik dengan majikan mereka.


"Saya kira itu sama dengan industri apapun, " kata Coulling.


22.14 | 0 komentar | Read More

Pandji Akui Dukung Anies Baswedan karena Pendidikan

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 29 Januari 2014 | 22.14


Jakarta - Saat ini, Pandji Pragiwaksono (comic, penulis buku dan rapper) resmi menjadi bagian dari tim sukses Anies Baswedan yang mencalonkan diri sebagai capres di 2014, melalui Konvensi Capres Partai Demokrat (PD). Menurut Pandji, kontribusinya ini adalah kelanjutan dari perjuangannya setelah mendukung Faisal Basri beberapa tahun lalu.


"Saya tahu Pak Anies saat dia menjadi salah satu anggota Tim 8 KPK beberapa waktu lalu. Saya bingung awalnya, kenapa dia ada di situ; pengacara bukan, jaksa juga bukan. Akhirnya setelah ada kesempatan ngobrol, saya langsung kagum sama dia," ujar Pandji, di sela-sela acara peluncuran brand filosofi terbaru Nivea Men yaitu "It Starts With You", di Jakarta, Rabu (29/1).


Menurut Pandji, perhatian Anies Baswedan terhadap pendidikanlah yang telah "membeli" dirinya. Pandji dan banyak relawan lain menurutnya tidak ingin dibayar saat menjadi tim sukses. Dia hanya percaya dan ingin Anies menjadi Presiden RI.


"Ada istilah buzzer di Twitter, yang maksudnya adalah orang-orang yang twitnya dibayar karena mendukung salah satu capres (calon presiden). Tapi, saya bukan itu," ungkapnya.


Bagi Pandji, semua program Anies pasti menyangkut ke pendidikan. Dan dia pun mengaku sangat mendukung semua program tersebut.


"Saya sangat percaya kalau kekayaan kita itu bukan minyak atau batu bara, melainkan orang. Hanya saja sumber (daya) manusia tersebut tidak digarap," imbuhnya.


Dikatakan Pandji, untuk menjadi capres di matanya, tidak usah terlalu banyak program. Dengan merapikan pendidikan saja itu sudah cukup.


"Pada dasarnya, semakin saya mengamati setiap kondisi yang ada, semakin saya tahu bahwa ujung-ujungnya solusi yang harus dilakukan adalah dari pendidikan. Jadi, kalau ada capres yang fokus ke pendidikan, pasti saya dukung," pungkas Pandji.



22.14 | 0 komentar | Read More

Akhirnya Nia Daniati Gugat Cerai Farhat Abbas

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 28 Januari 2014 | 22.14


Jakarta - Kisruh rumah tangga yang terjadi pada pasangan selebriti Nia Daniati dan Farhat Abbas mencapai puncaknya. Nia Daniati akhirnya memberanikan diri untuk menggugat cerai suami yang telah dinikahinya selama 12 tahun itu ke Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan pada Senin (27/1) kemarin.


Pengajuan gugatan cerai Nia Daniati itu dibenarkan oleh kuasa hukum Nia Daniati, Susanti Agustina saat berbincang melalui sambungan telepon, Selasa (28/1).


"Iya benar Mbak Nia sudah memasukan gugatan cerai kemarin tanggal 27 Januari 2014. Melalui kami kuasa hukumnya dia sudah setuju untuk memasukkan gugatan (cerai)," ungkap Susanti.


Lebih lanjut dijelaskan Susanti, dalam permohonan pengajuan gugatan cerai tersebut pelantun tembang "Gelas-gelas Kaca" itu mencantumkan agar hak asuh anak diberikan kepadanya.


"Dalam permohonan cerai yang diajukan ada salah satu yang diminta, yaitu hak asuh. Karena anak mereka masih di bawah umur, 10 tahun jadi masih berada di bawah pengasuhan ibunya," lanjut Susanti.


Ketika disinggung apa alasan Nia akhirnya menggugat cerai pria yang berprofesi sebagai pengacara itu, dijelaskan bahwa kliennya sudah lelah membina rumah tangga dengan Farhat.


"Ya, Mbak Nia sudah capek dan lelah dengan semuanya ini, makanya dia mau cerai secara baik-baik saja. Sudah lah diselesaikan saja secara baik-baik," tuturnya.


Sebenarnya, bukan kali ini saja Nia mempunyai niat untuk berpisah dengan suaminya itu, namun sejak 2005 Nia sudah punya keinginan untuk berpisah dengan Farhat.


"Bukan kali ini saja Mbak Nia punya niatan berpisah, tapi dulu tahun 2005 saat santer terdengar mas Farhat punya istri siri dan Mbak Nia nggak mau dimadu. Namun akhirnya Mbak Nia mau mempertahankan rumah tangganya setelah kita nasehati baik-baik. Tapi kok sekarang malahan bertambah parah," pungkasnya.


22.14 | 0 komentar | Read More

Terinspirasi Tukang Pijat, Lola Amaria Garap "Negeri Tanpa Telinga"

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 27 Januari 2014 | 22.14


Jakarta - Aktris dan sutradara Lola Amaria tengah menyiapkan film terbarunya berjudul "Negeri Tanpa Telinga" yang berpusat pada tiga topik, yaitu politik, kekuasaan, dan seks. Meski bercerita tentang kondisi politik dan sosial di Indonesia, namun film ini hadir dengan genre komedi satir.


"Lima tahun kebelakang, saya melihat semakin banyak berita-berita tentang perselingkuhan pejabat dan juga pejabat yang korupsi. Kondisi inilah yang menginspirasi saya membuat film 'Negeri Tanpa Telinga'," kata Lola Amaria saat syukuran dimulainya syuting film "Negeri Tanpa Telinga" di Jakarta, Senin (27/1).


Selain itu, menurut Lola film ini juga terinspirasi dari kebiasaan tukang pijat langganannya. "Saat tengah dipijat, tanpa diminta biasanya dia suka cerita tentang perilaku orang-orang yang menjadi langganannya. Dia tidak tahu kalau orang yang diceritakannya itu juga saya kenal," ujar sutradara kelahiran Jakarta, 30 Juli 1977 tersebut.


Film yang akan tayang pada Agustus 2014 ini bercerita tentang seorang tukang pijat keliling bernama Naga. Ia memiliki klien dari berbagai kalangan, seperti politikus, pengusaha, hingga jurnalis.


Tanpa sadar Naga kerap bercerita tentang skandal korupsi dan seks para kliennya itu kepada klien lainnya, termasuk kepada seorang jurnalis TV yang kemudian memberitakannya. Publik pun geger. Buntutnya, Naga mendapatkan berbagai teror dan kekerasan fisik.


Di puncak putus asa, Naga menuding telinganya ah yang menjadi penyebab semuanya. Telinganya banyak mendengar semua cerita para kliennya dari masalah rumah tangga, politik, korupsi, hingga perselingkuhan. Karena itu, Naga menganggap telinganya sudah bersalah dan harus dihukum.


"Tokoh di film ini semunya penjilat. Kelihatannya baik kayak di tv, tapi ternyata korupsi, punya simpanan, itu mengelitik saya untuk membuat sebuah karya," kata Lola.


Diungkapkan salah satu bintangnya, Ray Sahetapy, film ini merupakan cerminan situasi politik di Indonesia. "Apa yang diungkapkan di film ini memang realita sosial yang ada saat ini," kata Ray Sahetapy yang berperan sebagai tokoh yang ambisius menjadi presiden.


Selain Ray Sahetapy, film "Negeri Tanpa Telinga" juga turut menghadirkan bintang-bintang terkenal lainnya seperti Lukman Sardi, Jenny Chang, Teuku Rifnu Wikana, Maryam Subraba, Gary Iskak, Tanta Ginting, dan lainnya. Film produksi Lolaamaria Production ini akan memulai proses syuting pada 1 Februari 2014 di Jakarta, Solo, dan Yogyakarta.


22.14 | 0 komentar | Read More

Peringati Kemerdekaan, Dubes India Gelar Pameran Lukisan

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 26 Januari 2014 | 22.14


Jakarta - Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik India yang ke-64, Duta Besar India menggelar pameran lukisan di Kantor Kedutaan Besar India, JL HR Rasuna Said, Kav S-1, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (26/1).


Acara tersebut terselenggara atas kerjasama dengan IndonesiArt Institute, komunitas peduli karya seni rupa dari beberapa seniman Semarang, seperti Dadang Pribadi, Debronzes, Franky Jo, Nasay Saputra, Rayo Denada, Rudy Murdock, Tatas Sehono dan seorang pelukis berkebangsaan India, Tamanna Sagar.


Karya yang dihadirkan mengangkat tema "A Message of Friendship from Central Java" dimana sejumlah karya yang dipamerkan merupakan simbol atau lambang hubungan persahabatan antar dua negara yakni India dan Indonesia.


"Gagasan kami dalam pameran ini tentunya ingin mengangkat hubungan dua negara, yakni India dan Indonesia agar semakin erat dan menjadi lebih baik lagi melalui seni visual," ungkap Dadang Pribadi, salah satu peserta saat ditemui Beritasatu.com di sela-sela acara, Minggu (26/1).


Salah satu bentuk simbol tersebut diwujudkan dengan lukisan yang berjudul "Greeting For India", karya Dadang Pribadi, berupa gambar mantan Presiden Soekarno berpakaian ala mantan Perdana Menteri India, Jawaharlal Nehru dan sebaliknya, sang Perdana Menteri India memakai busana presiden pertama di Indonesia, Ir. Soekarno.


Indonesia memiliki hubungan erat dengan India dan sebaliknya, tidak hanya dalam hubungan diplomatik, namun juga dari sektor perekonomian, pendidikan, sosial, budaya dan banyak lagi. Bersama kegiatan ini diharapkan mampu mendorong kemajuan serta konsistensi dalam menjaga hubungan baik antar kedua negara tersebut terutama di bidang seni dan budaya.


"Saya bangga bisa berkolaborasi dengan seniman di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Saya mengerti upaya ini masih akan memerlukan waktu yang lama dalam mengangkat hubungan dua kebudayaan kita yang tentuya agar lebih dihargai oleh seluruh kalangan. Semoga dengan ini hubungan Indonesia dan India dalam segi seni budaya akan lebih baik lagi," ungkap Gurjit Singh, Duta Besar India untuk Indonesia dalam sambutannya.


Pameran ini juga akan diselenggarakan di beberapa tempat seperti di Four Season Hotel, Jakarta pada 27 Januari 2014 dan JNICC Jakarta pada 28 Januari hingga 8 Februari 2014.


22.14 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger