Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Pembawa Dus Berisi Pistol dan Amunisi di TMII Ditangkap

Written By Luthfie fadhillah on Sabtu, 24 Agustus 2013 | 22.53





JAKARTA, KOMPAS.com - Orang yang meninggalkan pistol dan ratusan butir amunisi di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah, Cipayung, Jakarta Timur, telah ditangkap aparat Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Pelaku berinisial AW ditangkap di luar Jakarta, pada Jumat (23/8/2013) malam. "Ya benar (sudah ditangkap)," kata Kepala Unit (Kanit) Dua Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Budi Hermato, kepada Kompas.com, melalui pesan singkatnya, Sabtu (24/8/2013). 

Budi mengatakan AW ditangkap di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Baru satu pelaku, dari dua orang yang diketahui meninggalkan Anjungan Jawa Tengah di TMII dengan dus berisi peluru dan amunisi, yang telah ditangkap.

Penangkapan AW juga dibenarkan Kepala Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan dan juga Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar M Soleh.

Pihak kepolisian menyatakan saat ini tengah mengembangkan kasus dari tertangkapnya AW.  Sebelumnya, AW (46) bersama 'teman' wanitanya yang belum diketahui identitasnya meninggalkan sebuah kardus yang ternyata berisi ratusan amunisi dan pistol di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Keduanya adalah pengunjung yang menginap di anjungan tersebut kemudian dengan sengaja meninggalkan bawaan mereka.  Kepala Sub Bagian Humas Polres Metro Jakarta Timur, Komisaris Didik Haryadi, Jumat (23/8/2013), mengatakan kedua pelaku meninggalkan anjungan pada Kamis (22/8/2013) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Kedua pelaku berpesan kepada saksi seorang karyawan swasta SP (39) dan D (52), petugas keamanan Padepokan TMII, untuk menyimpan barang bawaan mereka. Awalnya SP dan D tidak mencurigai paket yang dititipkan pria dan wanita tersebut.

Namun, dua petugas keamanan itu mulai curiga lantaran hingga Kamis malam kedua tamu itu tak kunjung kembali untuk mengambil barang yang dititipkan mereka. Pada Jumat dini hari pukul 01.30 WIB, SP kemudian memanggil satpam D untuk kemudian membuka isi kardus tersebut. 

Saat dibuka, kardus minyak goreng tersebut nyatanya berisi 479 butir peluru kaliber 7,62mm, pistol kaliber 9mm, satu tas berisi alat pancing, lima butir peluru karet, lima butir selongsong, 20 butir peluru berbagai jenis, kemudian kerangka pistol dan lainnya. Kedua saksi kemudian melaporkannya di Kepolisian Sektor Cipayung.




Editor : Kistyarini
















22.53 | 0 komentar | Read More

Warga Dirikan Tenda, Basuki Tetap Bongkar Bangunan di Bantaran






JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, akan tetap membongkar bangunan di bantaran Waduk Pluit demi kelancaran program normalisasi. Hal ini dilontarkan Basuki, terkait sejumlah warga yang menolak direlokasi dan bahkan mendirikan tenda.

"Silahkan saja mendirikan tenda, tapi kami akan paksa mereka pindah," kata Basuki, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (24/8/2013).

Bahkan walaupun Ketua RT setempat yang mendirikan tenda dan menolak direlokasi, kata dia, pihaknya akan tetap membongkar bangunan mereka. Apabila sikap warga Waduk Pluit tetap bersikukuh untuk menduduki lahan negara, sebut dia, maka warga Jakarta lainnya pun bisa semaunya. "Boleh dong? Terus kita ingin minta ganti tempat di Plaza Indonesia. Minta kamar di Plaza Indonesia buat pindah, lumayan lah," kata Basuki.

Ia juga menampik, tidak memberikan solusi berupa rumah susun kepada warga korban relokasi. Basuki mengatakan, penataan bangunan di bantaran Waduk Pluit dilakukan secara bertahap. Dimulai dari sisi barat, utara, dan kemudian timur. Hampir sebagian sisi barat kini telah bersih dan dibangun taman kota. Tahapan penataan Waduk Pluit dilaksanakan seiring dengan penyelesaian pembangunan rusun oleh Pemprov DKI untuk relokasi.

Untuk diketahui saja, pada Kamis (22/8/2013) lalu sebanyak 68 bangunan di sisi barat dan utara Waduk Pluit dibongkar. Bangunan itu dihuni 77 keluarga dari RT 019 RW 017 Penjaringan, Jakarta Utara.

Dalam pembongkaran itu, aparat Satpol PP sempat dihadang warga, tetapi pembongkaran berjalan lancar. Sekitar 700 personel Satpol PP dan polisi diturunkan dalam pembongkaran itu. Warga menolak pindah serta menuntut rumah susun dan ganti rugi bangunan.

Koordinator Normalisasi Waduk Pluit, Heryanto, mengatakan, Dinas Perumahan DKI Jakarta telah mengalokasikan sekitar 100 unit rusun untuk penghuni 68 bangunan yang dibongkar tersebut. Lokasinya tersebar di beberapa rusun di Marunda, Muara Angke, dan Cengkareng.

Sedikitnya 24 keluarga telah bersedia pindah ke rusun. Sisanya, kata Heryanto, segera menyusul untuk pindah ke rusun dan sebagian warga memilih mengontrak rumah di daerah Penjaringan. Seperti sisi barat waduk yang telah kosong, sisi utara akan dibangun menjadi jalan inspeksi serta taman dan hutan kota.




Editor : Erlangga Djumena
















22.42 | 0 komentar | Read More

Hamilton Kunci \"Pole Position\" GP Belgia





SPA, KOMPAS.COM - Lewis Hamilton akan memulai balapan GP Belgia, atau seri ke-11 musim ini, dari posisi terdepan. Pebalap Mercedes ini berhasil mencatat waktu tercepat pada sesi kualifikasi, Sabtu (24/8/2013).

Jelang akhir sesi, Hamilton berhasil mengalahkan waktu yang dicatat duo Red Bull, Sebastian Vettel dan Mark Webber, yang sebelumnya berada di urutan pertama dan kedua. Vettel dan Webber akan memulai balapan dari posisi dua dan tiga.

Nico Rosberg melengkapi sukses Mercedes dengan berhasil mengunci posisi start keempat.

Bagi Hamilton, ini adalah pole position kelima atau keempat secara berurutan, musim ini. Dari empat pole position sebelumnya, hanya sekali yang berakhir dengan gelar juara, yakni pada GP Hungaria, bulan lalu.

Hasil Kualifikasi:
1. Lewis Hamilton Britain Mercedes-Mercedes 2m 01.012s
2. Sebastian Vettel Germany Red Bull-Renault 2m 01.200s
3. Mark Webber Australia Red Bull-Renault 2m 01.325s
4. Nico Rosberg Germany Mercedes-Mercedes 2m 02.251s
5. Paul di Resta Britain Force India-Mercedes 2m 02.332s
6. Jenson Button Britain McLaren-Mercedes 2m 03.075s
7. Romain Grosjean France Lotus-Renault 2m 03.081s
8. Kimi Raikkonen Finland Lotus-Renault 2m 03.390s
9. Fernando Alonso Spain Ferrari-Ferrari 2m 03.482s
10. Felipe Massa Brazil Ferrari-Ferrari 2m 04.059s

11. Nico Hulkenberg Germany Sauber-Ferrari 1m 49.088s
12. Adrian Sutil Germany Force India-Mercedes 1m 49.103s
13. Sergio Perez Mexico McLaren-Mercedes 1m 49.304s
14. Giedo van der Garde Holland Caterham-Renault 1m 52.036s
15. Jules Bianchi France Marussia-Cosworth 1m 52.563s
16. Max Chilton Britain Marussia-Cosworth 1m 52.762s

17. Pastor Maldonado Venezuela Williams-Renault 2m 03.072s
18. Jean-Eric Vergne France Toro Rosso-Ferrari 2m 03.300s
19. Daniel Ricciardo Australia Toro Rosso-Ferrari 2m 03.317s
20. Valtteri Bottas Finland Williams-Renault 2m 03.432s
21. Esteban Gutierrez Mexico Sauber-Ferrari 2m 04.324s 
22. Charles Pic France Caterham-Renault 2m 07.384s




Editor : Pipit Puspita Rini















22.05 | 0 komentar | Read More

BI Yakin Nilai Tukar Rupiah Membaik






JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah sudah menguat beberapa hari belakangan. Data per hari ini, nilai tukar berada di posisi Rp 9.929. Bank Indonesia (BI) yakin, rupiah terus akan menguat seiring dengan perbaikan ekonomi Amerika Serikat (AS).

"Meski ketidakpastian global masih tinggi, namun diperkirakan tekanan pada nilai tukar akan berkurang seiring dengan perbaikan ekonomi AS," jelas Direktur Departemen Komunikasi, Peter Jacobs, Jumat, (28/6/2013).

BI berharap, tingkat ekspor akan meningkat seiring perbaikan di negeri Paman Sam. Namun, untuk sementara ini, memang tekanan terhadap rupiah masih ada.

Oleh sebab itu, BI akan mementingkan langkah-langkah untuk menjaga stabilitas nilai tukar, moneter, dan makro ekonomi nasional. Namun, BI tidak akan menetapkan angka nilai tukar rupiah untuk bertahan di level nominal tertentu.

BI pun akan mengorbankan cadangan devisa untuk menjaga posisi nilai tukar. Peter bilang, BI tak akan menetapkan angka psikologis cadangan devisa sebesar US$ 100 miliar. Namun ia mengaku tak tahu berapa posisi cadev akhir bulan ini. Pada Mei kemarin, cadev Indonesia sudah menurun ke posisi US$ 105,149 miliar dari sebelumnya US$ 107,269 miliar di bulan April.

Menurut BI, posisi cadev saat ini masih cukup untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah. "Karena jauh di atas kebutuhan standar internasional," sebut Peter.

Kemudian, bank sentral ini melihat adanya total outflow yang terjadi sebagai uang panas. Ini pun menurutnya lazim, melihat situasi perekonomian yang tidak pasti. Peter menyatakan posisi outflow sekarang cenderung menurun dan membuat nilai tukar Rupiah relatif stabil.

Untuk itu, BI juga berusaha untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas di pasar. Terlebih, adanya peningkatan kebutuhan valas untuk pembayaran utang luar negeri dan repatriasi keuntungan korporasi. Peningkatan ini umum terjadi di periode akhir bulan dan akhir semester.(Annisa Aninditya Wibawa)




Editor : Bambang Priyo Jatmiko













22.03 | 0 komentar | Read More

Loket Refund di Stasiun Tanah Abang Dinilai Jauh

Written By Luthfie fadhillah on Jumat, 23 Agustus 2013 | 22.53





JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang penumpang KRL Commuter Line Aisyah (55) menilai jauh jaraj antara pintu keluar dan loket pengembalian uang jaminan tiket harian berjaminan (THB) di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.


"Kalau masih muda sih enggak apa-apa, ini udah nenek-nenek, harus jalan jauh dan naik turun, demi Rp 5.000," ujar Aisyah ditemui di stasiun tersebut, Jumat (23/8/2013) siang.

Antrean pengembalian uang THB sebesar Rp 5.000 di Stasiun Tanah Abang, Jumat (23/8/2013) siang juga tampak panjang. Aisyah mengaku tahu, ada tenggat waktu tujuh hari bagi penumpang untuk mendapatkan kembali uang jaminan THB. Namun, menurutnya, ia memilih antre karena tidak rutin naik kereta.

"Saya tahu memang ada masa tenggangnya 7 hari, tapi saya naik kereta karena bukannya tiap hari, jarang-jarang saya naik kereta, makanya harus ambil tiket jaminannya sekarang," aku Aisyah.

Stasiun Tanah Abang hanya memiliki satu pintu keluar, yang berada di pintu utara. Di pintu keluar itu tidak ada loket pengembalian uang jaminan THB, sementara loket pengembalian uang jaminan THB berada di lantai dua.





Editor : Tjatur Wiharyo
















22.53 | 0 komentar | Read More

Amien Rais: Kita Jadi Jongos di Negeri Sendiri






JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberi pesan kepada Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa sebagai calon presiden yang akan diusung oleh PAN. Menurutnya, Hatta kelak harus mampu membuat cetak biru agar perekonomian nasional mandiri dan dapat menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia.

Menurut Amien, Hatta memiliki potensi untuk memandirikan dan membawa ekonomi nasional lebih baik dari saat ini. Alasannya, Hatta saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian sehingga memiliki pengalaman mengelola ekonomi.

"Maaf kalau kasar, kita jadi bangsa jongos di negeri sendiri. Semua itu bukan karena konstitusi, tetapi karena the man behind Constitution tidak bisa melakukan itu (memandirikan ekonomi nasional)," kata Amien dalam peringatan HUT ke-15 PAN di Jakarta, Jumat (23/8/2013) malam.

Mantan Ketua MPR ini melanjutkan, memandirikan perekonomian nasional merupakan hal wajib karena diatur oleh undang-undang. Ia menyinggung bahwa UUD 1945 mengatakan, perekonomian disusun bersama berdasarkan asas kekeluargaan, cabang-cabang produksi bagi negara dikuasai oleh negara, bumi air dan segala kekayaan di dalamnya dikuasai negara dan digunakan untuk kepentingan rakyat, serta perekonomian nasional yang berasaskan atas kebersamaan, keadilan, kelanjutan, dan kemandirian.

"Marilah kita jadikan sebagai agenda bangsa agar Pasal 33 dan 34 (dalam UUD 1945) bukan hanya menjadi aksara yang mati. Mari kita kembali ke UUD 1945," ujar Amien menutup pidato singkatnya.




Editor : Hindra Liauw
















22.42 | 0 komentar | Read More

Angel Karamoy Menikmati Perannya Sebagai Ibu


Jakarta - Lama tak terlihat wajahnya di layar kaca, penyanyi dan bintang sinetron Angel Karamoy rupanya mengaku tengah menikmati hari-harinya sebagai ibu dari dua anak, Lovely Maria Rumangkang (5) dan Junio McKenzie Rumangkang (4)


Ditemui usai memperagakan busana karya desainer muda Erdan dalam fashion show "Red Runway" di Jakarta, Jum'at (23/8), Angel menceritakan kesibukannya itu.


"Sebetulnya kadang masih jadi bintang tamu di beberapa acara TV, tapi memang saat ini prioritas aku itu keluarga. Apalagi tahun depan anakku yang pertama juga sudah mulai masuk sekolah," kata dia.


Angel sendiri mengaku belum berencana untuk menambah momongan. Apalagi kedua anaknya masih sangat kecil dan butuh pengawasan ekstra dari orang tuanya.


"Anakku itu dua-duanya aktif dan masih manja. Tidurnya saja masih sama aku sambil pegang-pegang kuping. Jadi nggak kebayang deh kalau hamil terus ngejar-ngejar mereka," ujarnya.


Bukan tak ingin repot, tapi Angel ingin lebih memberikan perhatian kepada kedua anaknya. "Dengan dua anak, kita juga bisa lebih fokus mengasuh mereka dan mempersiapkan pendidikan untuk masa depannya," tambah Angel.


Diakui ibu muda kelahiran Manado, 16 Januari 1987 ini, kedua anaknya juga sudah mulai memperlihatkan ketertarikannya pada bidang seni. "Anakku yang pertama apa aja suka, tapi sekarang dia lagi les menyanyi dan menggambar. Nah kalau yang kedua kelihatannya lebih suka ke musik. Sekarang juga dia lagi les gitar," cerita Angel.


Dalam mendidik anak, Angel juga mengaku sangat tegas. Namun ia sangat anti memberi hukuman fisik kepada anaknya yang berbuat kesalahan.


"Ada beberapa peraturan yang aku buat, misalnya jam 8 malam harus sudah tidur, atau jajan hanya boleh dua kali seminggu. Kalau dilanggar, biasanya aku nasehati dulu. Tapi kalau sudah tiga kali melanggar, biasanya langsung aku kasih hukuman ringan. Misalnya karena anakku suka cokelat, dia nggak boleh makan cokelat dulu selama beberapa hari. Tujuannya supaya anak-anak tahu kalau melanggar sesuatu itu ada konsekuensinya," papar istri Steven Rumangkang ini.


22.14 | 0 komentar | Read More

Simon Absen di Dua Turnamen Superseries





JAKARTA, KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Simon Santoso, dipastikan tak akan berlaga di dua turnamen kelas superseries, yakni China Masters Superseries yang akan berlangsung di Changzhou, 10-15 September, dan Japan Open Superseries di Tokyo, 17-22 September 2013.
 
Keputusan ini disampaikan langsung oleh kepala pelatih tunggal putra PBSI, Joko Suprianto.
 
“Simon memang lebih dipersiapkan untuk turnamen Indonesia Open Grand Prix Gold 2013. Keputusan ini merupakan hasil evaluasi di World Championships 2013 lalu, dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri Simon. Kalau dicoba di level superseries dan kalah lagi di babak awal, ini makin mempengaruhi kondisi mentalnya” kata Joko yang dijumpai badmintonindonesia.org di pelatnas Cipayung, Jumat (23/8/2013) siang.
 
Penampilan Simon di World Championships 2013 lalu memang kurang menggembirakan. Ia harus terhenti di babak pertama, kalah dari pemain non unggulan asal Taiwan, Hsu Jen Hao, dengan skor 21-11, 14-21, 20-22.
 
“Target Simon adalah meraih gelar juara di Indonesia Open Grand Prix Gold 2013. Sesudah turnamen ini akan kita lihat lagi ke depannya,” tambah Joko, mantan pemain tunggal putra yang turut menjadi pahlawan tim Indonesia di Thomas Cup 1996.
 
Ketika ditanya soal cedera, Joko mengatakan bahwa Simon sudah tak lagi bermasalah dengan cedera pinggang yang membuatnya mundur dari turnamen Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 lalu.
 
“Sudah tak ada masalah dengan cedera. Hasil evaluasi kami adalah Simon dan Sony (Dwi Kuncoro) tak dapat mengeluarkan permainannya di World Championships 2013 lalu, dan sepertinya ada keragu-raguan. Untuk Hayom (Dionysius Hayom Rumbaka), dia harus meningkatkan lagi kekuatan ototnya.

"Sementara Tommy (Sugiarto) memang tampil di luar dugaan saat melawan Lee Chong Wei. Tetapi, secara keseluruhan penampilan Tommy cukup baik, mengingat dari babak awal lawan-lawan yang dikalahkan adalah pemain bagus semua” jelas Joko.




Editor : Pipit Puspita Rini















22.04 | 0 komentar | Read More

Tiga Bayi \"Kembar Lima\" Dirawat di Ruang NICU

Written By Luthfie fadhillah on Kamis, 22 Agustus 2013 | 22.53





JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga dari dari lima bayi kembar dari pasangan Bagus (37) dan Erika Fentrikana (31) tengah dirawat di intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSAB Harapan Kita, Jakarta Barat. Masing-masing dirawat dengan perawatan level III.

"Mereka dibantu dengan alat bantu nafas," kata Direktur Medis dan Keperawatan RS Harapan Kita, Didi Danu Kusumo melalui siaran persnya, Kamis (22/8/2013).

Didi memberikan beberapa catatan mengenai penanganan. Menurutnya, perkembangan paru-paru masih pada tahap awal, sehingga tidak mudah menangani masalah kesulitan bernapas. Selain itu, bayi memiliki masa kritis selama tujuh hari pertama.

"Memerlukan sumber daya yang tidak sedikit untuk menangani bayi dalam usia ini. Namun saat ini RSAB mengupayakan penanganan terbaik yang dapat dilalukan," jelas Didi.

Lima bayi kembar itu lahir pada Selasa (20/8/2013) dini hari, dengan empat di antaranya laki-laki, sementara satu lainnya perempuan.

Pada Selasa (20/8/2013) siang, bayi yang lahir pada urutan kedua (laki-laki) meninggal dunia. Bayi tersebut dimakamkan di PU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Rabu (21/8/2013) dengan nama Muhammad Al Hafiz.

Pada Kamis (22/8/2013) siang, bayi yang lahir pada urutan ketiga (perempuan) meninggal dunia. Bayi yang belum diberi nama ini akan dimakamkan di sebelah makam Muhammad Al Hafiz pada Jumat (23/8/2013).




Editor : Tjatur Wiharyo
















22.53 | 0 komentar | Read More

Jaksa Diminta Panggil Paksa Putra Hilmi Aminuddin!




Putra Ketua Majelis Syuro PKS Ustad Hilmi, Ridwan Hakim, keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Senin (25/2/2013). Ridwan diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Panggilan ini merupakan panggilan kedua setelah dalam jadwal pemeriksaan awal pada 15 Februari 2013, Ridwan tidak memenuhi agenda pemeriksaan KPK, karena berada di luar negeri. | KOMPAS/ALIF ICHWAN









JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat melakukan pemanggilan paksa terhadap Ridwan Hakim, putra Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin. Hal itu lantaran Ridwan telah dua kali mangkir untuk hadir sebagai saksi di sidang kasus korupsi pengaturan kuota impor daging sapi.

Hal itu pun disampaikan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Nawawi Pomolango dalam sidang untuk terdakwa Ahmad Fathanah. "Tentang saksi yang dua kali dipanggil tidak hadir, kan jelas ada mekanisme Pasal 21, Pasal 22 Undang-undang Nomor 31/99, upaya pemanggilan paksa itu supaya digunakan. Kalau enggak digunakan, akan percuma. Ada ancaman pidana kalau tidak mau bersaksi," ujar Nawawi sebelum menutup persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Menurut Nawawi, hal itu dapat menghambat jalannya persidangan. Jaksa pun diminta memprioritaskan kehadiran Ridwan. Kesaksiannya dinilai cukup penting dalam kasus itu. Sidang lanjutan rencananya akan digelar pekan depan.

"Kami minta jaksa penuntut umum memprioritaskan saksi Ridwan Hakim pada persidangan Senin. Keterangannya cukup penting dalam perkara ini," kata Nawawi.

Sebelumnya, JPU Muhibuddin menjelaskan bahwa Ridwan tidak hadir tanpa keterangan. "Tidak hadir. Tidak ada pemberitahuan mengapa tidak hadir," katanya.

Ketidakhadiran Ridwan dalam sidang merupakan yang kedua kalinya. Dia sebelumnya juga tak hadir saat diminta bersaksi di persidangan untuk terdakwa mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq.

Seperti diketahui, dalam kesaksian Komisaris PT Radina Bioadicipta, Elda Devianne Adiningrat yang juga mantan Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Ridwan dan Fathanah pernah melakukan pertemuan di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Januari 2013. Elda juga hadir dalam pertemuan itu.

Menurut Elda, dalam pertemuan itu, Ridwan menanyakan kesanggupan Dirut PT Indoguna Maria Elizabeth Liman yang akan dibantu dalam mengurus penambahan kuota impor daging sapi.

Dalam kasus ini, Ahmad Fathanah bersama mantan Luthfi didakwa menerima pemberian hadiah atau janji dari Juard dan Arya (Direktur PT Indoguna Utama) terkait kepengurusan kuota impor daging sapi untuk perusahaan tersebut Rp 1,3 miliar. Keduanya juga didakwa tindak pidana pencucian uang.




Editor : Hindra Liauw


















22.42 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger