Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Aktor Alex Komang Dikabarkan Meninggal

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 13 Februari 2015 | 22.14


Semarang - Aktor kawakan Alex Komang, 54 tahun, menghembuskan nafas terakhir dalam perawatan medis di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/2) petang, demikian informasi yang beredar di kalangan wartawan.


Sejak kemarin Alex menjalani perawatan di RSUP Dr Kariadi dan berada dalam kondisi kritis, dengan ditopang alat bantu pernafasan. Sebelumnya dia didiagnosa mengalami gangguan lever.


Kabar duka meninggalnya Alex yang beredar menyebut sumbernya dari mantan aktor dan sutradara Theo Pakusadewa.


"Innalillahi wa innalillahi rojiun. Telah berpulang aktor hebat Indonesia Alex Komang jam 8.00 malam ini di RS Karyadi Semarang," demikian pesan tertulis yang beredar.


Film-film tenar yang dibintangi Alex termasuk Doea Tanda Mata (1985), Secangkir Kopi Pahit (1985) dan Ibunda (1986). Masa keemasan Alex sering dikaitkan dengan kedekatannya pada sutradara film legendaris Teguh Karya.


Penulis: Heru Andriyanto/HA


22.14 | 0 komentar | Read More

Soal Jodoh, Elvira Devinamira Tak Punya Kriteria Khusus

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 11 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira tak punya kriteria khusus bagi pria yang akan menjadi pendampingnya nanti.


"Jodoh itu akan datang seiring dengan perjalanan hidup kita. Pada akhirnya nanti kita akan benar-benar menemukan siapa yang menjadi laki-laki yang tepat untuk kita," ujar peraih Top 15 dan Best National Costume Miss Universe 2015 ini,di Jakarta, Rabu (11/2).


Saat ini, kata Elvira, ia tidak merasa ada laki-laki yang merasa minder mendekatinya. Ia pun tidak pernah menetapkan kriteria orang yang harus didekatinya.


"Kalau saya suka dan ingin berkomitmen ya kenapa tidak. Tidak ada batasan harus dekat dengan yang seperti apa," katanya.


Dalam hal pertemanan pun, ia tidak pernah membatasi diri. Bahkan, bila awalnya berteman, namun kemudian berlanjut ke hubungan lebih serius ia pun tidak menampiknya.


"Kalau awalnya berteman tapi kemudian cocok dan berlanjut, ya jalanin saja," kata Elvira.


Penulis: Kharina Triananda/LIS


22.14 | 0 komentar | Read More

Mendiang Rinto Harahap Dimata Jajang C Noer

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 10 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Meninggalnya musisi senior Rinto Harahap membuat duka yang mendalam bagi dunia musik tanah air. Hal itu juga yang dirasakan artis senior Jajang C Noer yang menyempatkan diri datang ke rumah almarhum Rinto Harahap di Jalan Bango 2, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (10/2).


Baginya, pria kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 10 April 1949 itu merupakan musisi yang berbakat dan mampu menyesuaikan dengan kondisi zaman saat dirinya menciptakan sebuah karya.


"Hanya dia yang bisa menciptakan lagu cocok untuk setiap orang. Dia mudah ciptakan lagu yang sederhana, tapi cocok dan pas," ungkap Jajang.


Lebih lanjut dijelaskan Jajang, sosok seorang Rinto Harahap yang dikenalnya selama ini sebagai sosok yang baik dan lugas saat menjalin persahabatan dengan siapapun serta tak pernah memandang senior dan junior.


"Orangnya baik sekali, dia rendah hati. Rakyat yang sangat merakyat dan humoris. Saya sering bilang tampang Rambo tapi hati Rinto," ujarnya.


Jajang pun berharap dimasa depan lahir sosok seperti Rinto.


"Berharap Indonesia punya sosok Rinto Harahap lain yang mampu menjadi suri tauladan bagi industri musik dan kemajuan musik tanah air. Dan untuk bang Rinto saya hanya bisa ucapkan selamat jalan dan semoga damai di atas sana," tutupnya.


Penulis: Chairul Fikri/AF


22.14 | 0 komentar | Read More

Konsumsi Sabu-sabu, "Drummer" Gong2000 Dibekuk Polisi

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 09 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Aparat Polres Metro Jakarta Selatan membekuk drummer grup band Gong2000, P Yahya Karya Konseptianto (57), yang diduga mengonsumsi narkoba bersama temannya Erwinda dan Sarah.


"Saat kami geledah ditemukan narkoba jenis sabu-sabu di rumahnya," kata Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Hando Wibowo, di Jakarta, Senin (9/2).


Petugas menangkap ketiga tersangka di kawasan Puri Mutiara, Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (6/2) sekitar pukul 20.00 WIB.


Hando mengatakan, pihaknya telah memeriksa intensif ketiga tersangka dan hasil tes urine menunjukkan positif mengandung amphetamine atau mengonsumsi sabu-sabu.


Hando menjelaskan, awalnya petugas mendapatkan informasi adanya transaksi sabu-sabu di salah satu tempat hiburan malam.


Informasi itu menyebutkan tersangka Erwinda dan Sarah berkunjung ke rumah Yahya untuk mengonsumsi sabu-sabu.


Selanjutnya, petugas menindaklanjuti informasi itu dan menyelidiki sasaran ke lokasi kejadian.


Kemudian, petugas menemukan barang bukti berupa tiga paket sabu-sabu, empat buah alat hisap (bong), dan alat timbangan.


Hando menyatakan, petugas mengembangkan kasus tersebut guna mengejar bandar yang memasok sabu-sabu ke musisi senior tersebut.


Penulis: /EPR


Sumber:Antara


22.14 | 0 komentar | Read More

Lewat Film "Birdman", Inarritu Raih Gelar Sutradara Terbaik

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 08 Februari 2015 | 22.14


Los Angeles - Sutradara film asal Meksiko, Alejandro G. Inarritu, berhasil menyabet gelar bergengsi "Directors Guild Award" (GDA) untuk film satir arahannya "Birdman". Raihan gelar ini, semakin meningkatkan peluang dirinya dan film yang disutradarainya, untuk bisa menyabet gelar di ajang Oscar, yang akan berlangsung dua minggu kedepan.


Penghargaan "Directors Guild Awards" merupakan ajang yang disebut-sebut sebagai cerminan dari ajang Academy Award. Maklum saja, 10 dari 11 kali penyelenggaraa Oscar terakhir selalu menunjuk pemenang yang sama dengan ajang DGA.


"Aku tidak pernah berharap dalam hidup saya untuk bisa berada di sini malam ini, dan berbicara dihadapan Anda semua," kata Inarritu, 51, saat berbicara di atas panggung bersama pemenang DGA tahun lalu, rekan sutradara lainnya asal Meksiko, Alfonso Cuaron.


Adapun nominator lain untuk penghargaan DGA tahun ini adalah sutradara pemenang dua kali, Clint Eastwood yang menyutradarai film drama "American Sniper", Richard Linklater untuk film "Boyhood", Morten Tyldum lewat "The Imitation Game" dan Wes Anderson yang merupakan sutradara "The Grand Budapest Hotel."


Penulis: Feriawan Hidayat/FER


Sumber:Reuters


22.14 | 0 komentar | Read More

Bambang Gentolet: Djudjuk Jadi Panutan di Srimulat

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 07 Februari 2015 | 22.14


Solo - Salah satu pelawak senior anggota Srimulat Bambang Gentolet (74) menyatakan, almarhumah Djudjuk Djuwariyah semasa hidupnya sosok seorang pemimpin yang menjadi panutan bagi anggota Grup Srimulat.


"Wafatnya Mbak Djudjuk bukan hanya kami yang merasa kehilangan seorang sosok komedian legendaris, tetapi saya kira secara nasional juga kehilangan primadona Srimulat itu," kata Bambang Gentolet, saat mengantarkan jenazah Djudjuk diperistirahatan terakhir di Tempat Pemakaman Umum Astana Bonoloyo Solo, Sabtu (7/2) siang.


Ia menuturkan, yang sangat berkesan saat lawan main di grup Srimulat dengan Djudjuk, ketikan dirinya ditampar pipinya dua kali oleh almarhumah.


"Saya ditampar oleh Mbak Djudjuk sungguhan dan terasa sakit. Namun, saya tidak apa-apa itu, dalam banyolan Srimulat dan membuat penonton ketawa sehingga rasa sakit menjadi tidak terasa," ujarnya.


Hal tersebut juga dirasakan oleh pelawak senior asal Yogyakarta Marwoto Kawer dan Yati Pesek yang merasa kehilangan sosok Djudjuk.


"Mbak Djudjuk ini juga menjadi panutan pelawak juniornya, disiplin dan selalu konsisten dalam penampilan di grup Srimulat. Saya dulu pernah menjadi tamu istimewa di Srimulat saat di Surabaya," ucap Marwoto.


Almarhumah Djudjuk yang dilahirkan di Surakarta pada tanggal 20 Maret 1947 pertama bergabung dengan Srimulat di Surabaya, 1968 sebagai penari. Almarhumah menikah dengan pendiri Srimulat, yakni Teguh Slamet Rahardjo pada 1970.


Almarhumah meninggalkan empat orang anak yakni Eko Saputro, Ari Wibowo, Mia Permata, dan Sintia Perdana serta sembilan cucu.


Penulis: /FIR


Sumber:Antara


22.14 | 0 komentar | Read More

Reza Rahadian Pilih Film Berdasarkan Intuisi

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 05 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Aktor Reza Rahadian dikenal selalu bermain dalam film yang berkualitas dan diterima oleh penonton. Reza sepertinya tidak pernah bermain dalam film yang "aneh".


Meski demikian, Reza mengaku dirinya bukanlah sosok yang pemilih dalam menerima tawaran film. Aktor Terbaik Festival Film Indonesia (2013) itu tidak pernah membuat dirinya ekslusif, harus bermain dengan sutradara atau aktor dan aktris tertentu.


"Soal picky, saya nggak pernah pilih siapa orang film yang saya mau untuk kerja bareng," kata Reza yang ditemui di peluncuran film Kapan Kawin? di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (5/2).


Menurut Reza dirinya membuka diri untuk bekerjasama dengan sineas-sineas baru. Dalam menerima tawaran film, Reza mendasarinya dengan intuisi. Jika intuisinya berkata bahwa film ini cocok dengannya, maka Reza bakal langsung teken kontrak.


"Kalau saya bukan berdasarkan film itu harus bagus. Tapi berdasarkan intuisi. Saya suka, saya baca skenarionya, saya bisa bentuk karakter baru yang saya mainkan, ya akan saya ambil kesempatan itu. Nggak ada syaratnya filmnya harus bagaimana," terang Reza.


Penulis: Rizky Amelia/CAH


22.14 | 0 komentar | Read More

Dewan Kesenian Balikpapan Bakal Gelar "Kampoeng Seni 2015"

Written By Luthfie fadhillah on Rabu, 04 Februari 2015 | 22.14


Balikpapan - Dewan Kesenian Balikpapan (DKB) memeriahkan Hari Jadi ke 118 Kota Balikpapan yang jatuh pada 10 Februari, dengan menggelar acara seni dan budaya bertajuk "Kampoeng Seni 2015".


"Acara yang bertempat di Monumen Perjuangan Rakyat (MONPERA) Balikpapan itu akan dibuka Minggu (15/2) sekitar pukul 10.00 Wita hingga selesai," kata Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut Teguh Suwito di Balikpapan, Rabu (4/2).


Ia mengatakan pergelaran tersebut untuk memperkenalkan beragam kesenian daerah yang ada di Kota Balikpapan kepada masyarakat luas.


"Kegiatan ini juga bertujuan melestarikan seni budaya Bangsa Indonesia agar nantinya tidak punah dan dicaplok serta diakui oleh bangsa luar sebagai kesenian milik mereka," kata Teguh.


Adapun kegiatan yang akan ditampilkan pada kegiatan tersebut, antara lain pergelaran tarian Hudoq dan Barong Sai, kesenian tradisional Kuda Lumping dan Reog.


Selain itu, akan digelar Festival Band se-Kalimantan Timur, lomba baca puisi tingkat SMP dan SMA, lomba melukis dan mewarnai tingkat PAUD, TK, SD dan SMP.


Penulis: /LIS


Sumber:Antara


22.14 | 0 komentar | Read More

Nugie: Lagu Anak-anak Masih Kurang Diapresiasi

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 03 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Penyanyi Nugie menyayangkan bahwa industri musik di Indonesia masih sulit menerima lagu anak-anak. Hal itu terbukti saat band, The Dance Company, dimana Nugie adalah salah satu personelnya, mengeluarkan album The Dance Company for Kids yang ternyata album tersebut kurang diapresiasi oleh berbagai pihak.


"Contohnya pihak televisi mengatakan bahwa tidak ada segmennya untuk lagu-lagu kita, padahal mereka punya program acara pencarian bakat anak-anak. Tapi, ternyata di acara tersebut tidak diperdengarkan lagu anak-anak," pungkas Nugie pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (3/2).


Album mereka yang berisi delapan lagu anak-anak tersebut juga ditolak di beberapa radio dengan alasan yang sama. Dengan begitu, Nugie mengatakan bahwa memasarkan lagu anak-anak termasuk perjuangan The Dance Company untuk memberi hiburan yang pas untuk anak-anak.


"Ya itulah yang terjadi di industri musik kita. Sangat disayangkan," imbuh Nugie.


Namun begitu, Nugie mengatakan bahwa isu yang menyangkut anak-anak adalah prioritas baginya. Jadi, ia akan selalu berusaha ikut serta dalam aktifitas apapun yang menyangkut anak-anak.


Penulis: Kharina Triananda/AF


22.14 | 0 komentar | Read More

Tarian "Soundtrack" Ufa Sofura dalam "Cerita Cinta Dance Cinema"

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 01 Februari 2015 | 22.14


Jakarta - Terinspirasi dari soundtrack film-film fenomenal Indonesia, Ufa Sofura seorang penari dan koreografer memadukan tarian melalui pertunjukan bertajuk Cerita Cinta Dance Cinema di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Minggu (1/2).


Tarian dapat menginterpretasikan suatu situasi, bahkan soundtrack film sekalipun bisa menjadi ide untuk seseorang menciptakan tarian. Dengan film ber-genre drama atau drama percintaan, Ufa menghadirkan tari-tarian indah bertemakan cinta.


Cinta di sini bukan hanya sekedar cinta sepasang kekasih pada umumnya, tetapi juga meliputi cinta agama, cinta keluarga, cinta sekolah, cinta persahabatan, cinta bangsa dan juga cinta budaya.


Ufa Sofura berkolaborasi dengan penari-penari dari berbagai manajemen dan sekolah tari di Jakarta, meliputi Gigi Art of Dance, MOU, P7 Crew, USDC, Alpha Plus, Interlude, Steps Dance Academy, dan Forever Dance Crew. Mereka semua digabungkan agar dapat menjalin kerja sama dan saling memotivasi antara sesama manajemen tari yang cukup berperan di industri tari.


Pertunjukan berdurasi 40 menit ini dibuka dengan tarian lagu Jagoan dari film Petualangan Sherina yang ditampilkan oleh tiga penari wanita dan tiga penari pria, lengkap dengan kostum seragam SD serta tas sekolahnya.


Kemudian dihadirkan juga tarian lagu Di Mana Malumu yang ditampilkan oleh lima wanita, sesuai dengan tokoh-tokoh yang ada di film Ada Apa Dengan Cinta.


Selain itu, Ufa dan Collaboration of Dancers juga menyuguhkan tari-tarian dari lagu seperti Jalan Cinta dari film Ayat Ayat Cinta, Merpati yang Terluka dari film 7hari/24jam, Cinta Sejati dari film Habibi Ainun, dan Mengejar Matahari dari film Mengejar Matahari.


Selain itu, juga Cinta Terlarang dari film Arisan, Instrumen Betawi dari film Ca Bau Kan, Instrumen Jawa dari film Sang Penari, Gie dari film Gie, Indonesia Tanah Air Beta dari film Soekarno, dan Laskar Pelangi dari film Laskar Pelangi.


“Saya sangat antusias sekali menggabungkan beberapa komunitas tari Indonesia. Saya harap kami dapat terus bersatu memajukan dan mengembangkan seni tari di Indonesia. Semoga para penonton dapat terhanyut ke dalam gerak tarian yang menggambarkan arti lagu, “ ujar Ufa Sofura.


Dari sekedar hobi sewaktu sekolah hingga memulai menjadi penari industri di tahun 2007 hingga saat ini, Ufa Sofura sudah mendapatkan berbagai penghargaan sebagai Best Dancer.


Ufa juga berpengalaman dalam menari untuk beberapa acara dan pertunjukan seperti menari untuk misi budaya di Amerika dan berbagai pertunjukan musikal. Ia juga mendapat beasiswa dari Shine with Charm untuk mengikuti workshop tari intensif Urban Dance Camp di Lörrach, Germany.


Kegiatannya saat ini adalah mengajar di Gigi Art of Dance sebagai pengajar tetap dan menjadi freelance choreographer di berbagai acara.


Penulis: Eko Priyatmono/EPR


Sumber:PR


22.14 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger