Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Ambil Uang di ATM, Motor Malah Hilang

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 29 Oktober 2012 | 22.53





Ambil Uang di ATM, Motor Malah Hilang





Penulis : Alfiyyatur Rohmah | Senin, 29 Oktober 2012 | 21:34 WIB













KOMPAS.COM/BASTIAN


Suzuki Satria FU 150 yang dilaunching bersamaan pembukaan pameran




TERKAIT:





JAKARTA, KOMPAS.com - Sial benar nasib Muhayan (47). Saat mengambil uang di ATM di Pasar Puri Indah Kembangan, Jakarta Barat, motor Suzuki Satri hitam miliknya malah raib.

"Korban kehilangan motor Suzuki Satria hitam-merahnya saat sedang diparkir," kata AKP Supriyadi, Kanit Reskrim Polsektro Kembangan kepada Kompas.com, Senin (29/10/2012).

Supriyadi menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Muhayan yang sehari-hari bekerja sebagai kru salah satu TV swasta memarkir motor di dekat mesin ATM BCA di kawasan pertokoan Pasar Puri Kembangan.

Menurut Supriyadi, korban sedang mengambil uang di ATM untuk keperluan kantornya sebesar Rp 700.000. Saat diparkir, situasi tempat parkir sedang sepi, sehingga memang memungkinkan kejahatan terjadi di tempat tersebut.

Ketika selesai mengambil uang, kata Supriyadi, korban segera keluar dan mendapati motor Suzuki Satria bernomor B 3665 BCU tidak ada di tempat parkir tersebut. Korban juga sempat bertanya kepada warga sekitar, namun tidak ada yang melihat motor Suzuki Satria tersebut.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam pengembangan Polsek Kembangan untuk diselidiki lebih lanjut. Pihak kepolisian juga meminta warga untuk selalu waspada ketika memarkir kendaraan apalagi di tempat yang agak sepi.







Editor :


Ana Shofiana Syatiri














22.53 | 0 komentar | Read More

Dhana: Saya Bukan The Next Gayus


JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai Direktorat Jenderal Pajak Dhana Widyatmika membantah disebut terbukti menerima gratifikasi dan melakukan tindak pidana pencucian uang. Hal tersebut disampaikan Dhana dalam nota pembelaan atau pledoi-nya yang dibacakan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (29/10/2012).


Menurut Dhana, selama ini dirinya menjadi korban fintah pemberitaan media. Dhana menolak disebut sebagai “The Next Gayus” terkait uang miliaran rupiah yang dimilikinya. “Ada fitnah bahwa saya memiliki rekening gendut hingga Rp 60 miliar dan menyebut saya sebagai next Gayus karena selama persidangan tidak pernah terbukti bahwa saya memiliki rekening sejumlah itu,” ujar Dhana.


Adapun Gayus yang dimaksudnya adalah mantan pegawai Ditjen Pajak Gayus H Tambunan yang divonis bersalah melakukan beberapa tindak pidana, yakni korupsi, pencucian uang, pemalsuan paspor, penggelepan, hingga penyuapan yang mengakibatkan dia mendapat hukuman total 28 tahun penjara.


Dalam pledoinya, Dhana membeberkan fakta-fakta persidangan yang menangkis analisa hukum tim jaksa penuntut umum Kejaksaan Agung. Dalam persidangan sebelumnya, tim jaksa Kejaksaaan menyatakan Dhana terbukti bersalah menerima gratifiksi dan melakukan pencucian uang sehingga harus dihukum 12 tahun penjara ditambah denda Rp 1 miliar yang dapat diganti dengan enam bulan kurungan.


Terkait tuntutan jaksa yang menyatakan Dhana terbukti menerima gratifikasi senilai Rp 2 miliar dari PT Mutiara Virgo, pria berusia 38 tahun itu membantahnya. Dhana membantah menerima uang dari PT Mutiara Virgo (PT MV) terkait pengaturan nilai pajak yang harus dibayarkan perusahaan itu ke negara. Sebab, menurut Dhana, dirinya tidak menjadi tim pemeriksa pajak perusahaan tersebut.


“Jadi bagaimana mungkin saya memiliki kewenangan untuk mengatur jumlah pajak PT MV? Dengan tidak adanya benang merah yang bisa menghubungkan saya dengan PT MV, lantas bagaimana mungkin saya dianggap menikmati Rp 2 miliar?” ucapnya.


Dia juga membantah tuduhan tim jaksa yang menyebutnya menerima gratifikasi berupa cek perjalanan Bank Mandiri dari pejabat Pemerintahan Kota Batam. Menurut Dhana, 30 lembar cek perjalanan senilai total Rp 750 juta itu dia terima dari rekan bisnisnya yang bernama Yanuar. Cek itu, katanya, tidak ada hubungannya dengan Pemkot Batam.


"Sejak penyidikan sampai persidangan saya jelaskan bahwa MTC itu adalah dari rekan bisnis bernama Yanuar, saya tidak pernah bekerja di Batam, padahal MTC itu dari pemerintah kota Batam, jadi bagaimana mendapat MTC dari daerah di luar kewenangan saya?," ungkap Dhana.


Bantahan juga diungkapkan Dhana terkait tuduhan jaksa yang menyebut dia memeras PT Kornet Trans Utama (PT KTU) saat bertugas sebagai tim pemeriksa pajak perusahaan tersebut di Kantor Pelayanan Pajak Pancoran Jakarta.  “PT KTU adalah target pemeriksaan internal Kemenkeu yang kebetulan pemeriksanya adalah saya. Ada kriminalisasi terhadap saya sebagai pemeriksa pajak,” kata Dhana.


Bantan Cuci Uang


Selain membantah menerima gratifikasi, Dhana juga menolak disebut terbukti melakukan tindak pidana pencucian uang melalui usaha rental mobil PT Mitra Modern Mobilindo dan usaha perternakan ayam. Dhana menegaskan bahwa usahanya melalui PT Mitra Modern Mobilindo memang benar berjalan dan berawal dari modal yang relatif kecil, sekitar Rp 3,4 miliar. Usaha itu pun, lanjut Dhana, akhirnya merugi.


Kemudian terkait peternakan ayam, Dhana menilai jaksa hanya mencari-cari alasan dalam menjeratnya dengan pasal pencucian uang. Usaha pertenakan ayam itu, menurut Dhana, juga dibangun dengan modal kecil sekitar Rp 100 juta yang merupakan pinjaman. Dia pun menyebut jaksa sengaja menjadikannya sebagai sasaran empuk mengingat Dhana merupakan PNS yang memiliki usaha sampingan.


"Bahkan peternakan ayam yang dimulai dengan modal Rp 100 juta juga dituduhkan sebagai media pencucian uang. Sebuta itukah UU ini terhadap PNS yang memiliki usaha? Termasuk bisnis minimarket Betamart dan juga PT Bangun Persada Semesta yang merupakan bisnis warisan orangtua dan sudah dimulai sebelum saya menjadi PNS," ungkap Dhana. 


Saat membacakan pledoinya itu, Dhana sempat terisak dan menitikan air mata. Tangisnya tumpah saat mengenang almarhumah ibunya yang sangat bangga memiliki anak sebagai PNS. Demikian juga saat menyinggung anaknya yang berusia dua tahun.


"Anak saya yang belum lancar berjalan, namun berlari kencang menghampiri saya saat menengok ke rutan, saya menetes air mata karena istri menceritakan anak saya yang belajar berhitung dan kenakalan-kenakalan lain yang menggemaskan," ucap Dhana sambil terisak.












22.41 | 0 komentar | Read More

NOAH Hangatkan Makassar


Noah band

Noah band (sumber: Dhana Kencana/BERITASATUTV)




Dalam sebuah konser spektakuler.

Ariel dan rekan-rekannya yang tergabung dalam grup band NOAH, berhasil membuai masyrakat Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/10).

Konser NOAH dilangsungkan di gedung Celebes Convention Center dengan spektakuler. Band eks Peterpan itu memberikan penampilan terbaik di atas panggung bagi para penggemarnya.

Para penonton yang didominasi kaum hawa terlihat larut saat Nazril Ilham atau yang akrab disapa Ariel menyanyikan lagi Cobalah Mengerti, Walau Habis Terang, Di Atas Normal, Menghapus Jejakmu yang diaransemen ulang. Beberapa lagu baru juga dilantunkan Ariel, seperti Dara, Puisi Dinda dan beberapa lainnya.

"Sahabat Peterpan adalah sahabat NOAH, siapa pun yang datang mari kita nikmati bersama," kata Ariel di atas panggung kepada penonton.

Noah digawangi Arie, Uki, Lukman, Reza serta David tampil sempurna di atas panggung. Ariel pun kembali memberikan kejutan dengan bernyanyi sendiri di atas panggung kecil sisi sebelah kiri luar panggung utama.

Tak ayal penonton pun terkesima melihat penampilan Ariel berada sangat dekat dengan penonton, bahkan sejumlah penonton mengambil kesempatan memegang tangan sang vokalis.

Menjelang akhir konser NOAH, Ariel kemudian melantunkan lagu yang sangat dinantikan Separuh Aku membuat para penonton kembali bersemangat dan ikut bernyanyi.

Lagu penutup Topeng yang berirama agak kencang membuat para penonton berjingkrak-jingkrakan mengikuti irama musik. Dalam konser semalam, total NOAH membawakan 20 lagu.

22.14 | 0 komentar | Read More

Atletik dan Balap Sepeda Belum Gelar Pelatnas



SEA Games


Atletik dan Balap Sepeda Belum Gelar Pelatnas





Penulis : Helena Fransisca Nababan | Senin, 29 Oktober 2012 | 21:09 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com — Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas atau Satlak Prima, lembaga yang bertugas membina dan menyiapkan atlet yang akan diturunkan dalam pekan olahraga internasional memastikan bahwa cabang atletik dan balap sepeda belum menggelar pelatnas. Itu terjadi karena faktor lokasi dan pendanaan.            


Kepala Sub Bidang Kompetisi Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Utama-Muda Andre Paranoan, Senin (29/10/2012), mengatakan, untuk atletik memang belum bisa digelar. "Atletik akan menggelar pelatnas di lima lokasi. Jadi, pemanggilan atlet saya kira perlu waktu juga," ujarnya.       Hal demikian juga terjadi untuk balap sepeda. Ada tiga disiplin yang dilombakan di Myanmar sehingga cabang balap sepeda memerlukan waktu untuk memanggil para atletnya. "Meski begitu, seharusnya tidak ada masalah begitu cabang mendapatkan SK, pelatnas SEA Games bisa langsung digelar," ujarnya.






Editor :


Tjahja Gunawan Diredja















22.04 | 0 komentar | Read More

Samsung Incar Enam Investasi di Bidang Infrastruktur




Samsung Incar Enam Investasi di Bidang Infrastruktur





Penulis : Didik Purwanto | Senin, 29 Oktober 2012 | 21:31 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - Samsung rupanya tertarik berinvestasi di bidang infrastruktur di Indonesia. Ada enam proyek infrastruktur yang menjadi incaran investasi Samsung di tahun depan.


Vice President Head of South East Asia Headquarters Samsung C&T Paul Shin baru saja bertemu dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Pihaknya menjelaskan siap untuk berkolaborasi dengan perusahaan Indonesia dalam membangun proyek infrastruktur dalam negeri.


"Kami ingin membawa keuangan, teknologi dan managemen proyek kami ke Indonesia. Tadi kami juga sudah ketemu dengan Pak Menteri terkait kolaborasi dengan perusahaan Indonesia untuk mengembangkan infrastruktur di sini," kata Paul saat ditemui di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (29/10/2012).


Menurut Paul, soal rencana detail proyek antara Samsung dengan proyek infrastruktur di Indonesia belum dibicarakan secara rinci. Namun dari pihak Samsung sendiri menginginkan berpartisipasi dalam proyek pengembangan bandara, pelabuhan, Mass Rapid Trasportation (MRT), Jembatan Selat Sunda, pembangkit listrik, serta sektor energi.


Kendati demikian, Paul juga enggan menjelaskan perusahaan apa saja dari Korea yang akan berinvestasi di Indonesia. Pembicaraan ini masih pembicaraan tahap awal yang akan memunculkan perusahaan lain dari Korea yang akan berkomitmen berinvestasi di Indonesia.


"Proyek ini akan dimulai pada tahun depan," tambahnya. Soal dana, pihak Samsung akan menyerahkan sepenuhnya ke kementerian BUMN dan tergantung dari proyek tersebut.


Namun sebelumnya pemerintah Korea dan Indonesia telah sepakat menjalin kerjasama dengan total investasi sebesar 40 miliar dollar AS melalui perusahaan Korea dan Bappenas.


"Kami akan masuk melalui kesempatan kerjasama tersebut," tambahnya.


Hingga saat ini, Samsung C&T masuk ke Indonesia melalui kerjasama dengan PT PLN dengan membangun independent power producer (IPP). Selain itu, pihaknya juga akan mengikuti tender pembangkit listrik baru dengan skema IPP di Indonesia.


"Kami juga akan melihat proyek migas, jalan tol dan kemungkinan untuk bekerjasama dengan perusahaan BUMN," jelasnya


Ikuti liputan khusus Cerdas Berasuransi


















22.03 | 0 komentar | Read More

Keluarga Terduga Teroris Menilai Ada Kejanggalan

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 28 Oktober 2012 | 22.53





Keluarga Terduga Teroris Menilai Ada Kejanggalan





Penulis : Luthfie Febrianto | Minggu, 28 Oktober 2012 | 17:25 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com - Keluarga terduga teroris, NT, menilai ada kejanggalan dalam proses penangkapan NT dan penyitaan tas yang diduga berisi bom dalam penangkapan yang terjadi pada Sabtu (27/10/2012) di rumah orangtua NT di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat.


Kakak kembar NT, Sunardi Sofyan mengatakan, setidaknya ada dua keganjilan dalam penangkapan adiknya tersebut. Ia menilai aneh bila tas yang diduga berisi bom diletakkan di depan pintu rumah. "Kalau memang yang ditemukan itu bom, buat apa ditaruh di depan pintu?" kata Sofyan dalam wawancara dengan Kompas.com, Minggu (28/10/2012).


Sofyan juga merasa heran dengan jarak yang terlalu dekat antara warga dan lokasi kejadian dalam proses evakuasi tas tersebut. "Saat itu masyarakat berada dekat dengan TKP penemuan tas, kalau memang itu bom, kan harusnya jarak masyarakat berada jauh dari TKP," katanya.


Untuk menyelesaikan masalah ini, Sofyan mewakili keluarganya sudah menghubungi tim pengacara muslim. Senin (29/10/2012) besok ia akan bertemu dengan tim pengacara untuk membicarakan masalah tersebut.


NT ditangkap di rumah orangtuanya pada Sabtu siang sekitar pukul 12.15. Ia diduga anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT). Dari rumah tersebut, polisi mendapatkan dua ransel yang diduga berisi bahan atau benda berbahaya.


Berita terkait dapat diikuti di topik Penangkapan Teroris di Empat Provinsi.


















22.53 | 0 komentar | Read More

Tiga Partai Keluarga Cendana Gugur Ditangan KPU





Tiga Partai Keluarga Cendana Gugur Ditangan KPU





Penulis : Aditya Revianur | Minggu, 28 Oktober 2012 | 22:13 WIB













aditya


Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 16 Parpol lolos verifikasi administrasi. Keenambelas parpol tersebut masih harus menjalani verifikasi faktual untuk dapat bertanding di pemilu 2014. Sementara 18 parpol dinyatakan tidak lolos dan harus rela mengurungkan niat ikut serta di pemilu 2014.




TERKAIT:





JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga partai yang dibina oleh keluarga Cendana tidak lolos verifikasi administrasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ketiga partai itu adalah Partai Nasional Republik (Nasrep) yang dibina oleh Hutomo "Tommy" Mandala Putra Soeharto, Partai Karya Peduli Bangsa (PKPB) Siti Hardiyanti "Tutut" Rukmana dan Partai Karya Republik (Pakar) Ari Sigit Soeharto.


Dengan demikian, ketiga parpol itu dipastikan tidak mengikuti pemilu 2014. Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Nasrep Neneng A. Tuti mengatakan akan meminta keterangan KPU atas hasil tersebut. Pasalnya, Neneng beranggapan Nasrep telah memenuhi persyaratan yang diminta KPU.


"Kita (Nasrep) mau meminta penjelasan (KPU). Apa kekurangannya belum tau, padahal kita sudah memberikan yang terbaik. Perbaikan yang sempurna sudah kita berikan," kata Neneng di Jakarta, Minggu (28/10/2012) malam.


Neneng menambahkan, dalam peraturan partai baru dan lama, Nasrep jelas telah mencukupi kualifikasi sebagai parpol calon peserta pemilu 2014. Namun, partai yang dikomandani Tommy Soeharto tersebut akan melihat dengan seksama Peraturan KPU sebelum melayangkan nota protes.


Lebih jauh, dirinya melihat banyak partai kehilangan berkas di dalam tahapan verifikasi administrasi. Sebab itu, Nasrep akan melihat apakah tanda terima berkas sudah mencukupi. "Kita akan memberitahukan masalah ini ke MK dan KPU," tandasnya.


Sebagaimana diberitakan, 18 parpol dinyatakan tidak memenuhi syarat administrasi. Hal itu menyebabkan mereka tidak dapat berkiprah dalam pemilu 2014 mendatang. Dari 18 parpol tersebut, 3 parpol yang dibina keluarga Cendana dinyatakan tidak lolos. Selain 3 parpol keluarga Cendana, Partai Serikat Rakyat Independen yang mengusung Sri Mulyani juga dinyatakan tidak lolos KPU.

















22.41 | 0 komentar | Read More

Kolaborasi Iwan Fals dan SID Memukau Bali


Iwan Fals

Iwan Fals (sumber: JG Photo/Yudhi Sukma Wijaya)




Iwan Fals bersama rekan menyuguhkan 17 lagu hitsnya.

Penyanyi Iwan Fals berkolaborasi dengan grup band ternama Bali Superman is Dead (SID) tampil memukau di depan ribuan penggemar di Stadion Ngurah Rai Denpasar, Sabtu (27/10).

Usai berkolaborasi dengan SID yang membawakan tiga lagu berjudul "Air Mata Api", "Kemesraan" dan "Kuat Kita Bersama", Iwan Fals bersama rekan menyuguhkan 17 lagu hitsnya yang sudah tidak asing lagi di telinga para pengemarnya. Tanpa ada jeda, musisi kawakan tersebut menghentak dengan dua lagu berjudul "Garuda" dan "Hatta".

"Semeton sareng sami, punapi gatra (Saudara sekalian, bagaimana kabarnya?)," kata Iwan Fals dalam bahasa Bali, menyapa para penggemarnya usai membawakan dua buah lagu.

Sapaan tersebut langsung disambut dengan tepuk tangan dan sorak sorai ribuan penonton yang memadati konser yang diselenggarakan oleh Koperasi Ekonomi Rakyat Nusantara (Keran) tersebut.

Usai menyapa, legenda musik Tanah Air itu langsung menyuguhkan beberapa lagu terkenal, seperti "Oemar Bakrie" dan "Sarjana Muda".

Pada konser tersebut Iwan Fals berpesan kepada penonton supaya tidak turun ke jalan ketika melihat dan merasakan ketidakadilan. "Bongkar diri kita dulu, sebelum memprotes dan turun ke jalan. Baru setelah diri kita lebih baik, baru bongkar yang di luar sana," ujarnya yang dijawab gemuruh dan teriakan penonton.

Lagu andalan lainnya "Bongkar", "Bento" dan "Bunga Trotoar" membius dan membuat ribuan penggemar Iwan Fals ikut bernyanyi selama konser itu berlangsung.

22.14 | 0 komentar | Read More

GP Perancis Gantikan New Jersey


NEW DELHI, KOMPAS.com - Bos Formula 1, Bernie Ecclestone, dikabarkan siap untuk memasukkan GP Perancis kembali ke kalender balapan jet darat itu musim depan.

Hanya sepekan setelah Ecclestone membatalkan GP New Jersey karena pembangunan sirkuit dipastikan tidak akan selesai tepat waktu, pada Minggu (28/10/2012), menjelang digelarnya GP India, Ecclestone memastikan pengganti GP New Jersey sudah hampir pasti diputuskan.

"Sejauh ini, ya (akan masuk kalender). Saya berharap demikian," kata Ecclestone saat ditanya soal kemungkinan GP Perancis kembali masuk kalender balapan musim depan.

"Kami sudah siap menandatangani kontrak," lanjut dia.

GP Perancis terakhir kali digelar pada 2008 lalu dan beberapa kali negeri itu hampir berhasil kembali masuk ke kalender balapan Formula 1. Namun, harapan Perancis pupus ketika akhir bulan lalu dalam daftar 20 balapan untuk musim depan Perancis tidak ada di dalamnya.

Dua sirkuit ternama, Magny-Cours dan Paul Ricard sama-sama berminat menjadi penyelenggara. Namun, sirkuit Paul Ricard lebih berpeluang menjadi penyelenggara di Perancis kembali masuk ke dalam kalender balapan Formula 1.

Sayangnya, Ecclestone belum mau mengungkap sirkuit mana yang akan menjadi pengganti GP New Jersey tahun depan.

"Sirkuit mana yang akan digunakan adalah masalah lain," dia menegaskan.

Jika Perancis jadi dimasukkan kembali, maka jadwal balapan di negeri itu langsung mengisi kekosongan yang ditinggalkan New Jersey, yaitu antara GP Kanada pada 9 Juni 2013 dan GP Silverstone yang digelar 30 Juni.

"Jika Perancis siap, kami akan masukkan ke dalam kalender," Ecclestone menyudahi pembicaraan.













22.04 | 0 komentar | Read More

Kuartal III, Laba Jasa Marga Rp 1,26 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan laba bersih hingga kuartal III-2012 sebesar Rp 1,26 triliun, naik  34,4 persen dibanding periode yang sama 2011 sebesar Rp 935,7 miliar. Kenaikan laba ditopang oleh operasional perseroan.


Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman menjelaskan pendapatan operasional terbesar perseroan berasal dari pendapatan tol. "Di periode yang sama kami mencatat kenaikan pendapatan tol sebesar 17,1 persen dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 4,1 triliun," kata Adityawarman di Jakarta, Minggu (28/10/2012).


Sementara pendapatan dari konstruksi tercatat naik signifikan 211,3 persen dari Rp 459,6 miliar menjadi Rp 1,43 triliun. Sedangkan pendapatan usaha lain justru turun 5,7 persen dari Rp 89,2 miliar menjadi Rp 84,1 miliar.


Sehingga total pendapatan usaha perseroan naik 38 persen dari Rp 4,05 triliun menjadi Rp 5,59 triliun. Di sisi lain, beban usaha perseroan juga melonjak 44,2 persen dari Rp 2,27 triliun menjadi Rp 3,28 triliun. Kontribusi beban terbesar berasal dari pengumpulan tol Rp 487,2 miliar, beban pelayanan pemakai jalan tol Rp 199,2 miliar dan beban pemeliharaan aktiva jalan tol Rp 625,89 miliar.


Selain itu ada beban kerjasama operasi Rp 208,7 miliar, beban konstruksi Rp 1,416 triliun dan beban umum serta administrasi mencapai Rp 646,4 miliar. Meski demikian, laba usaha perseroan masih naik 29,71 persen dari Rp 1,78 triliun menjadi Rp 2,31 triliun.


Hingga perdagangan Kamis (25/10/2012), harga saham JSMR ditutup stagnan di level Rp 5.700 per saham.


Ikuti liputan khusus Cerdas Berasuransi






Editor :


Erlangga Djumena









22.03 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger