Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Raline Shah Dalami Islam Lewat Film

Written By Luthfie fadhillah on Selasa, 22 Oktober 2013 | 22.14


Jakarta - Setelah sukses memerankan karakter Riani di film "5 CM", artis cantik Raline Shah kembali meramaikan jagat perfilman Indonesia. Kali ini genre film yang diperankannya bertemakan islami dan diadopsi dari novel yang berjudul sama karya Hanum Rais yakni "99 Cahaya Langit di Eropa"


Bila di film sebelumnya Raline memiliki karakter anak muda yang berusaha memperjuangkan kisah persahabatanyang terjalin lama, di film keduanya ini Raline ditantang untuk memerankan seorang ibu rumah tangga bernama Fatma dan memiliki seorang putri di Turki.


"Aku merasakan susahnya menjadi seorang ibu di peran ini dan karakter yang aku mainkan sangat berbeda dengan karakter Raline di dunia nyata jadi lumayan butuh waktu pas pelajarin scriptnya," kata Raline.


Pada saat shooting yang memakan waktu hampir 1,5 bulan ini Raline mengaku sulitnya perizinan dan cuaca menjadi kendala yang sempat membuat kru yang terlibat memutar otak agar proses produksi tetap berjalan.


"Kendala paling di perizinan ya, banyak tempat-tempat bersejarah yang tidak semua orang bisa masuk apalagi untuk shooting. Tapi Alhamdulillah 36 hari kita lalui selesai juga. Capek sih tapi banyak hikmah yang aku dapatkan," tutur Raline Shah.


Raline mengakui bahwa melalui film ini ia lebih mendalami tentang Islam dan menemukan keistimewaan keyakinan yang dianutnya bahkan di negara dengan minoritas kaum muslim.


"Jujur dalam film ini aku menyadari bahwa masih kurangnya pemahaman aku tentang Islam. Dan aku mendapat hikmah untuk terus memperdalam ajaran keyakinanku," tambahnya.


Film garapan Guntur Soeharjanto ini menceritakan perjalanan spiritual sang penulis novel Hanum Rais bersama suami, Rangga Almahendra sebagai perantau yang menemukan jejak kejayaan Islam di benua Eropa. Rencananya film ini akan tayang di bioskop pada 5 Desember mendatang.



22.14 | 0 komentar | Read More

Juara Olimpiade \"Beri\" 17 Poin Buat Gita Wirjawan





JAKARTA, Kompas.com -- Pasangan Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan dengan Direktur Utama Coca-Cola Indonesia Martin Gil mempersembahkan lima lapangan bulutangkis setelah mampu bermain ketat dengan juara Olimpiade 1996, Ricky Subagja/Rexy Mainaky.

Bertanding di lapangan bulutangkis Taman Langsat Jakarta, Selasa, pasangan Gita/Martin mampu meraih 17 poin. Hasil poin ini didapatkan dengan susah payah, apalagi lawan yang dihadapi adalah salah satu pasangan terbaik yang dimiliki Indonesia. Pertandingan ini berakhir dengan skor 21-17 untuk kemenangan Ricky/Rexy.

Meski kalah, poin yang diraih oleh pasangan Gita/Martin ini sangat berharga karena setiap tiga poin yang diraih mereka sama dengan satu lapangan bulutangkis yang akan dibangun oleh pihak Coca-Cola. Dengan 17 poin yang diraih maka pasangan ini mampu mempersembahkan lima lapangan bulutangkis baru.

"Lapangan ini akan dibangun di tempat-tempat kegiatan umum seperti di Taman Langsat serta permukiman warga. Kami ingin bulutangkis semakin dicintai masyarakat dan akan menjadi sumber inspirasi gerakan juara," kata Gita Wirjawan di sela pencanangan program "Angkat Raketmu".

Menteri Perdagangan itu menjelaskan, pembangunan lapangan bulutangkis di permukiman warga serta tempat-tempat umum merupakan program yang bagus demi meningkatkan kembali prestasi bulutangkis di Indonesia. Dengan pembuatan lapangan baru diharapkan muncul atlet-atlet muda yang potensial.

"Kami akan mendorong pembinaan diluar Jawa, seperti Sumatra maupun lainnya. Dengan adanya kerjasama ini diharapkan semuanya bisa terwujud dan bulutangkis Indonesia kembali berjaya," katanya menambahkan.

Gita  menjelaskan, dengan adanya kerjasama antara PBSI dengan Coca-Cola diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pendorong bagi para atlet untuk terus mengobarkan semangat juara dalam diri sendiri serta diharapkan mampu menginspirasi masyarakat.

"Bagi Indonesia bulutangkis bukan hanya sekedar olahraga yang populer di kalangan masyarakat, namun lebih dari itu. Bulutangkis telah turut menjadi bagian dari kebanggaan bangsa Indonesia. Dan hari ini Coca-Cola turut bangga dapat ikut serta mendukung upaya menggairahkan kembali semangat juara bulutangkis Indonesia," Dirut Coca-Cola Indonesia Martin Gil.

Sementara itu pada pencanangan program yang juga dihadiri oleh Ketua KOI Rita Subowo serta perwakilan pemerintah provinsi DKI Jakarta, telah dipastikan program "Angkat Raketmu" yang berkerjasama dengan PBSI dan Coca-Cola akan membangun dan memfasilitasi setidaknya 10 lapangan bulutangkis di area permukiman warga di lima kota yaitu Banten, Cirebon, Purwokerto, Magelang dan Malang.

Jumlah lapangan bulutangkis yang akan dibangun berpeluang untuk terus bertambah. Hal ini dilakukan demi mendapatkan bibit-bibit baru atlet bulutangkis Indonesia. Apalagi prestasi bulutangkis Tanah Air mulai menunjukkan peningkatkan meski baru bertumpu pada beberapa pemain saja.




Editor : Tjahjo Sasongko















22.04 | 0 komentar | Read More

Mimpi Basuki Jakarta Jadi Kota \"E-Government\"

Written By Luthfie fadhillah on Senin, 21 Oktober 2013 | 22.53






JAKARTA, KOMPAS.com - Munculnya kembali anggaran "siluman" di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI 2013 membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memikirkan langkah strategis selanjutnya untuk mengantisipasi hal itu terjadi kembali.


Salah satunya dengan menerapkan e-budgeting. Ia menginginkan, Jakarta dapat menjadi kota e-government. "Minimal tahun 2014, DKI sudah bisa pakai e-budgeting di APBD 2014. Jadi, nanti semuanya e-government," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (21/10/2013).


Sistem penyusunan anggaran secara elektronik itu sebelumnya telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Pemkot Surabaya yang dipimpin oleh Tri Rismaharini menggunakan sistem e-budgeting untuk menghindari penyelewengan anggaran.


Nantinya, anggaran itu tidak bisa diubah oleh siapa pun. Sebab, password hanya akan diketahui oleh Gubernur DKI Jakarta maupun otoritas tertentu, seperti Inspektorat DKI. Basuki juga meyakini melalui e-budgeting, anggota dewan tidak semuanya akan setuju dengan penerapan kebijakan tersebut.


Pasalnya, saat sistem tersebut dilaksanakan di Surabaya, Risma pun harus berseteru dengan DPRD setempat. Mereka yang tidak setuju nantinya dengan e-budgeting, maka Basuki telah dapat memastikan kalau mereka lah yang merupakan "pemain" anggaran.


Sistem e-budgeting itu akan diaplikasikan secara computerize. Beberapa unit-unit program kerja siluman terbanyak berada di Dinas PU DKI. Untuk biaya perbaikan jalan saja, Dinas PU DKI dapat menghabiskan anggaran mencapai Rp 200 juta.


Hingga saat ini, kata dia, rencana kebijakan e-budgeting belum dibahas oleh pihak DPRD DKI. Selain e-budgeting, pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dan pengadaan barang satu pintu dengan e-catalog juga belum ditindaklanjuti oleh DPRD DKI melalui peraturan daerah (Perda).


"Kita mau bilang apa kalau DPRD enggak mau? Kita juga enggak bisa menekan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) supaya mau ikuti kita," kata Basuki.





Editor : Eko Hendrawan Sofyan
















22.53 | 0 komentar | Read More

Sengketa Pilkada Serang, MK Menangkan Adik Tiri Ratu Atut






JAKARTA, KOMPAS.com — Mahkamah Konstitusi memenangkan adik tiri Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah, Tubagus Haerul Jaman, dalam sengketa Pilkada Serang. Haerul Jaman kini resmi menjadi Wali Kota Serang setelah permohonan dari pasangan calon dan pasangan bakal calon wali kota Serang ditolak oleh MK.

"Menolak permohonan pemohon seluruhnya," kata pemimpin sidang, Hamdan Zoelva, saat sidang putusan di Gedung MK, Jakarta, Senin (21/10/2013).



Dalam sengketa ini, Haerul dan pasangannya, Sulhi, adalah pihak termohon. Sementara itu, pihak pemohon adalah pasangan Suciazhi-Agus Tugiman dan pasangan Wahyudin Djahidi-Ilif Fariudin.


Gugatan yang diajukan pasangan Wahyudin Djahidi-Ilif Fariudin ditolak oleh majelis hakim karena gugatan tersebut dianggap tidak beralasan menurut hukum. Termohon dianggap sudah membuktikan bahwa mereka menyelenggarakan pilkada dengan cukup baik dan tidak terdapat bukti terjadinya pelanggaran secara sistematis, terstruktur, dan masif seperti yang digugat oleh pemohon.


Sementara itu, gugatan yang diajukan bakal pasangan Suciazhi-Agus tidak dapat diterima oleh majelis hakim. Dalam pertimbangannya, mahkamah menilai pemohon tidak memiliki kekuatan hukum untuk mengajukan permohonan.


Sebelumnya, pasangan Wahyudin-Ilif menggugat bahwa telah terjadi pelanggaran sistematis, terstruktur, dan masif selama pelaksanaan Pilkada Serang. Pelanggaran tersebut antara lain adanya keterlibatan PNS dan penyelenggara Pemerintah Kota Serang, perusakan alat peraga kampanye pemohon, serta pembiaran terhadap aksi warga Serang yang melakukan pencoblosan lebih dari satu kali bagi pasangan Haerul Jaman-Sulhi di berbagai TPS di semua kecamatan di Kota Serang.



Sementara itu, pasangan bakal calon Suciazhi-Agus mempersoalkan ketidaklolosan mereka sebagai pasangan calon peserta Pilkada Kota Serang. Menurut pemohon, KPU Kota Serang tidak berhak menilai keputusan Partai Indonesia Sejahtera yang telah memberikan dukungan kepada pemohon.



Atas permohonan tersebut, kedua pemohon menggugat pencabutan surat penetapan pasangan Haerul-Suli sebagai wali kota Serang. Mereka juga menggugat agar pilkada ulang diselenggarakan. Untuk diketahui, sebelumnya KPK telah memanggil Haerul untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap sengketa Pilkada Lebak, Banten, pada Jumat (18/10/2013). Dalam kasus tersebut, penetapan status tersangka dilakukan terhadap Tubagus Chaerul Wardana yang merupakan adik kandung Atut. Adapun Atut sudah dicegah oleh KPK untuk bepergian ke luar negeri.





Editor : Hindra Liauw


















22.41 | 0 komentar | Read More

Reza "The Groove" Pernah Mencoba Narkoba


Jakarta - Terakhir kali bermain film pada 2005, Reza The Groove muncul kembali dengan film terbarunya berjudul Merry Go Round.


Seperti di film pertamanya yang berjudul Detik Terakhir, di film garapan sutradara Nanang Istiabudi ini, Reza juga berperan sebagai seorang drugs user yang over dosis akibat kecanduan narkoba.


"Peran saya di sini sebagai Arman, drugs user yang mencoba segala jenis drugs sampai akhirnya meninggal, karena ketagihan," kata Reza saat ditemui di premier film Merry Go Round di Jakarta, Senin (21/10) malam.


Sebagai orang yang mengaku awam dengan dunia akting, Reza mengaku, belajar mendalami perannya itu dari film-film yang ditontonnya. "Sebelumnya saya memang nggak pernah belajar akting, jadi belajarnya saat workshop dan reading saja. Kebetulan saya juga hobi nonton film. Dari situ saya bisa mencontoh bagaimana akting seorang drug user," kata vokalis The Groove ini.


Alasan Reza tertarik untuk terlibat di film yang akan tayang 24 Oktober 2013 ini juga karena film tersebut sarat dengan pesan-pesan positif.


"Bukan hanya sekadar hiburan, film ini juga ada nilai edukasinya tentang bahaya narkoba, bagaimana agar anak-anak muda tidak terjerumus narkoba. Karena kalau sudah terjerumus, sangat susah untuk keluarnya," kata penyanyi bertubuh kurus ini.


Reza sendiri mengaku, sempat iseng mencoba narkoba jenis ganja saat masih duduk di bangku SMA. Beruntung ia segera tersadar akan bahaya barang haram tersebut.


"Kebetulan waktu itu juga sudah tahu bahayanya, jadi memang cuma iseng aja dan langsung stop. Tapi sebaiknya jangan pernah mencoba karena akan sulit keluarnya. Beberapa teman saya juga ada yang meninggal, karena pakai narkoba," pesan dia.


22.14 | 0 komentar | Read More

Polisi: Video Mesum Siswi SMP 4 Suka Sama Suka






JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian melihat kasus video mesum pelajar SMPN 4 Jakarta tidak ada unsur pemaksaan. Polisi menyimpulkan, isi dalam video tersebut dilakukan suka sama suka.

"Kita menyimpulkan sementara, yang terlihat bukan sebuah pemaksaan. Kelihatan seperti suka sama suka sehingga harus dikonfirmasi lagi ke pihak-pihak yang terlibat," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (21/10/2013).

Sebelumnya, orangtua AE, siswi SMP 4, melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut bahkan sengaja direkam dengan telepon genggam temannya yang lain.

Peristiwa terjadi pada Jumat (13/9/2013) pukul 11.50. Saat itu, AE tengah turun dari kelasnya, ketika jam pelajaran usai. Sesampainya di lantai dasar, teman korban, A, mengajaknya ke salah satu ruangan untuk bertemu dengan teman lainnya, yakni CN, CD, DN, IV, dan WW.

Ketika korban masuk, selain ada teman-teman yang disebut tadi, ternyata sudah ada seorang pria yang merupakan adik kelas mereka, FP. Kemudian, A langsung menyuruh AE untuk berhubungan intim dengan FP.

Teman-teman yang lainnya merekam dengan menggunakan telepon genggam. Menurut keterangan tersebut, A juga mengancam AE dengan menggunakan pisau dan akan melukainya jika tidak melakukan apa yang ia suruh. Bahkan A mengancam AE akan menyebar video yang telah direkam teman-temannya.

Polisi mengaku kesulitan meminta keterangan dari AE. Sejak melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Jakarta Pusat, hingga kini mereka belum kembali ke rumahnya.

"Selain itu, pemeran pria dalam video tersebut sampai sekarang belum masuk sekolah. Kita samper ke rumahnya juga tidak ada siapa-siapa dan dikunci," kata Rikwanto.

Saat ini polisi tengah memeriksa 12 saksi, yaitu seorang penjaga sekolah, guru BP SMP 4, dan 10 siswa yang ikut merekam dan menonton video tersebut.




Editor : Ana Shofiana Syatiri
















22.04 | 0 komentar | Read More

Mau Merampok, Wanita Hamil Setrum Sopir Taksi

Written By Luthfie fadhillah on Minggu, 20 Oktober 2013 | 22.53





JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang sopir taksi Rusidi (43) hampir menjadi korban perampokan yang dilakukan oleh dua orang penumpangnya di Jalan Gaya Motor, Tanjungpriok, Jakarta Utara pada Sabtu (19/10/2013) malam. Salah satu pelaku adalah wanita yang tengah hamil lima bulan.

Modus yang dilakukan kedua penumpang ini tergolong baru. Mereka melumpuhkan Rusidi yang tengah mengemudi itu menggunakan alat setrum.

Beruntung aksi yang dilakukan kedua pelaku ini gagal. Sebab, sopir taksi tersebut sempat berhenti mendadak di pos II Pengamanan Wilayah Astra, saat disetrum.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Ajun Komisaris Besar Daddy Hartady mengungkapkan, dua pelaku yang menyamar menjadi penumpang adalah Indriyani (24) dan pria berinisial A (27), yang saat ini masih buron. Keduanya naik taksi dari depan ITC Mangga Dua, Pademangan, Jakarta Utara.

Kepada sopir taksi, A minta diantar ke rumah saudaranya di Jalan Swadaya 3, Tanjung Priok. Mereka meminta sopir melewati Jalan Gaya Motor. Saat di jalan tersebut, mereka menjalankan aksinya.

"Sesampainya di seberang Masjid Astra, pelaku A tiba-tiba menyetrum korban dua kali, yakni di bagian leher dan tangan lengan kiri menggunakan alat strum genggam," ujar Daddy melalu pesan singkatnya, Minggu (20/10/2013).

Menerima setruman tersebut, Rusidi kaget. Untungnya, setruman tersebut tidak membuatnya lemah. Sebaliknya, dia melakukan perlawanan saat disetrum.

Melihat perlawanan itu, para pelaku melarikan diri. Taksi yang saat kejadian langsung berhenti, dimanfaatkan dua pelaku. Mereka langsung kabur.

Di waktu bersamaan, salah satu anggota Pengamanan Wilayah yang sedang berjaga di pos yang tak jauh dari lokasi kejadian, melihat kejadian tersebut. Mereka pun melakukan penyergapan terhadap pelaku.

Sampai saat ini, polisi masih melakukan pengejaran. Sejumlah saksi dan pelaku diperiksa intensif untuk mengembangkan kasus ini, termasuk motif melakukan penyetruman tersebut masih didalami. Sebab, kondisi pelaku, Indriyani, dalam keadaan hamil lima bulan.

"Kita masih mendalami motifnya. Kita lakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi. Juga melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Saat ini anggota masih kita sebar untuk menangkap satu pelaku lainnya," ujar Daddy.




Editor : Ana Shofiana Syatiri
















22.53 | 0 komentar | Read More

Demokrat: Pencapaian Pemerintah Kurang Disosialisasi






JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin menilai banyak pencapaian kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dalam empat tahun terakhir. Hanya, menurut Didi, pencapain itu kurang disosialisasikan ke rakyat.


Akibatnya, kata Didi, publik memberikan penilaian negatif terhadap kinerja pemerintah. Hal itu dikatakan Didi di Jakarta, Minggu (20/10/2013), menyikapi hasil survei Pol-Tracking Institute terkait evaluasi empat kinerja pemerintahan SBY-Boediono.


"Hasil survei ini menjadi evaluasi kami. Terlepas masyarakat kecewa kalau ada program tidak optimal, di satu sisi kita tidak boleh menafikan pencapain pemerintah. Beberapa tahun terakhir sosialisasi pencapaian pemerintah belum optimal. Saya turun ke masyarakat, banyak program yang dirasakan," kata Didi.


Sebelumnya, hasil survei Pol-Tracking Institute menunjukkan sebanyak 51,5 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono. Sebanyak 40,5 persen responden menyatakan puas dan delapan persen tidak tahu.


Didi mengatakan, banyak penyebab kurangnya sosialisasi pencapaian pemerintah. Salah satunya, saingan politik menguasai media massa. Meski mengaku tidak menyalahkan, Didi mengatakan, media massa lebih banyak memberitakan hal negatif.


Didi membanggakan proses penegakan hukum selama pemerintahan SBY. Di masa SBY, kata dia, banyak koruptor yang tertangkap meskipun berada di lingkar kekuasaan. Sebelumnya, tambah dia, sulit menjerat orang-orang yang berada di kekuasaan.


"Walaupun banyaknya kasus korupsi itu menjadi bahan serangan. Tapi justru ini memperlihatkan tidak ada yang kebal hukum. Kami buktikan beberapa tokoh di partai kami (yang terlibat korupsi) ternyata mereka terjangkau hukum," kata anggota Komisi III DPR itu.


Didi menambahkan, pencapaian lain seperti birokrasi yang tidak serumit masa lalu. Hanya, akibat otonomi daerah, di beberapa daerah birokrasi masih ada yang rumit. "Hal-hal baik itu tidak optimal disampaikan kepublik. Satu tahun kedepan kita pikirkan bagaimana sosialisasi agar pencapaian pemerintah bisa didengar masyarakat," kata dia.





Editor : Kistyarini







Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:











22.41 | 0 komentar | Read More

Cherrybelle Langsung Cari Pengganti Anisa Rahma


Jakarta - Hengkangnya Anisa Rahma dari girlband Cherrybelle tentunya membuat girlband asal Bandung ini kini hanya mempunyai delapan personel. Untuk itu management Cherrybelle akan segera mencari pengganti Anisa dalam waktu dekat. Hal itu diungkapkan Deddy, Manager CherryBelle saat dihubungi sejumlah wartawan, Minggu (20/10) sore.


"Cherrybelle itu kan memang bersembilan. Setelah Anisa keluar, maka otomatis kami akan segera cari personel baru," ujar Dedi .


Meski personel Cherrybelle yang lain masih berharap Anisa akan kembali masuk ke Cherrybelle, namun manajemen menilai kembalinya Anisa ke Cherrybelle amatlah kecil kemungkinannya, sehingga mereka berniat mencari personel lain.


"Kalau menurut kami, kemungkinan suatu hari Anisa kembali ke Cherrybelle agak kecil ya. Soalnya kan kami akan cari personel baru, kalau Anisa mau balik lagi nantinya, kasihan dong anggota barunya," lanjut Deddy.


Ditambahkan Deddy, hengkangnya Anisa pasti akan membuat mereka agak sedikit berbeda, karena tempat Anisa tak kan pernah tergantikan dihati anak-anak Cherrybelle.


"Keputusan kami ini bukan untuk mencari pengganti Anisa ya, kami mencari personel baru karena Chibi memang harus bersembilan. Yang pasti, posisi Anisa tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun," tuturnya.


Seperti diberitakan sebelumnya, Anisa Rahma akhirnya resmi mengundurkan diri dari girlband yang menyanyikan lagu "Dilema" itu sejak 18 Oktober lalu. Anisa beralasan ingin kembali fokus kependidikannya.


22.14 | 0 komentar | Read More

Tanpa Gelar di Denmark Setelah Tontowi/Liliyana Juga Kalah




Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad (kiri)/Liliyana Natsir, berekspresi pasrah saat menerima kekalahan dari Praveen Jordan/Vita Marissa, pada babak final Yonex-Sunrise Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, di GOR Amongraga, Yogyakarta, Minggu (29/9/2013). | BADMINTONINDONESIA.ORG








JAKARTA, Kompas.com - Tim Indonesia gagal memabwa pulang gelar juara di Denmark Terbuka SUper Series Premier setelah juara dunia ganda campuran, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad juga tumbang di final, Minggu (20/10/2013).

Tontowi/Liliyana yang diunggulkan di tempat ketiga tumbang di tangan unggulan pertama dari China, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Dalam pertandingan di Odense Sports Park, Odense ini, Owi/Butet menyerah dua game 11-21, 20-22.

Kemenangan pasangan China ini seka.igus merupakan balasan atas kekalahn mereka dari Tontowi/Liliyana di kejuaraan dunia BWF, Agustus lalu. Saat itu, pasangan Indonesia mengalahkan Zhang/Zaho di semifinal dalam rubber game 15-21, 21-18, 21-13.

Dalam pertandingan di Odense, di gim pertama, Zhang/Zhao tampil perkasa dan menang mudah 21-11. namun di gim kedua, Tontowi/Liliyana sempat memberi harapan dengan mencapai game point terlebih dulu 20-17.

Sayangnya, justru di angka kritis ini, Tontowi/Lilityanma seperti kehilangan konsentrasi. Mereka kehilangan lima poin secara berturut-turut dengan mudah dan menyerah 20-22.

Sebelumnya, ganda putera Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan juga gagal merebut gelar juara setelah dikalahkan ganda Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong 19-21. 16-21.

China merebut gelar kedua setelah di nomor tunggal puteri, wang Yihan mengalahkan pemain Korea, Sung Ji Hyun 16-21, 21-18, 22-20.


Sumber : tournamentsoftware



Editor : Tjahjo Sasongko















22.04 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger