Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Briptu Ruslan Ceritakan Kronologi Perampasan Motor

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 14 September 2013 | 22.53






JAKARTA, KOMPAS.com
- Anggota Sabhara Mabes Polri, Briptu Ruslan Kusuma, menceritakan kronologi perampasan sepeda motornya di Arema Car Wash, Jalan Raya Pekapuran, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (13/9/2013) malam.

Penuturan tersebut diungkapkan ibunya, Oni Supartini (70), usai menjenguk Ruslan di ICU RS Sukanto, Jakarta, tempat Briptu Ruslan dirawat, Sabtu (14/9/2013).

"Tadi pagi dia baru cerita ke saya. Kalau semalam, saya enggak bisa bertemun karena masih dioperasi dan dijaga sama polisi. Apalagi, semalam saya pingsan," ujar Oni.

Menurut cerita Oni, Ruslan mengatakan bahwa sekitar pukul 19.00 WIB, ia sedang duduk menunggu sepeda motor jenis Kawasaki Ninja 250 cc miliknya dicuci. Saat itu, Ruslan hanya mengenakan celana pendek dan kaos.

Saat itu, tempat pencucian mobil-motor tampak sepi. Hanya ada beberapa pegawai dan seorang sopir dengan angkotnya.

Tiba-tiba, seorang pria tak dikenal yang dibonceng rekannya turun dari sepeda motor. Pria tersebut menanyakan pemilik Ninja 250 cc berwarna oranye tersebut kepada tukang cuci. 

"Ini motor siapa?" Dia tanya ke tukang cuci
"Ini motornya bapak ini (sambil menunjuk Ruslan)," jawab tukang cuci. 

Lalu satu orang lainnya mendekati Ruslan.

"Mana kunci motor?" katanya.
"Kunci motor siapa?" jawab Ruslan.

Lalu, orang itu merampas kunci sepeda motor. Saat diambil, Ruslan sempat melawan. Tahu-tahu orang itu menembak Ruslan. Karena ditembak, Ruslan langsung loncat dan berguling-guling di lantai. Pelaku langsung menyalakan motor lalu kabur.

Masih menurut cerita Ruslan kepada Oni, bahwa ada empat pelaku menggunakan dua sepeda motor.

"Yang dua orang di seberang jalan pakai motor, yang satu dibonceng motor itu yang nyamperin Ruslan," tutur Oni.

Setelah ditembak dan motornya dibawa kabur, Ruslan dilarikan ke Rumah Sakit Sentra Medika. Tak lama mendapat perawatan di rumah sakit tersebut, Ruslan dipindahkan ke Rumah Sakit Sukanto, Kramat Jati. Ruslan baru bisa memberikan kesaksiannya setelah proyektil peluru di kaki kanannya diangkat dokter.(Abdul Qodir)





Editor : Tri Wahono


















22.53 | 0 komentar | Read More

Jika PDI-P Tak Usung Jokowi, Peluang untuk Partai Lain





JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo menyadari tingginya elektabilitas kader Partai Demokrasi (PDI) Perjuangan, yang kini menjabat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dalam sejumlah survei calon presiden (capres) Pemilu 2014. Bambang pun mengingatkan PDI Perjuangan. Jika PDI Perjuangan enggan mengusung Jokowi sebagai capres, menurutnya, menjadi peluang bagi partai lain untuk memenangi Pemilihan Presiden 2014.

“Kalau PDI Perjuangan tidak mengusung Jokowi, baik sebagai capres atau cawapres (calon wakil presiden) maka peluang untuk partai lain,” kata Bambang, dalam diskusi “Memilih Capres Secara Rasional” di Jakarta, Sabtu (14/9/2013).

Menurutnya, dalam pesta demokrasi 2014, Jokowi merupakan tokoh yang menjadi rebutan banyak partai. Akan tetapi, katanya, elektabilitas Jokowi sangat tergantung pada keberhasilannya menyelesaikan permasalahan di Ibu Kota. Bambang menambahkan, tidak tertutup kemungkinan, ada peristiwa yang akan menjegal Jokowi.

“Bukan tidak mungkin ada pukulan terhadap Jokowi. Apa yang terjadi, jika pedagang di Tanah Abang memberontak,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik dari Lembaga Pemilih Indonesia, Boni Hargens mengatakan, keberhasilan Jokowi dalam memimpin Jakarta memang belum terbukti pada 2014 nanti. Namun, kata dia, Jokowi memiliki potensi besar sebagai pemimpin. Potensi itu, menurut Boni, adalah hal yang paling diinginkan publik dari presiden, yaitu kesederhanaan, pro rakyat dan kemauan bekerja.

“Yang bisa kita lihat dari Jokowi adalah potensi. Kesederhaaan, kerja keras, pro rakyat. Itu potensi besar yang akan terus berkembang dan membesar. Dia jadi antitesis dari realitas,” papar Boni.




Editor : Inggried Dwi Wedhaswary







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











22.41 | 0 komentar | Read More

Kemeriahan Konser SNSD di Hadapan 10.000 Sone


Jakarta - Girlband asal Korea Selatan, Girls' Generation atau juga dikenal dengan SNSD hari ini, Sabtu (14/9) tampil menghibur 10.000an Sone (baca : sowon, sebutan untuk penggemar SNSD) dalam konser tunggal bertajuk Girls' Generation World Tour Girls & Peace di Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta Utara. Konser kali ini adalah kunjungan kali kedua Tae-yeon, Tiffany, Hyo-yeon, Seo-hyun, Jessica, Yuri, Soo-young, Yoona, dan Sunny ke Indonesia. Kali pertama sembilan anggota SNSD melakukan konser di Indonesia adalah pada Oktober 2012 bersama band-band lain dari SM Entertainment.


Girlband dengan Tae-yeon sebagai pemimpinnya ini tampil dengan aksi panggung yang mengagumkan. Didukung tata panggung yang hebat, SNSD membuat sebagian banyak Sone terus-terusan menjerit histeris sepanjang konser berjalan. Air mancur, kembang api, dan kilatan laser menghiasi konser megah SNSD.


Setiap menyelesaikan tiga lagu, para personil SNSD rehat sejenak sekira 3-5 menit untuk berganti kostum. Di saat itu tiga layar raksasa di panggung menampilkan sebuah video. Jika diperhatikan, video tersebut selalu berhubungan dengan lagu yang akan dibawakan selanjutnya. Sebagai contoh, layar menayangkan video Soo-young sedang bermain video game balap mobil dan selanjutnya SNSD membawakan lagu Mr. Taxi.


Meskipun berformasi sembilan gadis cantik, namun penggemar SNSD tak melulu didominasi laki-laki. Berdasar pengamatan sekilas, Sone perempuan bisa dibilang berjumlah sekitar 35-40%, mulai dari remaja ABG hingga wanita dewasa.


"Suka SNSD sejak SMA, tahun 2010," ujar Astari, mahasiswi Universitas Trisakti yang datang menonton bersama teman perempuannya.


Hampir semua Sone datang ke konser dengan membawa tongkat cahaya yang dibeli dengan harga Rp 85.000-100.000. Tak cuma satu, bahkan ada beberapa Sone yang tampak memegang dua tongkat cahaya. Bahkan setelah lagu Gee, SNSD sengaja meminta panitia mematikan lampu dan mengajak Sone berinteraksi dengan tongkat cahaya.


Hal lain yang menarik adalah tingkah polah para polisi yang menjaga keamanan konser. Mereka ikut menikmati konser dan tampak asyik mengambil foto dengan kamera.


Sesaat sebelum menutup konser, SNSD berinteraksi dengan para Sone dengan dibantu penerjemah.


"Apa boleh kami datang ke sini lagi?," tanya Soo-young yang segera disambut jawaban pasti para Sone, "Iya!"


SNSD berniat menutup konser dengan lagu Forever, namun batal setelah para Sone berteriak, "Let's go Soshi! Let's go!". SNSD pun keluar lagi untuk memberikan encore. Dengan kostum kasual, kaos dan celana pendek, SNSD membawakan Into New World (lagu debut), Oh!, Twinkle (lagu terbaru) untuk memuaskan 10.000an Sone.


Total, sembilan gadis cantik ini membawakan 24 lagu sejak konser dimulai pukul 16.30 WIB dan berakhir pukul 19.10 WIB.


"Thank you! Terima kasih," seru Soo-young diikuti teman-temannya.


"Saya merasa beruntung lahir di zaman ini," kelakar Andri, salah seorang Sone, di akhir konser


22.14 | 0 komentar | Read More

Petarung Bela Diri Campuran Indonesia Punya Potensi Juara





JAKARTA, KOMPAS.com - CEO ONE Fighting Championships (ONE FC), Viktor Cui mengatakan, potensi petarung bela diri campuran di Indonesia sangat besar. Bahkan, ia yakin akan ada petarung Indonesia yang dapat merebut gelar juara dalam waktu dekat.

"Seperti apa yang saya bilang sebelumnya, saya mengadakan turnamen ONE FC di Indonesia karena saya yakin sebentar lagi akan muncul juara baru ONE FC dari Indonesia," ungkap Cui usai pelaksanaan ONE FC di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2013) kemarin.

Menurut Cui, kemenangan tiga dari empat wakil Indonesia pada turnamen ONE FC yang digelar Jumat (13/9/2013) malam di Istora, Senayan, Jakarta ini, menjadi satu bukti berkembangnya olahraga ini di Indonesia.

"Tahun lalu sudah ada petarung Indonesia. Sayangnya, masih banyak teknik yang kasar. Sekarang kita bisa lihat perbedaannya, jauh sekali dari tahun lalu. Ini membuktikan mixed martial arts (MMA) berkembang pesat di sini. Dan saya yakin ke depannya akan lebih pesat lagi."

"Tahun ini mungkin saya belum bisa mengadakan turnamen perebutan titel, di sini. Tapi ke depannya kami pasti akan kembali ke Indonesia untuk menyajikan pertarungan yang lebih menarik," aku Cui.

Tiga wakil Indonesia yang berhasil memenangi pertandingan adalah Vincent Majid, Max Metino dan Vincent Latoel.

Hasil Pertandingan One FC, Jumat (13/9/2013):
1. Vincent Majid (Indonesia) mengalahkan Eugenio Tan (Malaysia) dengan submission (keylock) pada menit 1:30 ronde pertama
2. Max Metino (Indonesia) mengalahkan Long Sophy (Kamboja) dengan submission (keylock) pada menit 3:24 ronde kedua
3. Vincent Latoel (Indonesia) mengalahkan Willy Ni (Belanda) dengan submission (guillotine choke) pada menit 1:25 ronde pertama
4. Raymond Tan (Malaysia) mengalahkan Brianata Rosadhi (Indonesia) dengan submission (guillotine choke) pada menit 0:21 ronde pertama
5. Bruno Pucci (Brasil) mengalahkan Bashir Ahmad (Pakistan) dengan submission (rear naked choke) pada menit 3:13 ronde kesatu
6. Almiro Barros (Brasil) mengalahkan Kian Pham (Australia) dengan unanimous decision pada menit 5:00 ronde ketiga
7. Alain Ngalani (Kamerun) mengalahkan Mahmoud Hassan (Mesir) dengan knockout pada menit 0:31 ronde pertama
8. Caros Fodor (Amerika Serikat) mengalahkan Yang Seung-ho (Korea Selatan) dengan unanimous decision pada menit 5:00 ronde ketiga
9. Jake Butler (Amerika Serikat) mengalahkan James Kouame (Hongkong) dengan submission (keylock) pada menit 2.25 ronde pertama
10. Vuyisile Colossa (Afrika Selatan) mengalahkan Kotetsu Boku (Jepang) dengan unanimous decision pada menit 5:00 ronde ketiga




Editor : Pipit Puspita Rini















22.04 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













22.03 | 0 komentar | Read More

Jenguk Anaknya, Ibu Briptu Ruslan Menangis

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 13 September 2013 | 22.53





JAKARTA, KOMPAS.com — Ibunda Briptu Ruslan Kusumah, polisi yang ditembak di Cimanggis, Depok, tampak menangis tersedu-sedu saat menjenguk anaknya di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2013) malam.


Perempuan paruh baya yang datang mengenakan jilbab hitam dan daster abu-abu ini terlihat ditenangkan oleh kerabat yang datang mendampinginya. Begitu tiba sekitar pukul 22.00 WIB, dia langsung masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat, tempat anaknya mendapat penanganan tim medis.


"Iya benar, itu ibu kandungnya," kata salah seorang polisi yang ada di lokasi.


Ruslan tiba di RS Polri dengan diantar menggunakan mobil ambulans milik RS Sentra Medika, Cimanggis, Depok. Begitu tiba sekitar pukul 21.00 WIB, Ruslan langsung dibawa ke instalasi gawat darurat rumah sakit.


Sebelumnya, Ruslan sempat dirawat sementara di RS Sentra Medika, pasca-penembakan yang dialaminya di sebuah tempat pencucian mobil di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, tak jauh dari Perumahan Bhakti ABRI, Jumat sekitar pukul 18.45 WIB.


Hingga berita ini diturunkan, anggota unit Sabhara Mabes Polri ini masih mendapat perawatan intensif dari tim medis.





Editor : Eko Hendrawan Sofyan


















22.53 | 0 komentar | Read More

Ikut Konvensi Demokrat, Kepala Daerah Jangan Kampanye Pakai APBD






JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengungkapkan, kepala daerah yang berminat ikut Konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat (PD) tidak perlu mengundurkan diri dari jabatannya. Hanya, Gamawan menegaskan, yang bersangkutan dilarang berkampanye menggunakan APBD.

"Aturannya (yang mewajibkan kepala daerah ikut konvensi harus mundur) belum ada. Konvensi kan istilah baru. Belum ada pengaturannya. Intinya tidak ada larangan," ujar Gamawan di Gedung Kemendagri, Jumat (13/9/2013).

Dia mengatakan, kepala daerah tersebut juga tidak dilarang melakukan kampanye dengan memasang alat peraga seperti spanduk, baliho, dan reklame. Hanya, tegasnya, kampanye tersebut tidak boleh didukung dana APBD.

"Kalau kampanye pakai APBD ya tidak boleh," tegas Gamawan.

PD menjaring bakal calon presiden yang akan diusung partai penguasa tersebut pada Pemilu Presiden 2014 mendatang. Sejumlah kepala daerah digadang-gadang ikut dalam perhelatan tersebut. Sebut saja di antaranya Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dan Bupati Kutai Timur Isran Noor.

Sinyo menyatakan tidak akan melepas jabatan gubernurnya. "Saya tentu tidak boleh mengorbankan tugas pokok. Ya tinggal bagaimanalah kita mampu membagi waktu," kata Sinyo, Rabu (11/9/2013).

Meski tak akan nonaktif dari jabatan gubernurnya, tetapi Sinyo akan mengajukan izin ke Kemendagri untuk sosialisasi.




Editor : Hindra Liauw







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











22.42 | 0 komentar | Read More

Kisah So Ji Sub, "Aktor Kelas 2" yang Jadi Superstar


Berkah datang dari mengidolakan seseorang. Begitulah kira-kira perjalanan karier So Ji Sub bermula. Menggambarkan dirinya sebagai pendiam dan penakut di masa kecil serta remajanya, lelaki kelahiran 4 November 1977 ini awalnya hanya punya cita-cita menjadi perenang profesional. Hidupnya pun berkutat tak jauh dari dunia renang kemudian juga hiphop, genre musik favoritnya.


Sampai suatu hari di tahun 1995, ia memutuskan terjun ke dunia modelling karena ingin bisa kerjasama bareng penyanyi hiphop idolanya, Kim Sung Jae, yang kala itu menjadi brand ambassador untuk sebuah merek celana jeans. Langkah itu yang kemudian membawanya menjadi aktor ternama hingga kini.


"Saya tak pernah tertarik jadi selebriti. Dulu hidup saya hanya seputar renang dan hiphop. Saya ingin jadi model karena saya ingin bertemu Kim dan saya rasa itu cara terbaik untuk menghasilkan banyak uang,” kenang pria yang juga berprofesi sebagai penyanyi ini.


Dari menjadi model celana jin, So Ji Sub membuka peluang karier di industri hiburan. Ia memulai debut akting di drama sitkom, Three Guys and Three Girls (1996). Sayang langkahnya tak mulus karena di saat yang sama rekannya sesama model celana jin, Song Seung Heon (Autumn in My Heart, East of Eden) lebih bersinar dan dikenal publik. So Ji Sub sendiri hanya kebagian peran peran kecil dan baru perlahan menanjak saat memerankan tokoh pemeran utama kedua di Glass Slippers (2002).


Kesempatan menjadi bintang besar muncul lagi saat ia bermain di What Happened in Bali (2004). Sayang, lagi-lagi ia harus ‘mengalah’ pada lawan mainnya, Zo In Sung, yang mendapat porsi popularitas lebih besar. Untunglah tak lama setelahnya, So Ji Sub berhasil membuktikan ia bukan sekadar aktor kelas dua. Akting gemilangnya di I’m Sorry, I Love You membuat banyak orang tercengang. Tahun 2004 merupakan puncak kejayaannya. Tak hanya di Korea, aktor pertama yang namanya dijadikan nama jalan di Korea, tepatnya di provinsi Gangwon, juga menjadi fenomena di Asia.


Menjalani wajib militer pada 2005, So Ji Sub mampu mempertahankan popularitasnya. Kariernya bahkan makin cemerlang berkat Cain and Abel (2009). Tahun ini, peraih Rising Star Asia Award di New York Asian Film Festival 2008 ini kembali hadir menyapa penggemar dengan serial drama horor komedi terbaru, The Master’s Sun yang tayang setiap Rabu dan Kamis pukul 19.55 WIB di saluran khusus tayangan hiburan Korea, ONE.


Karakternya sebagai Joo Joong Won, CEO sebuah mal mewah yang sangat kejam dan serakah. Ia terpikat pada Tae Gong Sil atau Tae-yang (Gong Hyo Jin), asistennya yang punya kemampuan bisa melihat hantu.


22.14 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













22.03 | 0 komentar | Read More

Polisi: Ada Sidik Jari di Kaca Artefak yang Hilang

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 12 September 2013 | 22.54






JAKARTA, KOMPAS.com -
Pihak kepolisian tengah memeriksa enam orang saksi terkait hilangnya empat artefak emas di Museum Nasional, Jalan Merdeka Barat 12, Jakarta Pusat, pada Rabu (11/9/2013).
 
Saat ini, keenam orang tersebut sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan mengatakan,  enam orang saksi diperiksa adalah petugas keamanan dan kebersihan Museum Nasional.
"Yang kami periksa adalah sekuriti dan office boy museum yang bertugas hari ini dan kemarin," terangnya saat dihubungi, Kamis (12/9/2013).

Tatan menambahkan, kepolisian belum dapat menyimpulkan apakah pencurian peninggalan sejarah ini melibatkan orang dalam atau tidak.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), lanjut Tatan, polisi tidak menemukan barang bukti apapun. Meski demikian, polisi menemukan sidik jari di lemari kaca tempat penyimpanan empat artefak yang hilang itu.

Menurut Tatan, dari temuan berupa bekas pencongkelan lemari tersebut, diduga pelaku menggunakan obeng untuk mencuri artefak peninggalan Kerajaan Mataram kuno abad ke-10 masehi itu.

"Keterlibatan orang dalam belum bisa kita simpulkan. Sementara pencurian diduga menggunakan obeng. Dalam olah TKP memang ada display yang rusak," ujarnya.

Empat artefak yang terbuat dari emas hilang pada Rabu (11/9/2013). Artefak tersebut disimpan di sebuah lemari kaca ruang Kasana, yang berada di lantai dua gedung lama Museum Nasional. Pengelola museum baru melaporkan kejadian tersebut kepada polisi pada Kamis siang. 




Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















22.54 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger