Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Soal Labrak Istri Adiguna Sutowo, Piyu Bantah "F" Istrinya

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 29 Oktober 2013 | 22.14


Jakarta - Gitaris group band Padi, Satriyo Yudi Wahono atau yang akrab dipanggil Piyu akhirnya membantah isu yang menyebutkan istrinya Anastasia Florina Limasnax atau Florence adalah wanita berinisial F yang menabrak mobil mewah yang terparkir di kediaman istri kedua pengusaha Adiguna Sutowo, Vika Dewayani, Perumahan Pulomas Barat VII, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur Blok D2 No 2.


"Waktu dengar kabar itu saya kaget, tiba-tiba ada nama istri saya di berita. Saya seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa," ungkap Piyu saat menggelar jumpa pers di Thamrin City, Senin (28/10).


Lebih lanjut diungkapkan Piyu, inisial F yang disangkakan menabrak rumah Adiguna Sutowo itu bukan istrinya, melainkan orang lain.


"F itu bisa siapa saja. Saya bilang bisa saja ada suatu persekongkolan yang bikin nama saya dan nama istri saya jadi jelek," lanjut gitaris Padi itu.


Piyu berharap dengan bantahan ini nama baik istri dan keluarganya bisa kembali pulih.


"Saya meminta agar stop pemberitaan yang tidak benar. Biarlah itu urusan rumah tangga bapak Adiguna, bukan saya dan keluarga," tutur pria kelahiran Surabaya, 15 Juli 1973 itu.


Seperti ramai diberitakan, pada Sabtu (26/10) dini hari, kediaman Adiguna di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, ditabrak oleh mobil Mercy B 712 NDR. Pelaku tiba-tiba memundurkan mobil dan menabrak Toyota Alphard yang diparkir di halaman rumah Aduguna. Si penabrak adalah wanita cantik berinisial F yang belakangan diketahui bernama Florence.


Selain menabrak, pelaku juga mengamuk dengan membanting TV 21 inci yang ada di situ. Tidak sampai di situ, F juga mengambil payung dari mobil yang digunakan untuk memukul mobil Lexus nomor B 171 AV. Pelaku juga berteriak sambil memanggil nama Vika.


Akibat kemiripan namanya, istri gitaris Padi itu sempat diisukan menjadi pelaku pengerusakan rumah pengusaha kaya raya itu.


Pengacara Vika, Syarifuddin Noor, sebelumya menyatakan, saat kejadian kliennya sedang berada di luar kota, Bali. Vika baru tiba sore hari dan langsung melapor ke polisi.


Vika adalah istri kedua pengusaha Adiguna. Menurutnya, usia pernikahan mereka sudah 27 tahun dan tidak ada permasalahan.


22.14 | 0 komentar | Read More

Jelang Musim Reguler NBL, Pelita Jaya Masih Cemaskan \"Rebound\"





JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang musim reguler National Basketball League (NBL) 2013, pelatih Pelita Jaya (PJ) Energi-MP Jakarta, Nathaniel Canson mengaku kurang yakin jika menyangkut soal rebound timnya. Menurutnya, rebound yang pada musim lalu menjadi masalah utama PJ, akan kembali terasa sepanjang musim ini.

Dengan tidak adanya big man baru, Canson lagi-lagi harus berharap lebih pada kapten tim, Andy "Batam" Poedjakesuma untuk melakukan lebih banyak rebound.

"Masalah utama tim ini adalah rebound. Jika saja tim ini punya rebounder yang andal, saya tidak perlu pusing karena artinya tim ini sudah komplit," kata Canson. "Bayangkan saja, rebounder terbaik saya adalah seorang wing, dan dia (Batam) adalah pemain paling tua di tim."

Dengan raihan 6,9 rebound per game pada musim kemarin, Batam memang menjadi rebounder terbaik PJ mengungguli Ponsianus "Komink" Indrawan dan Fidyan Dini. Berperan sebagai big man PJ, Komink dan Fidyan Dini seharusnya mengumpulkan lebih banyak rebound dibandingkan Batam, namun ternyata hasilnya tak seperti yang diharapkan.

"Masalahnya dengan Fidyan Dini, kita sudah tidak bisa memaksakan dia untuk mengumpulkan lebih banyak rebound karena dia bukanlah rebounder alami. Banyak orang berpikir bahwa bermain di posisi center artinya harus bisa rebound, namun pada kenyataannya tidak selalu seperti itu," jelas Canson.

Namun, Canson tidak terlalu khawatir dengan keadaan ini, karena menurutnya banyak tim-tim lain di NBL Indonesia yang memiliki masalah sama. "Bukan hanya di PJ, rebound juga menjadi masalah utama CLS dan Garuda. Itulah mengapa kita sering menang melawan mereka," tandasnya.




Editor : Pipit Puspita Rini















22.04 | 0 komentar | Read More

PT Jamkrida DKI Dibentuk, PD Pasar Jaya Dapat Jatah Kepemilikan Saham

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 28 Oktober 2013 | 22.53





JAKARTA, KOMPAS.com -- PD Pasar Jaya akan memiliki saham sebesar 5 persen dalam pembentukan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) DKI.


Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, keterlibatan PD Pasar Jaya lantaran rata-rata debitur yang akan mendapatkan jaminan dari PT Jamkrida DKI berada di pasar-pasar di Ibu Kota.


"Mereka yang nanti akan mendapat penjaminan, rata-rata pelaku UKM yang ada di pasar kita," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (28/10/2013).


PD Pasar Jaya juga akan ikut berperan dalam mengawasi kepatuhan pembayaran dari pihak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mendapatkan jaminan PT Jamkrida DKI atas pinjamannya ke perbankan.


Menurut Basuki, apabila ditemukan ada pengelola UKM yang tidak bisa membayar pinjamannya kepada bank, maka pedagang bisa diusir oleh PD Pasar Jaya. "Nanti, mereka bisa kehilangan tempat dagangnya," kata Basuki.


Untuk kepemilikan terbesar PT Jamkrida akan dikuasai oleh Pemprov DKI dengan kepemilikan saham mencapai 95 persen. Sementara, sebagai modal dasarnya, paripurna Raperda telah menetapkan sebesar Rp 50 miliar.


Dalam prosesnya nanti,  terang Basuki, PT Jamkrida nantinya akan mendapatkan komisi dari penjaminan yang diberikan kepada debitur. Komisi ini akan menjadi keuntungan usaha bagi PT Jamkrida DKI. Sedangkan sebagiannya disetor sebagai pendapatan asli daerah (PAD).



Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta tengah mempersiapkan rancangan peraturan daerah (Perda) untuk pembentukan BUMD baru, yang diberi nama PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) DKI.


Raperda pembentukan Jamkrida itu sudah diajukan dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta. Pemprov DKI menargetkan pembentukan PT Jamkrida DKI dapat selesai pada kuartal II tahun


Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjelaskan, latar belakang perlu dibentuknya BUMD ini sejalan dengan banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Koperasi di Jakarta yang mengalami kesulitan dalam mengakses permodalan.





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















22.53 | 0 komentar | Read More

Dukungan JK Menjadi Capres PKB Menguat





Setelah pimpinan wilayah di Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua, giliran pengurus wilayah se-Kalimantan, NTT, NTB, dan Banten yang memberikan dukungan.


Dengan tambahan dukungan itu, maka saat ini sudah ada 27 nama pengurus wilayah PKB yang mengusulkan JK menjadi capres.


"JK punya banyak kelebihan," kata dr Zairullah Azhar, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Kalimantan Selatan di Jakarta, Senin (28/10/2013).


Setidaknya ada 7 alasan yang menjadi dasar dukungan terhadap pencalonan JK yang dituangkan dalam surat pernyataan dukungan yang ditandatangani sejumlah pimpinan wilayah tersebut di Jakarta hari ini.


Pertama, kapabilitas dan kredibilitas sebagai negarawan sudah terbukti saat menjadi wakil presiden.


Kedua, kemampuan JK menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik. Misalnya perannya mendamaikan pihak-pihak yang berkonflik di Poso, Ambon, dan Aceh.


Ketiga, sudah terbukti mampu memecahkan masalah pemerintahan dan kenegaraan bukti sebagai teknokrat yang unggul.


Keempat, JK mempunyai keberanian mengambil risiko untuk kepentingan lebih besar.


Kelima, JK menjadi pencetus kebijakan-kebijakan revolusioner dan visioner melihat peluang dan tantangan bangsa ke depan.


Keenam, JK adalah seorang warga NU yang dekat dengan ulama dan warga nahdliyin.


Ketujuh, dengan menjadikan JK sebagai capres PKB akan mendongkrak citra partai yang berdampak terhadap perolehan suara pada pemilihan legislatif 2014.


Sebelumnya, 11 pengurus wilayah Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua telah menyampaikan usulan pencapresan JK kepada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Meskipun demikian, hal tersebut akan tergantung kepada mekanisme partai menentukan capres.


JK merupakan kandidat ketiga capres dari PKB yang bergulir saat ini menyusul Rhoma Irama dan Mahfud MD.





Editor : Tri Wahono


















22.42 | 0 komentar | Read More

Soal Labrak Istri Adiguna Sutowo, Piyu Bantah "F" Istrinya


Jakarta - Gitaris group band Padi, Satriyo Yudi Wahono atau yang akrab dipanggil Piyu akhirnya membantah isu yang menyebutkan istrinya Anastasia Florina Limasnax atau Florence adalah wanita berinisial F yang menabrak mobil mewah yang terparkir di kediaman istri kedua pengusaha Adiguna Sutowo, Vika Dewayani, Perumahan Pulomas Barat VII, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur Blok D2 No 2.


"Waktu dengar kabar itu saya kaget, tiba-tiba ada nama istri saya di berita. Saya seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa," ungkap Piyu saat menggelar jumpa pers di Thamrin City, Senin (28/10).


Lebih lanjut diungkapkan Piyu, inisial F yang disangkakan menabrak rumah Adiguna Sutowo itu bukan istrinya, melainkan orang lain.


"F itu bisa siapa saja. Saya bilang bisa saja ada suatu persekongkolan yang bikin nama saya dan nama istri saya jadi jelek," lanjut gitaris Padi itu.


Piyu berharap dengan bantahan ini nama baik istri dan keluarganya bisa kembali pulih.


"Saya meminta agar stop pemberitaan yang tidak benar. Biarlah itu urusan rumah tangga bapak Adiguna, bukan saya dan keluarga," tutur pria kelahiran Surabaya, 15 Juli 1973 itu.


Seperti ramai diberitakan, pada Sabtu (26/10) dini hari, kediaman Adiguna di kawasan Pulomas, Jakarta Timur, ditabrak oleh mobil Mercy B 712 NDR. Pelaku tiba-tiba memundurkan mobil dan menabrak Toyota Alphard yang diparkir di halaman rumah Aduguna. Si penabrak adalah wanita cantik berinisial F yang belakangan diketahui bernama Florence.


Selain menabrak, pelaku juga mengamuk dengan membanting TV 21 inci yang ada di situ. Tidak sampai di situ, F juga mengambil payung dari mobil yang digunakan untuk memukul mobil Lexus nomor B 171 AV. Pelaku juga berteriak sambil memanggil nama Vika.


Akibat kemiripan namanya, istri gitaris Padi itu sempat diisukan menjadi pelaku pengerusakan rumah pengusaha kaya raya itu.


Pengacara Vika, Syarifuddin Noor, sebelumya menyatakan, saat kejadian kliennya sedang berada di luar kota, Bali. Vika baru tiba sore hari dan langsung melapor ke polisi.


Vika adalah istri kedua pengusaha Adiguna. Menurutnya, usia pernikahan mereka sudah 27 tahun dan tidak ada permasalahan.


22.14 | 0 komentar | Read More

Serena Petenis Berpenghasilan Terbesar Ketiga dalam Sejarah






ISTANBUL, Kompas.com - Serena Williams mempertahankan gelar juara turnamen akhir musim WTA, kali ini dengan mengalahkan petenis China, Li Na di final, Minggu (27/10/2013).

Petenis berusia 32 tahun ini mampu membalik kekalahan pada set pertama untuk memenangi pertandingan 2-6, 6-3, 6-0 dalam pertandingan di  Istanbul, Turki.

Ini merupakan kemenangan ke 78 dan gelar juara ke sebelas buat Serena di musim 2013 ini. Serena sekaligus memecahkan rekor perolehan hadiah yang tahun lalu dipegang Victoria Azarenka. Serena meraup 12.385,572 dolar AS, jauh mengatasi rekor Azarenka sebesar 7.923.920 dolar AS.

Perolehan ini merupakan perolehan petenis terbesar sepanjang sejarah, baik untuk putra mau pun puteri. Ia hanya kalah dari perolehan Novak Djokovic musim 2011 dan 2012.

Serena mengakui sempat khawatir kalah karena ia merasa kelelahan saat menghadapi Jelena Jankovic di babak semifinal, Sabtu (26/10). "Tetapi saya harus terus berjalan karena saya bergantung pada permainan ini. kemenangan ini sangat luar biasa," kata Serena.

Di usia 32, Serena menjadi petenis tertua yang meraih gelar tersebut. Ia juga menjadi petenis puteri pertama ynag meraih 11 gelar juara turnamen WTA sejak 1997, saat Martina Hingis meraih 12 gelar juara.

Dengan 17 gelar juara turnamen grand slam, Serena masih memiliki peluang untuk mengejar perolehan legenda tenis Steffi Graf yaitu 22 gelar juara turnamen grand slam.




Editor : Tjahjo Sasongko















22.04 | 0 komentar | Read More

Puluhan Warga Kupang, Memilih Jadi Warga Timor Leste

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 27 Oktober 2013 | 22.53






KUPANG, KOMPAS.com -- Lebih dari 20 Kepala Keluarga (KK) yang selama ini tinggal menetap di zona netral dan sedikit masuk ke wilayah Desa Naktuka, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memilih menjadi warga Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).


Bupati Kupang Ayub Titu Eki, ketika dihubungi Kompas.com melalui telepon selulernya, Minggu (27/10/2013) malam, membenarkan adanya puluhan warga yang selama ini tinggal di wilayahnya, memilih menjadi warga negara Timor Leste. Informasi itu, diperolehnya dari warga kampung Oepoli.


“Mereka itu asal usulnya adalah orang kita, yang sebagian dari Kabupaten Kupang dan sebagiannya lagi dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Namun karena selama ini mereka tinggal di zona bebas sehingga belum bisa menentukan negara mana yang akan mereka pilih,” jelas Ayub.


“Pada tahun 2009 lalu, waktu saya bertemu mereka, saya anggap mereka itu masih bebas dengan posisi tidak memilih Indonesia maupun Timor Leste,” ungkapnya.


Ayub mengatakan, penyebab utama mereka memilih menjadi warga Timor Leste diduga kuat karena akses transportasi ke wilayah Timor Leste jauh lebih maju. Selain itu, lambatnya penyelesaian sengketa batas wilayah antara kedua negara.


“Sebenarnya menurut kita, warga tersebut berada di wilayah kita yakni di sungai besar, namun karena penyelesaian batas wilayah yang berkepanjangan sehingga mereka keburu masuk Timor Leste,” pungkasnya. 





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















22.53 | 0 komentar | Read More

PWS : Ibas, Capres Muda Alternatif Demokrat






JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Political Weather Station (PWS) mengenai tokoh muda dan alternatif calon presiden 2014 menunjukkan bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono, putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masuk dalam daftar tokoh muda Partai Demokrat yang berpotensi menjadi calon presiden 2014.

Ibas menempati urutan ketiga dari empat politikus muda Demokrat yang dipersepsikan responden cocok menjadi capres 2014. Menurut peneliti PWS Imam Sofyan, pihaknya mengajukan pertanyaan kepada responden megenai siapa di antara tokoh muda dan alternatif Partai Demokrat yang dianggap pantas menjadi capres 2014.

“Edhie Baskoro 7,4 persen,” kata Imam saat memaparkan hasil survei di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Survei ini dilakukan terhadap 1.070 responden di 34 provinsi dalam kurun waktu 21 September hingga 24 Oktober 2013. Responden dalam survei ini sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke bawah dengan latar pendidikan sebagian besar lulusan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA).

Metode survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan pedomen kuesioner. Selain Ibas, ada tiga politikus muda lainnya yang dianggap responden cocok menjadi capres Demorkrat. Ketiganya adalah Ketua DPR Marzuki Alie (33,7 persen), Oramono Edie Wibowo (28,3 persen), dan Nurhayati Ali Assegaf (5,6 persen).

Sisanya, sebanyak 24,8 persen responden mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab. Selain di Partai Demokrat, PWS menguji persepsi publik mengenai tokoh muda di partai lain yang dianggap pantas menjadi capres.

Hasilnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berada di urutan pertama di PDI-Perjuangan, Wakil Anggota DPR Priyo Budi Santoso di posisi pertama untuk internal Partai Golkar, pengusaha Harry Tanoesoedibjo di internal Partai Hanura, Akbar Faisal di Partai Nasdem, Khofifah Indar Parawasa di PKB, Hidayat Nur Wahid untuk PKS, Fadli Zon di Gerindra , Zulkifli Hasan (8,8 persen) di PAN, Suryadharma Alie di PPP, MS Kaban)di internal PBB, serta Rully Soekarta di internal PKPI.

Adapun yang dimaksud dengan tokoh muda dalam survei ini adalah mereka yang berusia 35 tahun hingga 55 tahun, serin dikutip media, memiliki basis massa, dan pengaruh.

“Dengan survei ini paling tidak kami berharap dapat mendorong figur muda untuk menjadi capres alternatif. Kami memandang perlunya paradigma baru, leadership tidak akan berubah kalau orangnya itu itu saja,” tutur Imam.




Editor : Bambang Priyo Jatmiko
















22.41 | 0 komentar | Read More

Wajah Barry 'Saint Loco' Disiram Air Keras Usai Manggung Di Malang


Malang, Jawa Timur - Nasib naas menimpa personel group band Saint loco, Barry Manoch usai manggung di Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/10) malam, pasalnya wajah Barry dilempar dengan botol berisi cairan air keras oleh seorang oknum penonton kala Barry dan personel Saint Loco lainnya tengah meladeni sesi foto dengan fans usai manggung.


Akibat insiden itu, wajah Barry 80% rusak parah. Hal tersebut diungkapkan Manajer Saint Loco, Ingga Jaya Purda saat dihubungi sejumlah wartawan dengan telepone, Minggu (27/10).


"Wajah Barry 80 persen luka-luka. Mata belum bisa melihat yang sebelah kiri. Kalau mata kanan penglihatan masih agak kabur," ungkap Ingga.


Dilanjutkan Ingga, insiden penyiraman cairan air keras itu berawal kala personel Saint Loco tengah meladeni sesi foto dan tanda tangan kepada fansnya usai manggung digelarnya.


"Jadi anak-anak sedang kumpul-kumpul dan ngobrol dengan fansnya, tiba-tiba ada seseorang melempar botol berisi cairan air keras dan langsung kabur. Kita sempat mengejarnya, tapi gak dapat. Orangnya seh terlihat di CCTV, tapi sampai sekarang belum ketangkap," lanjut Ingga.


Akibat insiden tersebut, Barry langsung dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan yang intensif.


"Kata dokter, bentuk lukanya, luka bakar. Pertolongan baru pengobatan buat muka. Karena ini bahan kimia, kata dokter masih bisa bereaksi sampai tiga atau empat hari. Beda kalau kena luka bakar api. Kalau kena luka bakar api kan langsung ya, kalau ini bertahap, bisa bertambah parah," tuturnya.


Hingga kini Barry masih dirawat secara intensif di Unit Gawat Darurat (UGD) RSSA Malang, rencananya siang ini pihak management Saint Loco berencana akan membawa Barry ke Jakarta untuk penanganan yang lebih intensif.


22.14 | 0 komentar | Read More

Bermasalah dengan Rem, Rossi Tercecer di Urutan Enam





MOTEGI, KOMPAS.com - Valentino Rossi mendapat hasil kurang memuaskan dengan finis di urutan enam pada GP Jepang, di Sirkuit Twin Ring Motegi, Minggu (27/10/2013). Padahal, pebalap 34 tahun ini mampu melesat ke urutan dua saat balapan dimulai.

Rossi yang memulai balapan dari posisi start kelima, mengalami masalah pada rem motor yang membuatnya tercecer ke posisi 11, dan harus bekerja keras untuk memperbaiki posisi, hingga akhirnya finis keenam.

"Saya memulai balapan dengan baik, tapi pada putaran kedua motor tidak cukup kuat untuk mengerem di tikungan 11, sehingga saya sedikit melakukan kesalahan dan kehilangan dua posisi," kata Rossi yang terlewati dua pebalap Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa, pada lap kedua.

"Keadaannya sama pada putaran berikutnya. Ini adalah kesalahan saya karena seharusnya saya ingat pada putaran sebelumnya bahwa motor tidak memiliki kekuatan untuk mengerem. Saya tidak bisa mempertahankan tempo kecepatan dan kehilangan banyak posisi."

"Setelah itu saya berusaha semaksimal mungkin. Tempo kecepatan saya cukup bagus dan saya pikir seharusnya bisa finis di posisi empat, walau itu belum cukup untuk naik podium," tandas Rossi.

Rossi baru naik podium enam kali musim ini, dan tujuh kali finis keempat. Dia kini berada di peringkat empat klasemen dengan 224 poin, tertinggal 56 poin dari Pedrosa di posisi dua.




Editor : Pipit Puspita Rini















22.04 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger