Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Usai Pesta Sabu, Empat Orang Ditahan Polisi

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 26 November 2012 | 22.53




Narkotika


Usai Pesta Sabu, Empat Orang Ditahan Polisi





Penulis : Pingkan E Dundu | Senin, 26 November 2012 | 22:12 WIB













TANGERANG, KOMPAS.com -- Unit Narkotika Polsek Karawaci menggerebek sebuah rumah di Jalan Pelem Raya, Kelurahan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Minggu (25/11/2012) malam. Enam orang diamankan usai pesta.


Setelah menjalani tes urin, empat orang di antaranya dinyatakan positif mengonsumsi narkotika. Mereka adalah Rendi Febrianto (30), Putri Anisa (20), Dede Purwana (20), dan Suherman (25). Dua yang dinyatakan negatif narkotika adalah Vendi Dirgahayu (20) dan Zainal Azhar (28).


"Dari tangan mereka, petugas menyita dua linting narkotika jenis ganja, dua bungkus plastik kecil, diduga narkotika jenis sabu," kata Kepala Polsek Karawaci, Komisaris Priyo Utomo Teguh Santoso kepada wartawan, Senin (26/11/2012).


Kepala Unit Narkotika Polsek Karawaci, Iptu Priyatno mengatakan, terungkapnya kasus itu berawal dari informasi masyarakat bahwa rumah kontrakan itu kerap dijadikan pesta narkoba olah kalangan anak muda.


"Setelah dilakukan penyelidikan dan memastikan dalam kontrakan itu tengah pesta narkoba petugas kami langsung menggerebek," jelas Priyatno.

















22.53 | 0 komentar | Read More

Apa Manfaatnya Kalau Boediono Dijatuhkan




Pemaksulan


Apa Manfaatnya Kalau Boediono Dijatuhkan?





Penulis : Khaerudin | Senin, 26 November 2012 | 21:15 WIB













JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua DPR Marzuki Alie mempertanyakan motivasi koleganya sesama anggota parlemen yang berniat menjatuhkan Wakil Presiden Boediono lewat hak menyatakan pendapat. Menurut Marzuki, keinginan menjatuhkan Boediono hanya untuk kepentingan politik sesaat saja.


"Apa subtansi hak menyatakan pendapat? Mau jatuhkan Pak Boediono? Begitu kan konteksnya. Kalau mau jatuhkan Pak Boediono, apa manfaatnya?" tutur Marzuki, Senin (26/11/2012) dui Jakarta.


Marzuki mengatakan, semestinya anggota DPR juga melihat dalam konteks yang lebih besar terkait kebijakan Boediono saat menjabat Gubernur Bank Indonesia (BI). Menurut Marzuki, kebijakan yang diambil Boediono saat menjadi Gubernur BI dalam konteks pemberian dana talangan Bank Century sama sekali tak dia nikmati.


"Apakah dia menikmati dari kebijakan? Kita bisa lihat, kalau tidak ada sama sekali. Jangan kita berniat jahat deh sama orang. Hanya mau jatuhkan Pak Boediono karena ada interest politik. Terlalu kasar," paparnya.

















22.41 | 0 komentar | Read More

Ekspresi Karya Gemilang, Konser Gratis Hadirkan Artis Indonesia-Malaysia


Jumpa pers konser Ekspresi Karya Gemilang

Jumpa pers konser Ekspresi Karya Gemilang (sumber: Beritasatu.com/Yanuar Rahman)




Digagas oleh sebuah perusahaan kelapa sawit.

Sebuah gelaran yang mengangkat kolaborasi budaya antara Indonesia dan Malaysia akan dihelat dengan tajuk Ekspresi Karya Gemilang.

Digagas oleh sebuah perusahaan kelapa sawit, Minamas, Ekspresi Karya Gemilang yang akan digelar di Jakarta, Pekanbaru dan Banjarmasin ini bertujuan untuk melestarikan budaya Indonesia dan Malaysia yang memiliki rumpun sama, yaitu Melayu.

"Kami di Minamas Gemilang dan tim tentu saja percaya pelestarian budaya harus dimulai dari individu, dan bisa dimulai dari konser ini, supaya kaum muda bisa memahami dan melestarikan budaya untuk kedepannya," jelas Mohd Ghozali Yahaya selaku Presiden Direktur PT Minamas Gemilang saat ditemui di acara jumpa pers Ekspresi Karya Gemilang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat hari ini.

Konser ini nantinya akan menampilkan deretan musisi dan seniman terbaik tanah air seperti Titi DJ, Rossa, Inka Christie, Ungu, Radja, Armada, Dara Jana yang berkolaborasi dengan musisi dan seniman dari Negeri Jiran seperti. Siti Nurhaliza, Amy Search, dan Shilla Hamzah yang akan disutradarai oleh Denny Malik.

Nantinya Denny akan bertanggung jawab atas kemasan konser tersebut. Para penyanyi, pemusik dan penari akan ditampilkan dalam satu panggung lewat nuansa etnik dan tradisi Melayu.

"Ada dekorasi, panorama dari dua negara dalam satu bnetuk musikal yang menarik. Saya bikin non stop review, jadi konsep yang enggak terputus. Ada hampir 400 personel pendukung," terang Denny.

Nuansa etnik Melayu itu kemudian didukung dengan sentuhan orkestrasi yang dipandu oleh Yusuf Oblet, pemain musik etnik yang memiliki latar belakang musik klasik dengan permainan nada-nada diatonik Barat.

"Saya akan membawa 30 personel yang nanti ada kolaborasi dengan permainan orkestra," paparnya.

Ekspresi Karya Gemilang akan digelar di Jakarta pada tanggal 10 Desember 2012 di Mata Elang International Stadium yang kemudian dilanjutkan di Lapangan Batrai P Kodam, Pekanbaru pada tanggal 12 Desember 2012, dan Stadion Lambung Mangkurat, Banjarmasin pada tanggal 14 Desember 2012.

Menariknya, perhelatan akbar ini disuguhkan tanpa menarik biaya apapun bagi penontonnya. Pihak Minamas menyediakan sekitar 10.000 tiket undangan bagi para penonton yang berminat menyaksikan sajian spektakuler kolaborasi budaya dua negara ini.

Bagi para calon penonton yang berminat menyaksikan konser ini dapat langsung menghubungi kantor Synergism di nomer telepon 021-75910791.

22.14 | 0 komentar | Read More

Angkat Besi Susun Formasi Kejar Empat Emas


JAKARTA, Kompas.com - Cabang olahraga angkat besi tengah menyusun formasi dengan menyiapkan dua lapis dalam setiap kelas untuk mengejar target empat emas pada SEA Games 2013.

"Untuk mencapai empat emas, saya menyiapkan dua lapis pada kelas andalan," kata pelatih nasional, Lukman, saat dihubungi lewat telepon, Senin (26/11/2012).

Target itu merupakan hasil dari rapat koordinasi teknis yang digelar Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) di Gunung Geulis, Bogor, pada 19-21 November.

Empat kelas andalan tersebut terdiri dari tiga kelas putra dan satu kelas putri, yaitu kelas 62 kilogram yang diisi Eko Yuli Irawan pada lapis pertama dan Muhamad Hasbi di lapis kedua. Selanjutnya kelas 69 kilogram diperkuat oleh Triyatno sebagai lapis pertama dan lapis kedua yakni Deni dan I Ketut Aryana.

Sementara itu, pada kelas 77 kilogram terdapat Sando Weldemar Nasution dan Edi Kurniawan. Dan pada kelas putri hanya Sinta Darma Riyani yang diandalkan di kelas 63 kilogram.

Lukman mengatakan, ada rencana merombak formasi untuk memperluas peluang emas yakni menggeser Sando atau Edi ke kelas 85 kilogram, kemudian menaikkan kelas Triyatno ke kelas 77 kilogram.

"Hal itu agar peluang emas lebih dari empat," ujar mantan atlet angkat besi nasional itu.

Pada SEA Games 2011 lalu, cabor angkat besi berhasil mendulang empat medali emas pada kelas 62 kilogram oleh Eko, kelas 69 kilogram dari Triyatno, kelas 77 kilogram lewat raihan Sando, dan kelas putri +69 dari Novita Sherly.

Sementara itu, Triyatno, peraih medali perak Olimpiade 2012 London mengaku belum mengetahui rencana pergeseran kelasnya. Tetapi, Triyatno yang masih menjalani masa rehat akibat cedera yang dialaminya jelang Olimpiade 2012 itu mengaku siap dengan keputusan apapun.

"Saya belum mendapat konfirmasi dari Pak Lukman tetapi saya harus siap jika memang akan dinaikkan kelasnya," ujar pria asal Lampung itu.

Ia menambahkan, "yang pasti tantangannya tentu akan lebih berat."

Sedangkan atlet andalan lainnya, Eko, mengaku siap merebut kembali medali emas yang sudah ia raih selama tiga kali mengikuti SEA Games.

"Soal target tidak masalah, kalau tidak dikasih target pun saya sudah menargetkan sendiri untuk meraih emas. Saya kan sudah dapat tiga emas dari tiga kali SEA Games masa sekarang targetnya tidak emas," kata Eko.

Eko, yang berhasil menyabet medali perunggu saat Olimpiade 2012 itu baru akan mulai latihan Januari nanti karena masih menjalani masa pemulihan pada tulang keringnya yang sudah dialami sejak persiapan Olimpiade.







Editor :


Aloysius Gonsaga Angi Ebo









22.04 | 0 komentar | Read More

Urusan "Cengek" Cuma Datangkan Untung


KOMPAS.com - Wajah Subandi tampak cerah kalau bercerita soal cabe rawit. Tanaman yang nama Latinnya  Capsicum frutescens ini lebih akrab di telinga orang Sunda, Jawa Barat dengan sebutan cengek. "Cengek  saya geluti setelah pensiun," ujar pria kelahiran Karawang ini di Bekasi pada Senin (26/11/2012).




Menurut Sri Suharti, perempuan harus menguasai ilmu dari sandal jepit sampai jepit rambut




Subandi yang pensiun pada Mei 2011 sebagai pegawai negeri sipil (PNS) ini adalah satu dari dua nasabah Program Daya Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk Kota Bekasi yang terbilang sukses memanfaatkan dana kredit dari Program Daya. Rekan Subandi lainnya adalah Sri Suharti.


Menurut Daya Head PT Bank BTPN Tbk David Freddynanto secara nasional sampai dengan 30 September 2012, Program Daya sudah menjangkau 1.053.945 penerima manfaat. Angka ini meningkat 53 persen ketimbang setahun silam.


David menambahkan, Program Daya mengusung tiga pilar utama. Pertama Daya Sehat Sejahtera dan Daya Tumbuh Komunitas. "Program Pak Subandi ini lengkapnya bernama Daya Tumbuh Usaha," terang David.


Subandi bercerita dirinya memilih cabe rawit sebagai usahanya pascapensiun. Secara khusus, menurutnya, usaha penanaman cabe rawit cuma mendatangkan untung. "Enggak ada yang rugi menanam cabe rawit," katanya.


Alasan Subandi simpel saja. Orang Indonesia gemar sekali makanan pedas. Sementara, cabe rawit adalah sumber rasa pedas paling dipilih masyarakat Indonesia. "Pasarnya pun lebih mudah," tutur pemilik tahun kelahiran 1955 ini.


Berbekal keyakinan itu, Subandi memang bekerja giat untuk mengembangkan usahanya. Alhasil, dalam kurun waktu dua tahun, bapak dua anak ini mampu memanen sekitar 1 ton cabe rawit. Modal awalnya di kisaran Rp 9 juta hingga Rp 12 juta itu bisa berkembang berlipat. "Saya bisa mendapat uang sekitar Rp 24 juta," kata warga Perumnas III Bekasi Timur ini.


Sandal jepit hingga jepit rambut


Sementara itu, kisah keberhasilan Sri Suharti lain lagi. Pensiunan Pemprov DKI di bidang kesehatan ini sejak muda memang punya prinsip unik. "Perempuan harus menguasai ilmu dari sandal jepit sampai jepit rambut," katanya sumringah.


Ia mengatakan, dirinya adalah seorang bidan. Tapi, lantaran kesukaannya pada olah raga, ibu tiga cucu ini mengajar senam sejak 1997. "Ini hobi yang saya jalani dan menghasilkan uang," ujar istri dari Rusdi Ramelan ini.


Sri sampai kini masih mengajar senam untuk para lanjut usia anggota komunitas nasabah purnabakti Bank BTPN Bekasi. Setiap minggu pertama Hari Sabtu dan minggu ketiga Hari Jumat dalam bulan, Sri mengisi jadwal senam itu.


Selain senang berolah raga, tutur kelahiran Rawa Badak, Tanjung Priok, Jakarta Utara 57 silam itu, dirinya juga punya minat di bidang katering. Bisnis inilah yang kini dijalani melalui program Bank BTPN tersebut di atas. "Modal dari bank waktu itu Rp 50 juta," katanya.


Lebih lanjut, Sri menerangkan, bisnis katering ini dijalankan bersama adik kandungnya di kawasan Margahayu, Bekasi Timur sejak 2011. Dirinya menginvestasikan dana sementara adiknya yang menjalankan bisnis. "Kalau pesanan sedang bagus, saya bisa mendapat uang hingga Rp 15 juta," kata warga Harapan Jaya, Bekasi Utara.


Saat ini, Sri mengaku mematok dua terget untuk pengembangan usaha. Yang pertama, dirinya ingin memperbesar usaha pelayanan kesehatan di bidang kebidanan.


Sementara, target satu lagi adalah memperbesar usaha tempat senam. Menurutnya, bidang ini terbilang kecil risikonya. "Namun, peminatnya banyak karena sekarang banyak ibu-ibu, khususnya, yang sadar akan kesehatan," demikian Sri Suharti menuturkan harapannya.


22.03 | 0 komentar | Read More

Ditembak Pencuri, Korban Tak Lapor Polisi

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 25 November 2012 | 22.53


JAKARTA, KOMPAS.com — Warnet Prima di Jalan Teratai Putih Raya, RT 03 RW 04, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (24/11/2012), disatroni kelompok pencuri kendaraan bermotor. Salah seorang pelaku melepaskan tembakan ke arah korban setelah memergoki hendak mencuri motornya. Sayangnya, sang korban enggan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian karena motornya tak jadi dicuri.


Muhammad Rasyid (22), penjaga warnet yang buka 24 jam itu, menuturkan, pelaku pencurian berjumlah empat orang. Mereka beraksi pukul 06.00. Saat kejadian, di dalam warnet berlantai dua tersebut terdapat sekitar 20 pengunjung, salah satunya adalah Pryan alias Jong (22) yang nyaris menjadi korban kenekatan pelaku pencuri.


"Ketahuannya dari (kamera) CCTV, ada yang lagi ngutak-ngutik motor Jong. Dia langsung lari keluar sama teman-temannya. Tapi, pelaku langsung dorong sampai si Jong jatuh," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Minggu (25/11/2012) malam.


Menurut Rasyid, Jong dan rekan-rekannya yang hendak menghalau aksi pencurian sebenarnya hampir meringkus pelaku. Namun, dalam beraksi, pelaku rupanya tak sendirian. Hal itu diketahui begitu pelaku berlari ke tiga pelaku lain yang telah menunggu masing-masing di dua motor.


Melihat pelaku melarikan diri ke arah Kanal Banjir Timur (KBT), Jong dan rekannya masih ingin untuk meringkus pelaku dengan mengejarnya. Saat itulah insiden penembakan terjadi.


"Satu pelaku dari arah kiri ada yang ngelepasin tembakan. Kelihatan nembaknya asal-asalan karena yang kena tembok warnet. Kalau di CCTV cuma tangannya doang yang kelihatan, anak-anak takut pada masuk lagi ke dalam," kata Rasyid.


Rasyid mengatakan, dia hanya melihat pelaku yang mengutak-ngutik motor Honda Vario dengan nomor polisi B 6630 TKL itu, yakni bertopi, berjaket hitam, berbadan kurus dan tinggi, tetapi berbadan tegap. Soal wajah, ia mengaku tak melihat jelas karena ditutupi masker.


"Pelaku yang lainn nggak kelihatan karena kejadiannya cepat dan nggak kelihatan di dalam CCTV. Karena pas nembak itu kami di dalam semua," katanya.


Atas musibah tersebut, korban diketahui enggan melaporkannya ke pihak kepolisian, dalam hal ini, Kepolisian Sektor Metro Duren Sawit. Pasalnya, korban menganggap motornya tidak jadi dicuri dan dirinya tak menjadi korban penembakan.


Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit Kompol Imran Gultom membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, jika ada peristiwa semacam itu, masyarakat diimbau untuk melapor kepada pihak kepolisian agar bisa ditindaklanjuti, selain juga dapat memudahkan penyelidikan aparat.


"Setelah kejadian, korban memang tak melapor. Tapi, berdasarkan informasi masyarakat, kami ke TKP. Kami sudah ambil CCTV, dari situ kami tetap menyelidiki," ujarnya.






Editor :


Hertanto Soebijoto









22.53 | 0 komentar | Read More

Ketika Para Kartini Beraksi dari Atap Gedung KPK


JAKARTA, KMPAS.com — Olahraga ekstrem tak hanya digemari kaum pria. Para wanita ini pun berani melakukannya, bahkan di usia mereka yang sudah tidak muda lagi. Mereka yang tergabung dalam komunitas Kartini Petualang (Karpet) ikut berpatisipasi dalam kampanye antikorupsi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, Minggu (25/11/2012).


Tak tanggung-tanggung, mereka ikut meluncur dari atap Gedung KPK menggunakan teknik melintas pada sebuah tali atau dikenal dengan single rope technique (SRT).


Tiga tali di sisi kiri, tengah, dan kanan menjuntai dari atap Gedung KPK hingga ke bawah. Laurike (52), Vita Cecilia (43), dan Ellyn Saputra (51) bersiap melintasi masing-masing tali. Setelah alat descending (alat untuk menuruni tali) dipasang, mereka pun perlahan menuruni gedung. Posisi mereka saat itu bergantungan di tali dan hanya bertumpu pada sebuah alat descending.


Ada yang turun setinggi 20 meter atau hingga lantai 3 gedung. Ada pula yang mendarat di halaman Gedung KPK atau tingginya sekitar 30 meter.


Mereka turun setelah tim dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) wilayah DKI Jakarta berhasil membentangkan spanduk raksasa berwarna merah-putih bertuliskan “Berani Jujur Hebat”. Spanduk berukuran 20 x 20 meter itu kini telah menutupi bagian sebelah kanan Gedung KPK.


Tak tampak rasa takut di wajah mereka. Rupanya, mereka sudah biasa melakukan olahraga ekstrem. Beberapa di antara mereka adalah jebolan mahasiswa pencinta alam  (mapala) dan klub pencinta alam Wanadri.


“Kebetulan kami memang tim pendaki. Ada beberapa gunung yang kami daki menggunakan teknik serupa,” ujar  anggota Karpet, Yta Gultom (56), saat berbincang-bincang dengan Kompas.com.


“Di Gedung KPK ini kami memang diajak untuk berpartisipasi. Sudah latihan turun dari gedung sehari sebelumnya,” kata Laurike.


Olahraga ekstrem yang sering dilakukan mereka adalah mendaki gunung. Mulai dari Gunung Gede-Pangrango, Gunung Semeru, Gunung Tambora, Gunung Agung, Gunung Rinjani, hingga Gunung Kerinci sudah mereka jelajahi. Tak hanya gunung berapi di Indonesia, gunung bersalju pun sudah didaki oleh Karpet.


Karpet juga kerap merayakan Hari Kartini di puncak gunung. Mereka pernah merayakannya di pegunungan Himalaya, Nepal. Selain itu, mereka juga pernah mendaki Gunung Kinabalu di Malaysia, Gunung Rainier di Amerika, hingga mengibarkan bendera Merah Putih di Gunung Damavand, Iran. Pendakian terakhir mereka adalah ke Gunung Kilimanjaro di Afrika, yakni mencapai Puncak Uhuru, pada 27 September 2012 lalu.








Editor :


Hertanto Soebijoto









22.41 | 0 komentar | Read More

Elf Dinobatkan Sebagai Best Kpop Fans di Yahoo! OMG Awards


Penggemar SuJu di konser SMTown

Penggemar SuJu di konser SMTown (sumber: Yanuar Rahman/Beritasatu.com)




Terpilihnya Elf sebagai kelompok penggemar Kpop terbaik semakin menegaskan betapa fanatiknya para penggemar boyband asal Korea tersebut



Dalam perhelatan Yahoo! OMG Awards yang berlangsung, Sabtu (24/11) di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Elf (sebutan bagi penggemar Super Junior) dinobatkan sebagai Best Kpop Fans dengan perolehan suara 53 persen atau 33.068 suara, mengalahkan para pesaingnya, kelompok penggemar Kpop lainnya yang ada di Indonesia.



Terpilihnya Elf sebagai kelompok penggemar Kpop terbaik semakin menegaskan betapa fanatiknya para penggemar boyband asal Korea, Super Junior tersebut.



Total, sebanyak 855.386 suara tercatat di Yahoo! OMG dalam periode 4 minggu, sejak 22 Oktober hingga 21 November 2012 untuk acara online pertama di Indonesia yang menghadirkan selebriti Indonesia yang paling populer di situs Yahoo!



Acara tahunan Yahoo! OMG Awards ini memberikan penghargaan kepada pemenang dari 100 nominasi di 20 Kategori yang dipilih melalui pencarian yang paling banyak dan dengan cara pemberian suara di situs Yahoo! OMG.



Dalam ajang tersebut, Agnes Monica meraih penghargaan terbanyak, yakni di 4 kategori, sebagai Most Wanted Female, Most Stylish, Most Inspiring dan Outstanding International Achievement.


22.14 | 0 komentar | Read More

Diludahi karena Dianggap Berkhianat




Diludahi karena Dianggap Berkhianat





Minggu, 25 November 2012 | 21:21 WIB












JAKARTA, Kompas.com — Munas PP Pelti di Manado ditandai dengan insiden saat seorang pengurus provinsi diludahi karena dianggap membelot.

Munas yang berakhir, Minggu (25/11/2012), ditandai dengan persaingan di antara dua calon, Wibowo Suseno "Maman" Wirjawan dan Jaffar Hafsah. Sementara seorang calon lainnya, Wailan Walalangi gugur karena tidak mendapat dukungan dari satu pun pengurus provinsi.

"Mengenai siapa yang diludahi, saya tidak usah menyebutnya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PP Pelti August Ferry Raturandang saat dihubungi lewat telepon.

Wibowo Suseno Wirjawan atau lebih dikenal dengan nama Maman Wirjawan yang akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) periode 2012-2017 mengatakan siap membawa petenis Indonesia menuju kelas dunia.
    
"Saya akan fokus untuk mencetak petenis dunia untuk yunior, sementara yang senior seperti Christopher Rungkat akan dioptimalkan dan terus didorong," kata Maman, Minggu.
    
Langkah pertama yang akan ia lakukan, lanjut Maman, adalah menyusun program sesegera mungkin untuk mencari sponsor. Nantinya sponsor tersebut digunakan sebagai modal untuk mengirim para petenis turnamen ke luar negeri.  "Kami harus kerja keras," ujarnya.
    
Maman terpilih sebagai Ketua Umum PP Pelti setelah unggul 18 suara dari 34 hak suara pada musyawarah nasional (munas) 2012 yang berlangsung di Manado, Minggu. Ia mengalahkan Jaffar Hafsah yang hanya mendapatkan 16 suara. Sementara calon lain yang sempat mengajukan diri, Wailan Walalangi, tidak masuk ke bursa pemilihan karena tidak mendapat dukungan satu pun dari pengurus provinsi.
    
Mantan Deputi Keuangan BP Migas itu menggantikan ketua umum sebelumnya, Martina Widjaya, yang telah menjabat selama dua periode. Ia mengaku belum bisa membicarakan hal teknis terkait program kerjanya.
    
"Untuk masalah teknis seperti lapangan tempat latihan, misalnya, belum bisa saya bahas sekarang, masih harus dipelajari dulu," ujar kakak dari Menteri Perdagangan Gita Wirjawan itu.







Editor :


A. Tjahjo Sasongko















22.04 | 0 komentar | Read More

Indosat Raih IICD 2012 Corporate Governance Award




Indosat Raih IICD 2012 Corporate Governance Award





Penulis : Haryo Damardono | Minggu, 25 November 2012 | 17:40 WIB












JAKARTA, KOMPAS.com - Indosat kembali meraih penghargaan IICD 2012 Corporate Governance Award, untuk kategori Best Corporate Governance Non Financial Sector.


Penghargaan ini diperoleh Indosat untuk ketiga kalinya, setelah berturut-turut meraih penghargaan yang sama tah un 2010 dan 2011.


IICD 2011 corporate governance award merupakan penghargaan yang didasarkan penilaian Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD), mengenai praktik corporate governance perusahaan terbuka di Indonesia.


IICD tahun ini bekerja sama dengan Majalah Investor, memberikan penghargaan Corporate Governance Terbaik 2012, sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan-perusahaan yang berkomitmen dalam menerapkan GCG di perusahaannya.


"Kami bergembira menerima penghargaan ini. Penghargaan ini sebagai bukti bahwa Indosat merupakan salah satu perusahaan terbaik yang menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).


"Indosat yakin bahwa penerapan tata kelola perusahan yang baik adalah kunci peningkatan pertumbuhan dan menjamin keberlanjutan usaha," kata Indar Atmanto, Chief Corporate Services Officer Indosat, Minggu (25/11/2012) dalam siaran pers.



















22.03 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger